Dear wifey,
Masih melanjutkan sedikit kegalauan. Minggu lalu adalah hari terakhir kita bersama sebelum bunda berangkat ke Jerman. Ada sedikit hikmahnya juga aku MC, setidaknya kita bisa bersama seharian penuh pada hari itu. Sehingga aku juga bisa ikut mengantar bunda ke airport juga.
Pagi-pagi seperti biasa kita sarapan di Geylang Serai. Lalu ke China Town untuk mengambil durian pastry yang ternyata belum ada. Langsung pulang lagi dan menghabiskan waktu sampai sore tanpa ke mana-mana.
Sorenya kita berangkat ke bandara naik MRT. Rasanya sedih sekali waktu itu. Melepas istri tercinta untuk berangkat menuntut ilmu itu sangat berat di hati. Kita naik MRT terus sesampai di airport langsung checkin dan mereimburse GST. Lumayan 11 dollar. Setelah itu kita makan malam bareng.
Tanpa terasa akhirnya aku harus melepas wifey ke pintu keberangkatan. Setahun lebih yang lalu, akhir Maret 2012 kita pernah mengalami momen sama. Namun pada waktu itu rasanya lebih menyedihkan. Yang kita bayangkan pada waktu itu adalah kita baru mungkin berkumpul lagi setelah 2 tahun. Oleh karena itu sehari setelah itu keluarlah email dear wifey yang pertama.
Namun tetap, keberangkatan wifey kali ini pun tetap membuatku sedih. Meski tanpa disangka kita berhasil melewati masa-masa berjauhan sekitar satu tahun, tetap saja sehari tanpamu itu rasanya sangat sepi. Barangkali kita bisa akan bertemu lagi dalam beberapa minggu, atau maksimal dalam beberapa bulan. Aku ingin bisa datang di hari sidang thesismu. Melihat gadis jeniusku mempresentasikan karyanya.
Setelah itu Insya Allah aku sudah meniatkan diri untuk umrah. Pada waktu yang sama aku juga ingin kita bisa segera untuk membuka tabungan haji. Baru kemudian aku ingin menghabiskan waktu beberapa minggu bertualang. Keliling Eropa dan juga mengunjungi beberapa tempat indah di Indonesia.
Oh ya pada waktu yang sama aku juga masih terus akan melamar beasiswa dan pekerjaan. Tak sabar menanti kejutan-kejutan lain dari Allah. Tak sabar untuk terus melakukan banyak petualanganan denganmu.
PS: I Love you
No comments:
Post a Comment