Dear wifey,
Ini adalah edisi perdana dear wifey setelah hilang terbit selama 3 bulan dikarenakan editor utamanya terlalu sibuk menangani kelakuan-kelakuan absurd nan menggemaskan dari sang istri.
Kereta Logawa pun meninggalkan stasiun Jember beberapa menit lewat dari pukul 5.10 pagi. Matahari masih temaram bersembunyi di balik horizon dan mulai muncul pelan-pelan. Di kanan kiri banyak rumah penduduk dan sesekali persawahan, sungai dan jalan desa yang terlewati. Tapi yang paling mengesankan adalah sosok raksasa nan cantik yang puncaknya dikelilingi Awan berbalut cahaya orange Dari mentari yang terus menanjak. Kubuka peta di handphone ternyata namanya adalah Argopuro. Dari semua pemandangan itu tersadar diri bahwa betapa Maha Baik Allah memberikan begitu banyak rejeki, anugerah dan kenikmatan kepada kita. Betapa beruntungnya juga aku berkesempatan menikmati pemandangan itu karena mengenalmu.
Dear wifey, sejak beberapa hari ini sejak kembali dari Eropa rasanya hati ini tidak enak mengingat fakta bahwa kita masih harus berpisah lagi sementara waktu. Setelah hampir 2 tahun berpisah akhirnya kita diberi kesempatan berkumpul tak terpisahkan hampir selama 3 bulan terakhir. Tentunya dengan segala konflik yang sesekali terjadi dan yang mungkin sebagian besar dipicu oleh keegoisan aku. Terima kasih untuk kesabaranmu yang nyaris tak berbatas. Hari ini akhirnya aku harus kembali lagi merajut hidup untuk masa depan kita berdua kelak. Sayangnya harus melalui perpisahan sementara.
Dear wifey, jaga kesehatan selama sementara kita jauh. Tentu juga jaga shalat dan ibadah adalah yang terutama. Jangan berhenti belajar meski telah usai bersekolah. Dari sejak awal kenal hingga sekarang engkau selalu menjadi inspirasiku. Juga di saat yang bersamaan menjadi senyum dan gelak tawa berasal.
Insya Allah akan kutunggu dalam beberapa hari ke depan di bandara Changi Singapura untuk kita berdua merajut mimpi besar masa depan kita. Menggapai keluarga samara, sejahtera, bermanfaat dan penuh petualangan.
Salam rindu tak terputus dari lelaki yang masih terus harus belajar untuk menjadi suami yang baik bagi bidadarinya. Doa-doamu adalah pembentuk jalur ekspres dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita.
PS: I love you
No comments:
Post a Comment