Dear bunda,
Dulu aku sempat pernah terpikir untuk backpacking ke India. Melihat dari film-film India jaman dulu nampaknya India adalah negara yang menarik. Namun setelah tahun 2010 pertama kali datang ke Singapura, ternyata jika ingin sekedar ketemu orang India, merasakan makanannya, melihat beberapa budayanya, tak perlu jauh-jauh ke India sebab di di Singapura juga berjubel orang India. Cukup 90 menit terbang dari Jakarta kita akan sampai di Changi. Bahkan sejak do Changi kita akan melihat banyak.sekali orang India.
Di Singapura, sekitar 10 persen populasi adalah orang India. Bahkan Tamil bahasa di India selatan menjadi salah satu bahasa resmi di Singapura. Kita bisa bertemu orang India di mana-mana. Menjadi petugas di airport, supir bus, pekerja bangunan dan tentu saja programmer.
India itu negara yang sangat besar. Populasi totalnya saja sekarang sudah lebih dari 1 milyar orang. Sekitar 4 kali lipat populasi kita. Maka dari itu orang India banyak eksodus ke mana-mana. Banyak yang ke Singapura, Malaysia, Australia dan paling utama USA. Salah satu keunggulan mereka, meski mungkin negaranya sama carut-marut dengan kita, tapi India punya sistem pendidikan yang cukup bagus. Salah satunya adalah kefasihan berbahasa Inggris. Yang pasti karena India dulu bekas jajahan Inggris. Bahasa bagaimana pun adalah salah satu elemen terpenting untuk go international, dan elemen ini sudah dikuasai dengan benar-benar baik oleh golongan sekolah orang-orang India. Namun lucunya, sefasih-fasihnya orang India berbahasa Inggris, mereka tetap punya aksen yang teramat sangat kental. Beda dengan speaker Indonesia yang jika belajar dan terbiasa dengan baik, orang Indonesia bisa sefasih native Inggris dalam berbicara tanpa ada aksen lokal yang terdengar. Aku jadi ingat saat pertama phone interview untuk job di Keane ini. Aku phone interview hampir satu jam. Full deg degan karena sepanjang interview aku berulangkali kesulitan memahami perkataan interviewer aku.
Singapura itu negara kecil namun benar-benar diverse. Dalam satu wilayah yang tak lebi dari Jakarta kita akan menemukan orang Chinese, Malay, India, Filiphino, Eropa, Afrika dan Amerika. Maka dari itu saat di MRT rak jarang kita akan mendengar riuh orang berbicara dalam berbagai bahasa. Entah saat menelepon atau mengobrol dengan temannya. Beberapa bahasa yang lucu untuk di dengar adalah bahasa tagalog dan India. Satu hal yang patut diketahui, karena negaranya sangat besar, India pun punya banyak sekali bahasa lokal. Meski Tamil adalah bahasa resmi di Singapura, di India sendiri bahasa resminya adalah Hindi yang menurut teman-temanku kedua bahasa tersebut berbeda sekali.
Salah satu hal lain yang menarik dari.orang India adalah karakternya. Meski kita tidak bisa menyamaratakan semua orang, dari mata kepala aku sendiri aku melihat satu karakteristil umum yang sering aku lihat pada orang-orang India. Banyak omong, sedikit kerja dan agak annoying. Entah karena mungkin dikaruniai bahasa yang lucu, orang India itu sangat senang mengoceh. Dengan suara keras pula. Di pekerjaan kita harus banyak bersabar berinteraksi dengan mereka. Meski pada awalnya aku selalu sebal dengan kelakuan-kelakuan annoying mereka namun setelah hampir 6 bulan berinteraksi dengan mereka sepertinya aku mulai terbiasa dan cuek dengan kelakuan mereka.
Salah satu tempat di Singapura di mana kita bisa menemukan sangat banyak orang India adalah.... Little India. Di sini mereka lebih ada di mana-mana lagi. Setiap lemparan mata 5 meter kita pasti bisa melihat mereka. Ada kebiasaan mereka yang sering membuat aku tersenyum sendiri. Mereka sangat senang lesehan. Lesehan di restoran adalah sesuatu yang umum di tempat makan lesehan di Indonesia. Tapi orang-orang India senang lesehan di trotoar, di mall, di rumput dan di mana pun mereka mau. Saat weekend tak jarang aku melihat satu keluarga India dengan anak-anak bahkan pamab dan kakeknya menghampar tikar di trotoar. Mereka piknik di tengah jalan sambil makan nasi rames! Saat malam banyak sekali juga orang-orang India yang merumput di taman, entah sekedar ngobrol dengan teman-temannya atau telponan entah dengan siapa bahkan sambil berguling-guling berbaring-baring di rumput!
Dari pengalaman sekitar 6 bulan ini aku bersyukur pada Allah. Betapa Maha Besar Allah menciptakan manusia beraneka ragam dengan ciri fisik dan psikis yang berbeda-beda pula. Suatu waktu aku ingin ke USA seperti impian banyak orang India. Satu waktu juga aku tetap ingin ke India. Aku ingin ke Taj Mahal dan ingin belajar bagaimana bisa mempersembahkan sesuatu yang indah pada wanita yang aku cinta seperti yang dilakukan oleh pembuat taj mahal untuk wanita yang ia cinta.
Tunggu aku di Ilmenau pada September ini. Aku tak tahu ada berapa banyak orang India di sana. Tapi aku tak peduli itu. Aku hanya peduli untuk memelukmu lama.
PS: I love you
No comments:
Post a Comment