Dear Bunda,
Hari ini adalah hari Sabtu. Hari Sabtu adalah hari paling menyenangkan. Terutama saat masa-masa kita pertama dekat. Sabtu adalah hari kencan kita!!! Kencan pertama pasti tak akan terlupa. Kencan saat makan soto ceker tidak akan kita hitung, sebab ada Linda di sana. Namun sejak bertemu di soto ceker itu aku sudah melihat kedodolan bunda dan mulai merasakan benih-benih asrama :p. Kencan offisial pertama kita adalah ngedate di eat and eat ganci.
Aku masih ingat betapa bersemangatnya aku hari itu. Sudah lama aku tak pakai parfum. Namun hari itu aku memakai cologne. Berhubung rambut masih polem mode activated, aku ga pake gell. Tapi hari itu benar-benar aku berusaha tampil excellent. Sejak berangkat dari rumah aku sudah galau sebenarnya antara pengen menjemput bunda ke rumah atau menunggu di ganci. Sebab aku takut bunda bukan tipical ladies bike material. Takutnya bukan tipikal perempuan yang mau berangin-angin, berpanas-panas dan kena asap jalanan. Akhirnya kita bertemu di ganci dan bunda berangkat dengan pria lain :'( (bang Edas) hehe.
Sampai di ganci aku langsung parkir si merah. Venue date kita adalah eat and eat. Hari itu adalah hari pertama aku ke ganci. Sejak hari itu ganci manjadi mall yang paling aku (dan bunda) sering kunjungi. Oleh karena aku tak tahu ganci, bunda memberi guide bahwa eat and eat itu ada di floor sekian. Bunda salah memberi guide. Kelebihan satu lantai. Saat sampai di lantai yang bunda beritahu tak ada apa-apa di sana. Akhirnya aku turun satu lantai. Saat di depan eat and eat aku celingukan dengan tetap sok cool mencari-cari bunda. Seketika seseorang menutup mata aku dari belakang dengan kedua tangannya. Agak kaget merasakan tangan yang harum dan lembut itu di mata dan wajah aku. Bunda sudah menutup mata aku dari belakang di kencan pertama!! Bunda sudah menutup mata aku dari belakang di kencan pertama!! Bunda sudah menutup mata aku dari belakang di kencan pertama!! Ok sudah cukup :p. Tentu saja aku langsung merona-rona merah, sesuai dengan dress code bunda pada hari itu.
Hari itu kita ngobrol lama sekali. Yang aku ingat dari jam 1 sampai jam 5. Sebenarnya kita berencana karoke. Tapi berhubung suara aku hilang pada kencan pertama itu (benar-benar impresiffff (-_-")) aku hanya berusaha mengajak bunda mengobrol saja. Awalnya aku takut kehabisan bahan percakapan. Namun justru bunda yang tak berhenti berbicara.
Sejak hari itu setiap hari selalu menjadi hari indah. Tentu saja Sabtu menjadi terlalu indah, sebab kita menghabiskan waktu hampir selalu seharian penuh, terkadang hingga tengah malam. Yang aku ingat, nyaris setiap wiken kita pasti selalu bertemu. Kelak saat kita berkumpul lagi, aku ingin berusaha membangun hari-hari indah bersama. Tentu saja kencan tak berhenti saat sebelum nikah. Setelah menikah tak boleh ada hal yang menghalangi kita untuk berlaku romantis. Ayah cinta bunda.
Jemput aku di Franfurt beberapa minggu lagi. Di sela-sela kuliah kita akan melakukan banyak kencan romantis di sana setiap wiken. Bagaimana dengan Menara Eifel di Paris? ;)
PS: I love you
No comments:
Post a Comment