Dear bunda,
Semalam saat jalan pulang aku mengingat sebuah nama. Nama yang membuat aku tersenyum dan pipi aku memerah malu karena rindu. Nama itu adalah Indri Rizkina Hapsari. Nama terindah yang pernah aku dengar.
Nama itu konon sudah ada sejak ruh ditiupkan. Jauh waktu sebelum manusia dilahirkan. Kita hanpir tak pernah bisa memilih nama. Sebab orang tua kita yang sudah memilihkan. Ada waktu saat mungkin kita bisa mengganti nama. Namun tak banyak yang melakukan. Pernah ada suatu waktu orang yang memprotes namaku. Dia bilang kebaratan lah, tidak islami lah. Meski memang terkadang nama menjadi doa namun apa pula arti sebuah nama. Lagi pula kadar keislaman tak ada kaitannya sama sekali dengan nama. Apalagi akan sangat memalukan bagi orang yang menanggung nama islami namun kelakuan tidak islami sama sekali.
Berkali waktu aku sering berkata ingin baby baby darimu. Aku juga sadar kok akan berusaha semapan mungkin dulu. Kelak akan kita berikan nama terindah untuk baby baby kita. Nama yang unik, nama yang baik dan nama yang indah. Namun jangan nama yang generik. Agar kelak jangan sampai ada orang yang salah menelepon menanyakan apartemen pada anak kita karena anak kita memiliki nama depan dan belakang yang tumpek blek sama dengan orang lain.
Pasa akhirnya aku kembali tersenyun saat mengingat lagi satu nama terindah. Nama dari orang yang kini telah jadi istriku, meski belum bida berdekatan, biarkan hati kita terus saling merangkul.
Tunggu aku pada bulan Agustus di Ilmenau wahai gadis dengan nama terindah. Biarkan hati kita terus saling merangkul meski kelak kita dekat kembali.
PS: I love you
No comments:
Post a Comment