Dear Wifey,
Tadi pagi saat pergi ke Geylang Serai untuk membeli makanan aku kaget saat keluar rumah melihat aspal yang basah. Ternyata nampaknya hujan tadi pagi. Sambil bergerimis aku berjalan cepat ke bus stop. Di saat yang sama pikirin flash back ke masa lalu.
Ketika masa-masa dari kuliah hingga bekerja dan commuter naik motor aku sering berhenti berteduh di pinggir jalan ketika hujan. Biasanya bareng dengan pemotor lain. Di saat berteduh itulah aku selalu berkhayal, nyaman sekali rasanya jika bisa punya mobil. Tak perlu kebasahan ketika hujan dan tak perlu kepanasan juga.
Sambil terus berjalan menuju halte, aku flash back semakin mundur lagi. Saat itu aku mengingat ketika aku duduk berdesak-desakan di 56 menuju UKI. Sementara masih di tol yang sangat macet. Keringat pun menetes seperti bulir-bulir jagung. Di saat itu aku berkhayal, alangkah nyamannya jika setidaknya punya motor. Meski mungkin panas setidaknya aku bebas dan bisa melipir ke mana pun aku mau.
Dari sedikit flashback itulah terungkap betapa susahnya memuaskan manusia. Mungkin jika kelak pun bisa punya mobil, nafsu bisa saja mengurangi rasa syukur dengan hasutan ingin memiliki hal lain yang lebih lagi. Pesawat mungkin?
Sebentar lagi Insya Allah Ramadhan. Insya Allah Ramadhan yang akan kita jalani berdua. Semoga bisa menjadi momen introspeksi yang positif untuk kita berdua untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Kalau kata Aa Gym genggamlah harta dunia di tanganmu tapi bukan di hatimu. Semoga kita bisa menjadi pasangan yang sukses bahagia dunia akhirat.
No comments:
Post a Comment