Dear bunda,
Shubuh tadi energi aku kembali. Semangat aku datang lagi.
Saat melihat bunda, hati itu selalu memerah jambu karena bahagia. Pertama, adalah karena bunda punya paras yang sangat cantik. Artis Hollywood, Bollywood dan apalagi artis Indonesia kalah jauh dari bunda. Kedua, bunda itu punya karakter yang luar biasa unggul. Bunda itu penyabar, penuh pengertian, supportif, selalu dapat menjaga perasaan orang yang ia sayang (semoga aku bisa menjadi orang yang layak untuk bunda sayang). Ketiga, karena bunda adalah seseorang yang sudah aku tempatkan penuh dalam hati terdalam sebab bunda adalah istri ayah. Tak akan ayah ijinkan sedikitpun wanita atau ukhti lain masuk ke hati ayah. Dari keempat alasan itu dekat dengan bunda akan selalu jadi kebahagiaan. Jika tak bisa dekat dengan melihat bunda pun adalah kebahagiaan. Jika tak sedang melihat bunda, mendengar suara bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa mendenger suara bunda, membaca text dari bunda adalah kebahagiaan. Jika tak ada text dari bunda, memikirkan bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa memikirkan bunda, maka itu sangatlah tidak mungkin sebab sebagian besar waktuku selalu merindukan dan memikirkan bunda.
Beberapa hari ini sering memikirkan tentang uang. Ingin membeli rumah. Rumah yang nyaman untuk kita. Kalau dulu aku sering ngomong, rumah yang semoga tak pernah sepi dari bacaan shalat dan lantunan ayat suci Al-Quran. Ingin membeli mobil yang enak dikendarai untuk bunda. Sehingga bunda bisa beraktivitas dengan mudah. Jika pun bunda kerja, bunda bisa menyetir sendiri jika perlu. Sehingga aku tak perlu khawatir bunda naik turun kendaraan umum sendiri. Tentunya dengan sangat senang hati aku pun ingin bisa menjemput bunda setiap pulang seperti saat kita masih pacaran (maksudnya taaruf). Ingin membeli perabot rumah yang bagus. Tempat tidur yang nyaman. Sofa bed yang empuk. Sehingga setiap malam saat bunda ketiduran di depan tv aku ingin menggendong bunda ke kamar, tanpa membangunkan bunda. Aku juga pengen membeli kitchen set yang baik. Sehingga bunda bisa betah memasak (misi tersembunyi ayah). Kita pun tentunya bisa masak bareng-bareng. Bunda mengajarkan ayah memasak. Kita pun akan sering cuci piring bareng seperti saat di Rivervale. Dan hari ini aku merasa semangat mengajar mimpi-mimpi itu sambil memandangi bunda yang sedang tidur sangat lelap. Uang bukan segalanya. Tapi memang banyak hal membutuhkan uang. Aku ingin menjadi orang yang bisa menguasai uang dan bukan dikuasai oleh uang.
Bunda otak aku agak sedikit buntu beberapa hari ini. Agak bingung mau menulis apa. Sementara aku akhiri saja dengan lirik lagunya DJ Shogun ft Emmalock, Save me. Salah satu lagu yang aku putar terus berulang-ulang beberapa hari ini. Kalau pengen dengar bisa dicari banyak di Youtube. Tapi versi yang paling ayah suka ada di State of Trance Armin van Buuren episode 489.
It all seemed to disappear Like it was never really here This gets so emotional Nothing left to fear The pull of ocean tide Teardrops hung out to dry I don't want to let go Not this time Bring back you lovin I'm out here alone Bring back your lovin Don't say our love Is set in stone
Don't turn away from me Our love is our energy Baby Don't leave me in silence still Trapped in my own free will Baby
You shine a light That ignites in me And your the only one right now who can save me So come save me
Come save me Baby Come save me
You shine a light Thats ignites in me And your the only one right now who can save me Baby
Tunggu aku di Ilmenau beberapa minggu dari sekarang pada suatu hari di musim dingin. Entah dengan mekanisme dan cara apa aku ingin bisa sampai ke sana dan membayar hutang-hutang pelukan yang sangat banyak. Don't turn away from me Our love is our energy.
PS: I love you
No comments:
Post a Comment