Dear bunda,
Ba'da shubuh pagi ini aku bangun dengan sangat lemas. Tak tahu apakah karena salah makan atau sebab lainnya. Tadi aku sempat bangun jam 8 namun karena tak kuat aku tidur lagi. Bangun 8.30 lalu tidur lagi. Akhirnya memaksakan untuk bangun 9.10 lalu wudhu shalat dan berangkat. Tiba-tiba aku jadi teringat momen singkat kita long distance Singapura Jakarta.
Dua bulan setengah pertama di Singapura, rata-rata aku pulang 2 minggu sekali. Aku selalu girang tak tertahan setiap hari Jumat malam saat hendak pulang ke Jakarta. Sebaliknya aku selalu sedih tak tertahan juga setiap minggu sore, sebab senin pagi aku harus kembali lagi ke Singapura meninggalkan istri yang aku sayang.
Momen tersedih saat aku pulang ke Jakarta adalah ketika hendak mengantar bunda berangkat ke Jerman. Kala itu Kamis malam aku tak berbahagia seperti biasanya saat hendak pulang ke Jakarta. Sebab aku sadar meskipun aku pulang itu akan menjadi pengantar perpisahan antara kita untuk beberapa minggu atau bulan. Kala itu kita bobo bareng selama 2 malam. Semalam di Jonggol dan semalam di Bendi. Dan kini sudah 6 minggu aku tak tidur bersama istriku. Ya beberapa minggu terakhir aku selalu melihat bunda setiap menjelang dan setelah bangun tidur. Namun seperti yanh pernah aku bilang, aku tak puas hanya melihatmu dari layar laptop dan mendengar suaramu dari speaker laptop. Aku kangen pelukan hangatmu.
Semoga Allah berkenan mengumpulkan kita kembali dalam waktu yang sangat dekat. Misalnya Agustus ini di Ilmenau. Sebab hari-hari tak lengkap rasanya tanpamu, tanpa menyentuhmu.
PS: I love you
No comments:
Post a Comment