Dear bunda,
Pagi ini ayah mau share salah satu Ted talks yang pernah ayah lihat. Ted talks sendiri adalah sebuah komunitas di internet yang merupakan wadah untuk menjadi audience banyak pembicara bagus dari berbagai macam topik dan sangat memungkinkan juga bagi kita untuk menjadi pembicara di sana. Seperti tadi yang sudah aku sebut, topiknya sangat luas sekali. Konten di website ted itu sendiri adalah video recording dengan kualitas yang sangat bagus dan dilengkapi dengan subtitle dari banyak bahasa.
Topik yang ingin ayah share kali ini adalah mengenai 8 rahasia menuju sukses. Speakernya bernama Richard St. John. Mengapa seseorang bisa sukses? Apakah karena mereka pintar ataukah karena mereka beruntung? Ternyata tidak kedua-duanya. Lalu mengapa orang sukses? Dari reseach Mr Richard menemukan 8 hal berikut yang dapat menghantarkan kita menuju sukses.
Passion Work Good Focus Push Serve Ideas Persist
Banyak motivator mengatakan passion adalah kunci utama menuju kesuksesan. Namun terkadang memang tak mudah untuk menemukannya. Ayah sendiri terkadang masih merasa belum tahu passion sesungguhnya seperti apa. Tapi ada clue yang mudah untuk melihat passion kita. Do it for love not money. Apabila kita passion terhadap sesuatu bahkan mungkin kita akan bersedia membayar untuk melakukan passion kita tersebut.
Kedua adalah work for your passion. Day and night. Belajar terus, improve terus. Meski awalnya do it for love, biasanya money comes later, much money than we think before.
Ketiga, good for you work of passion. To be successful put your nose down in something and get damn good at it. Bunda good in communication science. And I want to be good in science and engineering. Then how to be good? Kalau orang real estate bilang ada 3 hal yang penting dalam real estate: lokasi, lokasi dan lokasi. Untuk menjadi good dalam passion kita ada 3 hal juga yang harus dilakukan: practice, practice and practice.
Keempat, focus terhadap satu hal.
Kelima, push yourself. Manusia itu dinamis. Terkadang semangat terkadang kurang semangat. Tugas kita untuk selalu mendorong diri baik saat semangat atau pun tidak. Jika sedang tidak semangat, Allah sudah mengkaruniai aku seorang istri pilihan yang akan selalu menjadi penyemangat aku. Kita harus selalu berusaha mendorong diri dari rasa malu dan ragu.
Keenam, serve. Berbagi dan melayani. Helping people and sharing something that we have. Doctor will serve passion. Writter will serve reader. Teacher will serve their student. Pemimpin akan melayani bawahannya. And believe it or not, usually, again, money comes later.
Ketujuh, ideas. Find good ideas. Ada 7 petunjuk untuk membangun ide. Dengar, objservasi, ingin tahu, bertanya, memecahkan masalah dan menghubungkan.
Terakhir dan ultimately, persist. Ketujuh poin tadi tak akan ada gunanya jika kita tidak persist dalam mencapai tujuan kita. Kita harus persist terhadap CRAP: Critisism, Rejection, Asshole :p, dan Pressure. That will be challenging. Tapi hidup terasa lebih seru kan dengan tantangan.
Sebagai penutup, kita harus selalu ingat bahwa sukses itu bukan destinasi tapi proses.
Tunggu aku di Ilmenau pada September ini. Aku ingin terus saling belajar bersama bunda. Btw, surat kali ini kok malah sharing ya, bukan surat cinta. :p
PS: I love you
Monday, April 30, 2012
Dear wifey - When strong purpose can beat everything
Dear bunda,
I owe you one love letter last night. I pay now. But honestly this is copy paste from my colleague in office :p. But the story is inspiring. Hopefully I can write my own inspiring story for you later. Enjoy.
There were two warring tribes in the Andes, one that lived in the lowlands and the other high in the mountains. The mountain people invaded the lowlanders one day, and as part of their plundering of the people, they kidnapped a baby of one of the lowlander families and took the infant with them back up into the mountains.
The lowlanders didn't know how to climb the mountain. They didn't know any of the trails that the mountain people used, and they didn't know where to find the mountain people or how to track them in the steep terrain. Even so, they sent out their best party of fighting men to climb the mountain and bring the baby home.
The men tried first one method of climbing and then another. They tried one trail and then another. After several days of effort, however, they had climbed only several hundred feet. Feeling hopeless and helpless, the lowlander men decided that the cause was lost, and they prepared to return to their village below.
As they were packing their gear for the descent, they saw the baby's mother walking toward them. They realized that she was coming down the mountain that they hadn't figured out how to climb. And then they saw that she had the baby strapped to her back. How could that be?
One man greeted her and said, We couldn't climb this mountain. How did you do this when we, the strongest and most able men in the village, couldn't do it? She shrugged her shoulders and said, It wasn't your baby.
"A strong passion for any object will ensure success, for the desire of the end will point out the means" - William Hazlitt
Therefore, for any action to succeed, purpose provides the inspiration and fuels the energy to bring out the best methodology!
Then one of my main purpose is to give you happiest life ever. But I can't do that alone. I need you and I always need you. Wait me on September and let's we build our beautiful life together. Always together, because once more, I always need you.
PS: I love you.
I owe you one love letter last night. I pay now. But honestly this is copy paste from my colleague in office :p. But the story is inspiring. Hopefully I can write my own inspiring story for you later. Enjoy.
There were two warring tribes in the Andes, one that lived in the lowlands and the other high in the mountains. The mountain people invaded the lowlanders one day, and as part of their plundering of the people, they kidnapped a baby of one of the lowlander families and took the infant with them back up into the mountains.
The lowlanders didn't know how to climb the mountain. They didn't know any of the trails that the mountain people used, and they didn't know where to find the mountain people or how to track them in the steep terrain. Even so, they sent out their best party of fighting men to climb the mountain and bring the baby home.
The men tried first one method of climbing and then another. They tried one trail and then another. After several days of effort, however, they had climbed only several hundred feet. Feeling hopeless and helpless, the lowlander men decided that the cause was lost, and they prepared to return to their village below.
As they were packing their gear for the descent, they saw the baby's mother walking toward them. They realized that she was coming down the mountain that they hadn't figured out how to climb. And then they saw that she had the baby strapped to her back. How could that be?
One man greeted her and said, We couldn't climb this mountain. How did you do this when we, the strongest and most able men in the village, couldn't do it? She shrugged her shoulders and said, It wasn't your baby.
"A strong passion for any object will ensure success, for the desire of the end will point out the means" - William Hazlitt
Therefore, for any action to succeed, purpose provides the inspiration and fuels the energy to bring out the best methodology!
Then one of my main purpose is to give you happiest life ever. But I can't do that alone. I need you and I always need you. Wait me on September and let's we build our beautiful life together. Always together, because once more, I always need you.
PS: I love you.
Sunday, April 29, 2012
Dear wifey - Cerita tentang orang India
Dear bunda,
Dulu aku sempat pernah terpikir untuk backpacking ke India. Melihat dari film-film India jaman dulu nampaknya India adalah negara yang menarik. Namun setelah tahun 2010 pertama kali datang ke Singapura, ternyata jika ingin sekedar ketemu orang India, merasakan makanannya, melihat beberapa budayanya, tak perlu jauh-jauh ke India sebab di di Singapura juga berjubel orang India. Cukup 90 menit terbang dari Jakarta kita akan sampai di Changi. Bahkan sejak do Changi kita akan melihat banyak.sekali orang India.
Di Singapura, sekitar 10 persen populasi adalah orang India. Bahkan Tamil bahasa di India selatan menjadi salah satu bahasa resmi di Singapura. Kita bisa bertemu orang India di mana-mana. Menjadi petugas di airport, supir bus, pekerja bangunan dan tentu saja programmer.
India itu negara yang sangat besar. Populasi totalnya saja sekarang sudah lebih dari 1 milyar orang. Sekitar 4 kali lipat populasi kita. Maka dari itu orang India banyak eksodus ke mana-mana. Banyak yang ke Singapura, Malaysia, Australia dan paling utama USA. Salah satu keunggulan mereka, meski mungkin negaranya sama carut-marut dengan kita, tapi India punya sistem pendidikan yang cukup bagus. Salah satunya adalah kefasihan berbahasa Inggris. Yang pasti karena India dulu bekas jajahan Inggris. Bahasa bagaimana pun adalah salah satu elemen terpenting untuk go international, dan elemen ini sudah dikuasai dengan benar-benar baik oleh golongan sekolah orang-orang India. Namun lucunya, sefasih-fasihnya orang India berbahasa Inggris, mereka tetap punya aksen yang teramat sangat kental. Beda dengan speaker Indonesia yang jika belajar dan terbiasa dengan baik, orang Indonesia bisa sefasih native Inggris dalam berbicara tanpa ada aksen lokal yang terdengar. Aku jadi ingat saat pertama phone interview untuk job di Keane ini. Aku phone interview hampir satu jam. Full deg degan karena sepanjang interview aku berulangkali kesulitan memahami perkataan interviewer aku.
Singapura itu negara kecil namun benar-benar diverse. Dalam satu wilayah yang tak lebi dari Jakarta kita akan menemukan orang Chinese, Malay, India, Filiphino, Eropa, Afrika dan Amerika. Maka dari itu saat di MRT rak jarang kita akan mendengar riuh orang berbicara dalam berbagai bahasa. Entah saat menelepon atau mengobrol dengan temannya. Beberapa bahasa yang lucu untuk di dengar adalah bahasa tagalog dan India. Satu hal yang patut diketahui, karena negaranya sangat besar, India pun punya banyak sekali bahasa lokal. Meski Tamil adalah bahasa resmi di Singapura, di India sendiri bahasa resminya adalah Hindi yang menurut teman-temanku kedua bahasa tersebut berbeda sekali.
Salah satu hal lain yang menarik dari.orang India adalah karakternya. Meski kita tidak bisa menyamaratakan semua orang, dari mata kepala aku sendiri aku melihat satu karakteristil umum yang sering aku lihat pada orang-orang India. Banyak omong, sedikit kerja dan agak annoying. Entah karena mungkin dikaruniai bahasa yang lucu, orang India itu sangat senang mengoceh. Dengan suara keras pula. Di pekerjaan kita harus banyak bersabar berinteraksi dengan mereka. Meski pada awalnya aku selalu sebal dengan kelakuan-kelakuan annoying mereka namun setelah hampir 6 bulan berinteraksi dengan mereka sepertinya aku mulai terbiasa dan cuek dengan kelakuan mereka.
Salah satu tempat di Singapura di mana kita bisa menemukan sangat banyak orang India adalah.... Little India. Di sini mereka lebih ada di mana-mana lagi. Setiap lemparan mata 5 meter kita pasti bisa melihat mereka. Ada kebiasaan mereka yang sering membuat aku tersenyum sendiri. Mereka sangat senang lesehan. Lesehan di restoran adalah sesuatu yang umum di tempat makan lesehan di Indonesia. Tapi orang-orang India senang lesehan di trotoar, di mall, di rumput dan di mana pun mereka mau. Saat weekend tak jarang aku melihat satu keluarga India dengan anak-anak bahkan pamab dan kakeknya menghampar tikar di trotoar. Mereka piknik di tengah jalan sambil makan nasi rames! Saat malam banyak sekali juga orang-orang India yang merumput di taman, entah sekedar ngobrol dengan teman-temannya atau telponan entah dengan siapa bahkan sambil berguling-guling berbaring-baring di rumput!
Dari pengalaman sekitar 6 bulan ini aku bersyukur pada Allah. Betapa Maha Besar Allah menciptakan manusia beraneka ragam dengan ciri fisik dan psikis yang berbeda-beda pula. Suatu waktu aku ingin ke USA seperti impian banyak orang India. Satu waktu juga aku tetap ingin ke India. Aku ingin ke Taj Mahal dan ingin belajar bagaimana bisa mempersembahkan sesuatu yang indah pada wanita yang aku cinta seperti yang dilakukan oleh pembuat taj mahal untuk wanita yang ia cinta.
Tunggu aku di Ilmenau pada September ini. Aku tak tahu ada berapa banyak orang India di sana. Tapi aku tak peduli itu. Aku hanya peduli untuk memelukmu lama.
PS: I love you
Dulu aku sempat pernah terpikir untuk backpacking ke India. Melihat dari film-film India jaman dulu nampaknya India adalah negara yang menarik. Namun setelah tahun 2010 pertama kali datang ke Singapura, ternyata jika ingin sekedar ketemu orang India, merasakan makanannya, melihat beberapa budayanya, tak perlu jauh-jauh ke India sebab di di Singapura juga berjubel orang India. Cukup 90 menit terbang dari Jakarta kita akan sampai di Changi. Bahkan sejak do Changi kita akan melihat banyak.sekali orang India.
Di Singapura, sekitar 10 persen populasi adalah orang India. Bahkan Tamil bahasa di India selatan menjadi salah satu bahasa resmi di Singapura. Kita bisa bertemu orang India di mana-mana. Menjadi petugas di airport, supir bus, pekerja bangunan dan tentu saja programmer.
India itu negara yang sangat besar. Populasi totalnya saja sekarang sudah lebih dari 1 milyar orang. Sekitar 4 kali lipat populasi kita. Maka dari itu orang India banyak eksodus ke mana-mana. Banyak yang ke Singapura, Malaysia, Australia dan paling utama USA. Salah satu keunggulan mereka, meski mungkin negaranya sama carut-marut dengan kita, tapi India punya sistem pendidikan yang cukup bagus. Salah satunya adalah kefasihan berbahasa Inggris. Yang pasti karena India dulu bekas jajahan Inggris. Bahasa bagaimana pun adalah salah satu elemen terpenting untuk go international, dan elemen ini sudah dikuasai dengan benar-benar baik oleh golongan sekolah orang-orang India. Namun lucunya, sefasih-fasihnya orang India berbahasa Inggris, mereka tetap punya aksen yang teramat sangat kental. Beda dengan speaker Indonesia yang jika belajar dan terbiasa dengan baik, orang Indonesia bisa sefasih native Inggris dalam berbicara tanpa ada aksen lokal yang terdengar. Aku jadi ingat saat pertama phone interview untuk job di Keane ini. Aku phone interview hampir satu jam. Full deg degan karena sepanjang interview aku berulangkali kesulitan memahami perkataan interviewer aku.
Singapura itu negara kecil namun benar-benar diverse. Dalam satu wilayah yang tak lebi dari Jakarta kita akan menemukan orang Chinese, Malay, India, Filiphino, Eropa, Afrika dan Amerika. Maka dari itu saat di MRT rak jarang kita akan mendengar riuh orang berbicara dalam berbagai bahasa. Entah saat menelepon atau mengobrol dengan temannya. Beberapa bahasa yang lucu untuk di dengar adalah bahasa tagalog dan India. Satu hal yang patut diketahui, karena negaranya sangat besar, India pun punya banyak sekali bahasa lokal. Meski Tamil adalah bahasa resmi di Singapura, di India sendiri bahasa resminya adalah Hindi yang menurut teman-temanku kedua bahasa tersebut berbeda sekali.
Salah satu hal lain yang menarik dari.orang India adalah karakternya. Meski kita tidak bisa menyamaratakan semua orang, dari mata kepala aku sendiri aku melihat satu karakteristil umum yang sering aku lihat pada orang-orang India. Banyak omong, sedikit kerja dan agak annoying. Entah karena mungkin dikaruniai bahasa yang lucu, orang India itu sangat senang mengoceh. Dengan suara keras pula. Di pekerjaan kita harus banyak bersabar berinteraksi dengan mereka. Meski pada awalnya aku selalu sebal dengan kelakuan-kelakuan annoying mereka namun setelah hampir 6 bulan berinteraksi dengan mereka sepertinya aku mulai terbiasa dan cuek dengan kelakuan mereka.
Salah satu tempat di Singapura di mana kita bisa menemukan sangat banyak orang India adalah.... Little India. Di sini mereka lebih ada di mana-mana lagi. Setiap lemparan mata 5 meter kita pasti bisa melihat mereka. Ada kebiasaan mereka yang sering membuat aku tersenyum sendiri. Mereka sangat senang lesehan. Lesehan di restoran adalah sesuatu yang umum di tempat makan lesehan di Indonesia. Tapi orang-orang India senang lesehan di trotoar, di mall, di rumput dan di mana pun mereka mau. Saat weekend tak jarang aku melihat satu keluarga India dengan anak-anak bahkan pamab dan kakeknya menghampar tikar di trotoar. Mereka piknik di tengah jalan sambil makan nasi rames! Saat malam banyak sekali juga orang-orang India yang merumput di taman, entah sekedar ngobrol dengan teman-temannya atau telponan entah dengan siapa bahkan sambil berguling-guling berbaring-baring di rumput!
Dari pengalaman sekitar 6 bulan ini aku bersyukur pada Allah. Betapa Maha Besar Allah menciptakan manusia beraneka ragam dengan ciri fisik dan psikis yang berbeda-beda pula. Suatu waktu aku ingin ke USA seperti impian banyak orang India. Satu waktu juga aku tetap ingin ke India. Aku ingin ke Taj Mahal dan ingin belajar bagaimana bisa mempersembahkan sesuatu yang indah pada wanita yang aku cinta seperti yang dilakukan oleh pembuat taj mahal untuk wanita yang ia cinta.
Tunggu aku di Ilmenau pada September ini. Aku tak tahu ada berapa banyak orang India di sana. Tapi aku tak peduli itu. Aku hanya peduli untuk memelukmu lama.
PS: I love you
Saturday, April 28, 2012
Dear wifey - Love Energy
Dear bunda,
Shubuh tadi energi aku kembali. Semangat aku datang lagi.
Saat melihat bunda, hati itu selalu memerah jambu karena bahagia. Pertama, adalah karena bunda punya paras yang sangat cantik. Artis Hollywood, Bollywood dan apalagi artis Indonesia kalah jauh dari bunda. Kedua, bunda itu punya karakter yang luar biasa unggul. Bunda itu penyabar, penuh pengertian, supportif, selalu dapat menjaga perasaan orang yang ia sayang (semoga aku bisa menjadi orang yang layak untuk bunda sayang). Ketiga, karena bunda adalah seseorang yang sudah aku tempatkan penuh dalam hati terdalam sebab bunda adalah istri ayah. Tak akan ayah ijinkan sedikitpun wanita atau ukhti lain masuk ke hati ayah. Dari keempat alasan itu dekat dengan bunda akan selalu jadi kebahagiaan. Jika tak bisa dekat dengan melihat bunda pun adalah kebahagiaan. Jika tak sedang melihat bunda, mendengar suara bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa mendenger suara bunda, membaca text dari bunda adalah kebahagiaan. Jika tak ada text dari bunda, memikirkan bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa memikirkan bunda, maka itu sangatlah tidak mungkin sebab sebagian besar waktuku selalu merindukan dan memikirkan bunda.
Beberapa hari ini sering memikirkan tentang uang. Ingin membeli rumah. Rumah yang nyaman untuk kita. Kalau dulu aku sering ngomong, rumah yang semoga tak pernah sepi dari bacaan shalat dan lantunan ayat suci Al-Quran. Ingin membeli mobil yang enak dikendarai untuk bunda. Sehingga bunda bisa beraktivitas dengan mudah. Jika pun bunda kerja, bunda bisa menyetir sendiri jika perlu. Sehingga aku tak perlu khawatir bunda naik turun kendaraan umum sendiri. Tentunya dengan sangat senang hati aku pun ingin bisa menjemput bunda setiap pulang seperti saat kita masih pacaran (maksudnya taaruf). Ingin membeli perabot rumah yang bagus. Tempat tidur yang nyaman. Sofa bed yang empuk. Sehingga setiap malam saat bunda ketiduran di depan tv aku ingin menggendong bunda ke kamar, tanpa membangunkan bunda. Aku juga pengen membeli kitchen set yang baik. Sehingga bunda bisa betah memasak (misi tersembunyi ayah). Kita pun tentunya bisa masak bareng-bareng. Bunda mengajarkan ayah memasak. Kita pun akan sering cuci piring bareng seperti saat di Rivervale. Dan hari ini aku merasa semangat mengajar mimpi-mimpi itu sambil memandangi bunda yang sedang tidur sangat lelap. Uang bukan segalanya. Tapi memang banyak hal membutuhkan uang. Aku ingin menjadi orang yang bisa menguasai uang dan bukan dikuasai oleh uang.
Bunda otak aku agak sedikit buntu beberapa hari ini. Agak bingung mau menulis apa. Sementara aku akhiri saja dengan lirik lagunya DJ Shogun ft Emmalock, Save me. Salah satu lagu yang aku putar terus berulang-ulang beberapa hari ini. Kalau pengen dengar bisa dicari banyak di Youtube. Tapi versi yang paling ayah suka ada di State of Trance Armin van Buuren episode 489.
It all seemed to disappear Like it was never really here This gets so emotional Nothing left to fear The pull of ocean tide Teardrops hung out to dry I don't want to let go Not this time Bring back you lovin I'm out here alone Bring back your lovin Don't say our love Is set in stone
Don't turn away from me Our love is our energy Baby Don't leave me in silence still Trapped in my own free will Baby
You shine a light That ignites in me And your the only one right now who can save me So come save me
Come save me Baby Come save me
You shine a light Thats ignites in me And your the only one right now who can save me Baby
Tunggu aku di Ilmenau beberapa minggu dari sekarang pada suatu hari di musim dingin. Entah dengan mekanisme dan cara apa aku ingin bisa sampai ke sana dan membayar hutang-hutang pelukan yang sangat banyak. Don't turn away from me Our love is our energy.
PS: I love you
Shubuh tadi energi aku kembali. Semangat aku datang lagi.
Saat melihat bunda, hati itu selalu memerah jambu karena bahagia. Pertama, adalah karena bunda punya paras yang sangat cantik. Artis Hollywood, Bollywood dan apalagi artis Indonesia kalah jauh dari bunda. Kedua, bunda itu punya karakter yang luar biasa unggul. Bunda itu penyabar, penuh pengertian, supportif, selalu dapat menjaga perasaan orang yang ia sayang (semoga aku bisa menjadi orang yang layak untuk bunda sayang). Ketiga, karena bunda adalah seseorang yang sudah aku tempatkan penuh dalam hati terdalam sebab bunda adalah istri ayah. Tak akan ayah ijinkan sedikitpun wanita atau ukhti lain masuk ke hati ayah. Dari keempat alasan itu dekat dengan bunda akan selalu jadi kebahagiaan. Jika tak bisa dekat dengan melihat bunda pun adalah kebahagiaan. Jika tak sedang melihat bunda, mendengar suara bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa mendenger suara bunda, membaca text dari bunda adalah kebahagiaan. Jika tak ada text dari bunda, memikirkan bunda adalah kebahagiaan. Jika tak bisa memikirkan bunda, maka itu sangatlah tidak mungkin sebab sebagian besar waktuku selalu merindukan dan memikirkan bunda.
Beberapa hari ini sering memikirkan tentang uang. Ingin membeli rumah. Rumah yang nyaman untuk kita. Kalau dulu aku sering ngomong, rumah yang semoga tak pernah sepi dari bacaan shalat dan lantunan ayat suci Al-Quran. Ingin membeli mobil yang enak dikendarai untuk bunda. Sehingga bunda bisa beraktivitas dengan mudah. Jika pun bunda kerja, bunda bisa menyetir sendiri jika perlu. Sehingga aku tak perlu khawatir bunda naik turun kendaraan umum sendiri. Tentunya dengan sangat senang hati aku pun ingin bisa menjemput bunda setiap pulang seperti saat kita masih pacaran (maksudnya taaruf). Ingin membeli perabot rumah yang bagus. Tempat tidur yang nyaman. Sofa bed yang empuk. Sehingga setiap malam saat bunda ketiduran di depan tv aku ingin menggendong bunda ke kamar, tanpa membangunkan bunda. Aku juga pengen membeli kitchen set yang baik. Sehingga bunda bisa betah memasak (misi tersembunyi ayah). Kita pun tentunya bisa masak bareng-bareng. Bunda mengajarkan ayah memasak. Kita pun akan sering cuci piring bareng seperti saat di Rivervale. Dan hari ini aku merasa semangat mengajar mimpi-mimpi itu sambil memandangi bunda yang sedang tidur sangat lelap. Uang bukan segalanya. Tapi memang banyak hal membutuhkan uang. Aku ingin menjadi orang yang bisa menguasai uang dan bukan dikuasai oleh uang.
Bunda otak aku agak sedikit buntu beberapa hari ini. Agak bingung mau menulis apa. Sementara aku akhiri saja dengan lirik lagunya DJ Shogun ft Emmalock, Save me. Salah satu lagu yang aku putar terus berulang-ulang beberapa hari ini. Kalau pengen dengar bisa dicari banyak di Youtube. Tapi versi yang paling ayah suka ada di State of Trance Armin van Buuren episode 489.
It all seemed to disappear Like it was never really here This gets so emotional Nothing left to fear The pull of ocean tide Teardrops hung out to dry I don't want to let go Not this time Bring back you lovin I'm out here alone Bring back your lovin Don't say our love Is set in stone
Don't turn away from me Our love is our energy Baby Don't leave me in silence still Trapped in my own free will Baby
You shine a light That ignites in me And your the only one right now who can save me So come save me
Come save me Baby Come save me
You shine a light Thats ignites in me And your the only one right now who can save me Baby
Tunggu aku di Ilmenau beberapa minggu dari sekarang pada suatu hari di musim dingin. Entah dengan mekanisme dan cara apa aku ingin bisa sampai ke sana dan membayar hutang-hutang pelukan yang sangat banyak. Don't turn away from me Our love is our energy.
PS: I love you
Dear wifey - Curhat ngalor ngidul di malam hari
Dear bunda,
Sedikit curhat ngalor-ngidul malam ini sebelum tanggal berganti. Sebab tadi pagi aku bangun siang dan belum menulis surat cinta. Meski sebenarnya sih surat cinta hari ini adalah yang aku kirim semalam (ketauan malas). Insya Allah tak pernah ada kata sibuk untuk bunda. Semoga bisa tetap istiqamah menulis meski nanti beberapa minggu lagi kita sudah bersama. Aku ingin menjadikan ini sebagai buku harian juga. Di mana banyak curahan-curahan hati dan pemikiran yang aku sampaikan melalui bunda.
Dari dulu aku ingin menjadi pengajar. Berdiri di depan kelas berbagi ilmu dan memberi inspirasi. Aku ingin menjadi orang yang bisa simplify complex thing dan bukan complicate simple thing. Aku ingin menjadi inspirator yang membuat orang senang dan semakin semangat untuk terus belajar. Mengajar juga seharusnya menjadi pekerjaan yang memungkinkan aku tetap mempunyai banyak waktu dengan keluarga. Dengan mengajar juga selain bisa menginspirasi orang yang aku ajar, aku juga ingin bisa memberi inspirasi untuk anak-anakku kelak.
Sejak semalam aku iseng opencourseworknya MIT. Open Course Work itu adalah salah satu pendekatan long distance learning melalui web yang disediakan beberapa universitas. Kontennya bisa dinikmati oleh mahasiswa MIT sendiri dan terbuka juga untuk umum. Salah satu pioner open course work adalah MIT sendiri. Selain MIT ada juga beberapa universitas lain semisal UC Berkeley. Dalam open coursework ada banyak media yang dishare semisal video kuliah, handout presentasi, tugas dan referensi-referensi lainnya. Untuk MIT sendiri menyediakan banyak sekali open course work untuk beberapa departemen termasuk computer science dan electrical engineering. Semalam tak sengaja saat iseng searching aku mendapat link beberapa course video computer science meski untuk undergraduate sih. Dari situ senang bisa melihat dosen-dosen mengajar di depan kelas. Bisa berbicara panjang lebar dan berisi dan sekali lagi sangat menginspirasi. Makanya tiba-tiba jadi ingin membangunkan mimpi menjadi pengajar lagi.
Maka dari itu juga sejak beberapa hari aku mulai rajin buka-buka buku lagi. Belajar kalkulus, baca buku electrical engineering dan baca buku algorithms sambil koding-koding merefresh ingatan syntax c++. Salah satu hikmah Allah belum kasih aku beasiswa mungkin Allah pengen aku lebih siap saat kuliah. Jadi kuliahnya pun bisa maksimal dan hasilnya pun bisa maksimal. Aku tak mau seperti S1. Selulus kuliah tiba-tiba semua yang aku pelajari menguap. Aku pengen bisa punya pemahaman komprehensif terhadap satu bidang. Menjadi expert di bidang itu. Menulis buku (aku sudah sangat sering berkoar tentang ini). Mengajar dengan pemahaman yang mendalam. Bahkan ingin menjadi professor dalam bidang ini.
Tapi bunda tak usah khawatir. Aku tetap ingin menjadi diri aku sendiri. Ketika aku ingin menjadi sesuatu, itu karena aku ingin menjadi itu. Bukan sekedar ikut-ikutan. Bukan sekedar karena uang. Aku ingin benar-benar menjalani sesuatu yang menjadi passion aku. Meski sampai sekarang masih meraba-raba, nampaknya passion tersebut ada pada sesuatu bidang yang bernama computer science dan dalam pekerjaan yang bernama mengajar dan researcher. Baiklah tanggal sudah hampir berganti di waktu Singapura ini. Demikian dulu curhat tak jelas di malam ini.
Aku kangen bunda. Ingin segera ketemu di Ilmenau dalam beberapa minggu lagi. Aku ingin coba menamkan ini sebagai visualisasi positif. Membayangkan seakan nyata, sehingga siapa tahu benar-benar bisa menjadi nyata.
PS: I love you
Sedikit curhat ngalor-ngidul malam ini sebelum tanggal berganti. Sebab tadi pagi aku bangun siang dan belum menulis surat cinta. Meski sebenarnya sih surat cinta hari ini adalah yang aku kirim semalam (ketauan malas). Insya Allah tak pernah ada kata sibuk untuk bunda. Semoga bisa tetap istiqamah menulis meski nanti beberapa minggu lagi kita sudah bersama. Aku ingin menjadikan ini sebagai buku harian juga. Di mana banyak curahan-curahan hati dan pemikiran yang aku sampaikan melalui bunda.
Dari dulu aku ingin menjadi pengajar. Berdiri di depan kelas berbagi ilmu dan memberi inspirasi. Aku ingin menjadi orang yang bisa simplify complex thing dan bukan complicate simple thing. Aku ingin menjadi inspirator yang membuat orang senang dan semakin semangat untuk terus belajar. Mengajar juga seharusnya menjadi pekerjaan yang memungkinkan aku tetap mempunyai banyak waktu dengan keluarga. Dengan mengajar juga selain bisa menginspirasi orang yang aku ajar, aku juga ingin bisa memberi inspirasi untuk anak-anakku kelak.
Sejak semalam aku iseng opencourseworknya MIT. Open Course Work itu adalah salah satu pendekatan long distance learning melalui web yang disediakan beberapa universitas. Kontennya bisa dinikmati oleh mahasiswa MIT sendiri dan terbuka juga untuk umum. Salah satu pioner open course work adalah MIT sendiri. Selain MIT ada juga beberapa universitas lain semisal UC Berkeley. Dalam open coursework ada banyak media yang dishare semisal video kuliah, handout presentasi, tugas dan referensi-referensi lainnya. Untuk MIT sendiri menyediakan banyak sekali open course work untuk beberapa departemen termasuk computer science dan electrical engineering. Semalam tak sengaja saat iseng searching aku mendapat link beberapa course video computer science meski untuk undergraduate sih. Dari situ senang bisa melihat dosen-dosen mengajar di depan kelas. Bisa berbicara panjang lebar dan berisi dan sekali lagi sangat menginspirasi. Makanya tiba-tiba jadi ingin membangunkan mimpi menjadi pengajar lagi.
Maka dari itu juga sejak beberapa hari aku mulai rajin buka-buka buku lagi. Belajar kalkulus, baca buku electrical engineering dan baca buku algorithms sambil koding-koding merefresh ingatan syntax c++. Salah satu hikmah Allah belum kasih aku beasiswa mungkin Allah pengen aku lebih siap saat kuliah. Jadi kuliahnya pun bisa maksimal dan hasilnya pun bisa maksimal. Aku tak mau seperti S1. Selulus kuliah tiba-tiba semua yang aku pelajari menguap. Aku pengen bisa punya pemahaman komprehensif terhadap satu bidang. Menjadi expert di bidang itu. Menulis buku (aku sudah sangat sering berkoar tentang ini). Mengajar dengan pemahaman yang mendalam. Bahkan ingin menjadi professor dalam bidang ini.
Tapi bunda tak usah khawatir. Aku tetap ingin menjadi diri aku sendiri. Ketika aku ingin menjadi sesuatu, itu karena aku ingin menjadi itu. Bukan sekedar ikut-ikutan. Bukan sekedar karena uang. Aku ingin benar-benar menjalani sesuatu yang menjadi passion aku. Meski sampai sekarang masih meraba-raba, nampaknya passion tersebut ada pada sesuatu bidang yang bernama computer science dan dalam pekerjaan yang bernama mengajar dan researcher. Baiklah tanggal sudah hampir berganti di waktu Singapura ini. Demikian dulu curhat tak jelas di malam ini.
Aku kangen bunda. Ingin segera ketemu di Ilmenau dalam beberapa minggu lagi. Aku ingin coba menamkan ini sebagai visualisasi positif. Membayangkan seakan nyata, sehingga siapa tahu benar-benar bisa menjadi nyata.
PS: I love you
Friday, April 27, 2012
Dear wifey - Good news and Bad news
Dear bunda,
I have two news. One bad news and one good news. Bad news: my contract in Keane terminated. Good news: my contract in Keane terminated.
Actually I have got this announcement since beginning of this week. But I prefer to keep it by myself because I wont bother your mind. I want to keep by myself until find proper way to handle the situation. But once more like I've said, stupid me, what I did is bothering you more by my incapability to pretend there is nothing happen. Really sorry.
CPM BWI project for BestWestern Hotel that I am working for now is on hold, most likely because budgetting issue. Whole Singapore team got layoff (if I can say like that) from this project because Singapore team has highest salary among other team. By doing this Keane expect can save a lot budgets.
Actually even though terminated from Keane I still ITCAN employee and if I want, I can ask my agent to be assigned to another project that will fit to my profile. I also just realize that ITCAN might cheat me. They never said that contract with Keane have to evaluate for every six months. They just told me that this project will long running. And I don't have backup plan because this. Other their bad intention is they notify us only 3 weeks before contract termination which is against our working contract. We are considering to bring this issue to MoM. But will not concern for that now. For now I am in situation where I have to take decision carefully and correctly.
The good news is, in this situation I can release myself from poin of contract that bound me to ITCAN for two years. So I can go freely now without need to pay any penalty. This situation will be so perfect if there will be some good news from both kominfo and Ilmenau. Hehe. That's why I will keep pray day and night for this. And I will put this perspective as my main concern rather than drag by possibility of desperation from bad news perspective where I put myself there few days back.
Of course being positive is good but being positive and realistic is the best. The biggest problem that we will face that if within few weeks I cannot get certainty, than its mean I broke. The ugliest side of that possibility is I could be broke husband. Single and no money will be no problem. But have family and no money is big issue. Until this.micro second for this sixth month I am in Singapore, I still don't have any savings. I won't discuss too much about financial thing, I hope I can find best solution for us, except in case you would like to fully involved finding the best way to handle these.
Following are my plan. I will wait until second or third week of May. It's mean until then I wont neither ask to be assigned to other project nor apply some job by myself, hopefully there will be good news from scholarship. So if the scholarship approved I just can leave from Singapore and preparing for study without any penalty. For the plan B, I will start looking job after 2nd or 3rd week of May. And try my best not get the job via outsourcing any more and the job without bounding contract with penalty. That will be tough I think. But this is life, right.
There should be a plan C. But I wont mention it and never think to do it for now. I will stick to Plan A. Got scholarship. Sorry so much. I just got my positive mind again today. Several days back full of gloomy feeling and demotivated. Life is tough but this is life. There are lesson for every thing happen to us.
I apologize still cannot be a good husband. I apologize maybe I have to recalculate everything for buying our dream house and nice car for you. But let's always believe Allah Ya Razzaq, The Provider. In the mean time , if you don't mind, please let's keep this information only with us.
Sometime questioning myself, are all of this things showing a sign that perhaps I got scholarship? Haha don't know, but aamiin. Wait me in Ilmenau on September. I learn to be always to positive even in non positive situation.
PS: I love you
I have two news. One bad news and one good news. Bad news: my contract in Keane terminated. Good news: my contract in Keane terminated.
Actually I have got this announcement since beginning of this week. But I prefer to keep it by myself because I wont bother your mind. I want to keep by myself until find proper way to handle the situation. But once more like I've said, stupid me, what I did is bothering you more by my incapability to pretend there is nothing happen. Really sorry.
CPM BWI project for BestWestern Hotel that I am working for now is on hold, most likely because budgetting issue. Whole Singapore team got layoff (if I can say like that) from this project because Singapore team has highest salary among other team. By doing this Keane expect can save a lot budgets.
Actually even though terminated from Keane I still ITCAN employee and if I want, I can ask my agent to be assigned to another project that will fit to my profile. I also just realize that ITCAN might cheat me. They never said that contract with Keane have to evaluate for every six months. They just told me that this project will long running. And I don't have backup plan because this. Other their bad intention is they notify us only 3 weeks before contract termination which is against our working contract. We are considering to bring this issue to MoM. But will not concern for that now. For now I am in situation where I have to take decision carefully and correctly.
The good news is, in this situation I can release myself from poin of contract that bound me to ITCAN for two years. So I can go freely now without need to pay any penalty. This situation will be so perfect if there will be some good news from both kominfo and Ilmenau. Hehe. That's why I will keep pray day and night for this. And I will put this perspective as my main concern rather than drag by possibility of desperation from bad news perspective where I put myself there few days back.
Of course being positive is good but being positive and realistic is the best. The biggest problem that we will face that if within few weeks I cannot get certainty, than its mean I broke. The ugliest side of that possibility is I could be broke husband. Single and no money will be no problem. But have family and no money is big issue. Until this.micro second for this sixth month I am in Singapore, I still don't have any savings. I won't discuss too much about financial thing, I hope I can find best solution for us, except in case you would like to fully involved finding the best way to handle these.
Following are my plan. I will wait until second or third week of May. It's mean until then I wont neither ask to be assigned to other project nor apply some job by myself, hopefully there will be good news from scholarship. So if the scholarship approved I just can leave from Singapore and preparing for study without any penalty. For the plan B, I will start looking job after 2nd or 3rd week of May. And try my best not get the job via outsourcing any more and the job without bounding contract with penalty. That will be tough I think. But this is life, right.
There should be a plan C. But I wont mention it and never think to do it for now. I will stick to Plan A. Got scholarship. Sorry so much. I just got my positive mind again today. Several days back full of gloomy feeling and demotivated. Life is tough but this is life. There are lesson for every thing happen to us.
I apologize still cannot be a good husband. I apologize maybe I have to recalculate everything for buying our dream house and nice car for you. But let's always believe Allah Ya Razzaq, The Provider. In the mean time , if you don't mind, please let's keep this information only with us.
Sometime questioning myself, are all of this things showing a sign that perhaps I got scholarship? Haha don't know, but aamiin. Wait me in Ilmenau on September. I learn to be always to positive even in non positive situation.
PS: I love you
Thursday, April 26, 2012
Dear wifey - Bus lover 3
Dear bunda,
Baru saja aku naik 67 lagi saat berangkat ngantor ini. Dulu biasa aku menulis surat kangen bada shalat malam sebelum shubuh. Namun beberapa hari ini aku menulisnya di atas 67 dalam perjalanan ke kantor. Perjalanan bus nemakan waktu 30-40 menit, biasanya cukup untuk membuat satu surat kangen. Terkadang panjang terkadang pendek.
Sebelum memulai, pagi ini berjalan agak beda. Aku tidur dan bangun tidur tanpa ditemani bunda. Meski biasanya pun hanya melalui layar display tipis laptop. Kangen dan sepi rasanya. Pagi ini tak ada gadis berpipi imut memanggil-manggilku seperti pagi kemarin. Gadis yang punya 7 level suara. Dari suara dewasa tegas yang agak menyeramkan hingga level suara kanak-kanak yang menggemaskan seperti saat bunda pernah mengirim voice message "Hubby hubby telpon wifey donk... Wifey rindu... Muachhh". Namun aku suka semua suara bunda.
Sejak naik pindah ke Farrer Park dan naik 67 lagi. Aku merasa dejavu. Jadi teringat sekitar 2 minggu pertama numpang tinggal di Choa Chu Kang komuter naik 67 juga. Waktu itu seperti yang aku cerita bisa 2 jam lebih di perjalanan melintasi satu ujung Singapur ke ujung yang lain. Terkadang seringkali aku tidur lalu bangun lalu teridur lagi bangun lagi tidur lagi bangun lagi dan bus masih belum sampai tujuan.
67 ada 2 jenis. Bus single dan bus gandeng. Aku paling suka bus gandeng. Aku biasa duduk paling belakang di mana aku bisa melihst banyak kehidupan di sela-sela aku tertidur dan terbangun. Sebenarnya aku paling suka bus tingkat. Namun bus tingkat tak bisa berjalan terlalu cepat. Beda dengan bus single. Meski pada teorinya bus gandeng tak boleh berjalan terlalu cepat, beberapa supir 67 biasa menyupir dengan cukup ngebut. Hingga bahkar ekor bus gandeng sampe terpental-pental saat jalan bergelombang dan buntutnya menggot-menggot saat belok. Maka dari itu aku juga suka bus gandeng.
Hampir semua bus publik di Singapura memakai transmisi matik. Entah mungkin karena ini juga, supir-supir di sini nampaknya tak kenal kopling. Jadi setiap bus mau jalan terkadang suka menyentak. Aku pernah hampir terpantal ke belakang menimpa seorang gadis chinese (bukan ukhti.kok) saat hendak turun dan supir menggas yang sangat melonjak. Lalu saat transmisi matik memindah gear pun terkadang cukup terasa ndut-ndutan. Tapi meski demikian bus-bus di sini selalu nyaman.
Scheduling bus juga nyaris sangat teratur. Sejak tinggal di Hougang hingga sekarang saat aku berangkat atau pulang pada jam terrtentu dan keesokannya berangkat atau pulang pada jam yang sama aku hampir pasti bertemu supir yang sama bahkan kadangkala penumpang-penumpang yang sama. Termasuk saat ini. Aku naik bus dengan supir yang sama sejak 2 atau 3 hari lalu.
Dear bunda waktu masih kecil aku pernah ditanya cita-citaku apa. Saat serius aku akan menjawab astronot. Namun saat bercanda aku bilang pengen jadi tukang ojek. Hehe. Saat sudah gede dan senang bus terkadang aku ingin mencoba menyupir bus atau truk canggih. Di facebook aku melike page Scania. Salah satu merk truk dan bus dari Eropa. Supir bus itu keren. Bahkan sebanding dengan pilot karena mengemudikan benda yang sangat besar.
Bunda, pagi ini aku kangen bunda. Aku juga sedih sering membuat bunda resah. Bahkan saking lebaynya aku sering sedih jika aku mengirim pesan lama tak dijawab atau bahkan tak dijawab meski sekedar dengan sebuah smiley :).
Aku masih belum mau turun. Kantor masih beberapa blok lagi. Namun aku tutup dulu surat kali ini agar tak terlalu membosankan.
Bun, doakan aku untuk kemaslahatan beasiswa dan LOA ku ya. Sehingga aku bisa sampai di Ilmenau pada bulan September di mana kita akan sama-sama belajar dan aku terus belajar padamu. Sesekali saat santai aku ingin bunda mengajak kita naik bus di sana.
PS: I love you
Baru saja aku naik 67 lagi saat berangkat ngantor ini. Dulu biasa aku menulis surat kangen bada shalat malam sebelum shubuh. Namun beberapa hari ini aku menulisnya di atas 67 dalam perjalanan ke kantor. Perjalanan bus nemakan waktu 30-40 menit, biasanya cukup untuk membuat satu surat kangen. Terkadang panjang terkadang pendek.
Sebelum memulai, pagi ini berjalan agak beda. Aku tidur dan bangun tidur tanpa ditemani bunda. Meski biasanya pun hanya melalui layar display tipis laptop. Kangen dan sepi rasanya. Pagi ini tak ada gadis berpipi imut memanggil-manggilku seperti pagi kemarin. Gadis yang punya 7 level suara. Dari suara dewasa tegas yang agak menyeramkan hingga level suara kanak-kanak yang menggemaskan seperti saat bunda pernah mengirim voice message "Hubby hubby telpon wifey donk... Wifey rindu... Muachhh". Namun aku suka semua suara bunda.
Sejak naik pindah ke Farrer Park dan naik 67 lagi. Aku merasa dejavu. Jadi teringat sekitar 2 minggu pertama numpang tinggal di Choa Chu Kang komuter naik 67 juga. Waktu itu seperti yang aku cerita bisa 2 jam lebih di perjalanan melintasi satu ujung Singapur ke ujung yang lain. Terkadang seringkali aku tidur lalu bangun lalu teridur lagi bangun lagi tidur lagi bangun lagi dan bus masih belum sampai tujuan.
67 ada 2 jenis. Bus single dan bus gandeng. Aku paling suka bus gandeng. Aku biasa duduk paling belakang di mana aku bisa melihst banyak kehidupan di sela-sela aku tertidur dan terbangun. Sebenarnya aku paling suka bus tingkat. Namun bus tingkat tak bisa berjalan terlalu cepat. Beda dengan bus single. Meski pada teorinya bus gandeng tak boleh berjalan terlalu cepat, beberapa supir 67 biasa menyupir dengan cukup ngebut. Hingga bahkar ekor bus gandeng sampe terpental-pental saat jalan bergelombang dan buntutnya menggot-menggot saat belok. Maka dari itu aku juga suka bus gandeng.
Hampir semua bus publik di Singapura memakai transmisi matik. Entah mungkin karena ini juga, supir-supir di sini nampaknya tak kenal kopling. Jadi setiap bus mau jalan terkadang suka menyentak. Aku pernah hampir terpantal ke belakang menimpa seorang gadis chinese (bukan ukhti.kok) saat hendak turun dan supir menggas yang sangat melonjak. Lalu saat transmisi matik memindah gear pun terkadang cukup terasa ndut-ndutan. Tapi meski demikian bus-bus di sini selalu nyaman.
Scheduling bus juga nyaris sangat teratur. Sejak tinggal di Hougang hingga sekarang saat aku berangkat atau pulang pada jam terrtentu dan keesokannya berangkat atau pulang pada jam yang sama aku hampir pasti bertemu supir yang sama bahkan kadangkala penumpang-penumpang yang sama. Termasuk saat ini. Aku naik bus dengan supir yang sama sejak 2 atau 3 hari lalu.
Dear bunda waktu masih kecil aku pernah ditanya cita-citaku apa. Saat serius aku akan menjawab astronot. Namun saat bercanda aku bilang pengen jadi tukang ojek. Hehe. Saat sudah gede dan senang bus terkadang aku ingin mencoba menyupir bus atau truk canggih. Di facebook aku melike page Scania. Salah satu merk truk dan bus dari Eropa. Supir bus itu keren. Bahkan sebanding dengan pilot karena mengemudikan benda yang sangat besar.
Bunda, pagi ini aku kangen bunda. Aku juga sedih sering membuat bunda resah. Bahkan saking lebaynya aku sering sedih jika aku mengirim pesan lama tak dijawab atau bahkan tak dijawab meski sekedar dengan sebuah smiley :).
Aku masih belum mau turun. Kantor masih beberapa blok lagi. Namun aku tutup dulu surat kali ini agar tak terlalu membosankan.
Bun, doakan aku untuk kemaslahatan beasiswa dan LOA ku ya. Sehingga aku bisa sampai di Ilmenau pada bulan September di mana kita akan sama-sama belajar dan aku terus belajar padamu. Sesekali saat santai aku ingin bunda mengajak kita naik bus di sana.
PS: I love you
Wednesday, April 25, 2012
Dear wifey - Bus Lover 2
Dear bunda,
Baru saja aku naik 67. Salah satu yang aku suka dari bus ini adalah frekuensinya yang sangat tinggi. Terkadang saat peak time, dalam kurang 5 menit sudah datang bus berikutnya.
Pertama kali tiba di Singapura, hatiku galau tak tertahankan. Di satu sisi aku bahagia bisa mendapat ladang nafkah untuk menutup biaya pernikahan kita yang kita impikan sederhana namun jadi pesta besar juga. Di sisi lain aku sedih harus berpisah dengan istri yang baru saja aku nikahi. Meski kemudian rata-rata dua minggu sekali aku pulang ke Jakarta untuk bertemu kamu aku tetap merasa kita tak punya cukup waktu bersama. Bahkan sesudah bunda tinggal sebulan kurang di Singapura pun. Apalagi sekarang bunda sangat jauh sekali.
Pertama tiba di Changi aku dijemput oleh supir India. Pada waktu itu adalah kedua kalinya aku mendarat di Changi. Jadi tidak terlalu bingung. Seminggu pertama aku tinggal di sebuah hotel di daerah East Cost. Nama hotelnya Le Peranakan. Dari hotel ke kantor aku cukup satu kali naik bus. Bus 32 atau 40.
Aku sempat menegosiasi agar mendapat perpanjangan jatah hotel sebab aku belum mendapat akomodasi juga setelah hampir satu minggu kerja. Namun gagal. Begitulah agensi. Berusaha memeras employee sekering-keringnya padahal dapat dipastikan ia mendapat fee yang besar dari client tempat aku dipekerjakan.
Puji syukur aku pada Allah, dengan menikahi bunda aku mendapat jalur pertemanan luar biasa. Terutama dengan alumni TN. Sabtu pertama aku tinggal di Singapura aku mengunjungi Hamid di Choa Chu Kang. Di sana aku juga berkenalan dengan Feri, Was dan Yoso. Akhirnya dari kunjungan tersebut aku meminta ijin untuk numpang selama belum mendapat akomodasi. Padahal alasan tepatnya (yang tak aku sampaikan) aku tak punya cukup uang untuk menyewa kamar sendiri sebab masih harus melunasi cicilan kartu kredit untuk prantal printil.pernikahan yang bahkan masih belum lunas juga hingga hari ini. Alhamdulillah teman-teman Choa Chu Kang sangat menyambut. Keesokan harinya setelah checkout dari hotel aku langsung ke Choa Chu Kang. Aku masih cukup ingat menggeret-geret koper merah besar bunda saat pindahan waktu itu. Aku masih tak terpikir naik taksi sebab pada waktu itu masih tak punya uang. Sesampai di Choa Chu Kang setelah naik turun bus dan pindah MRT ke MRT aku jalan sekitar 500 meter ke apartmen teman-teman. Bodohnya pada waktu itu aku malah lewat jalan yang mengharuskan aku naik jembatan penyebrangan. Jadi.aku harus memanggul koper nyaris 30 Kg naik turun jembatan penyebrangan. Akhirnya aku sampai.di apartemen dengan baju basah keringat serta tangan dan pinggang yang sakit. Aku masih ingat juga, hari ketika aku pindah ke Choa Chu Kang adalah hari ketika bunda pertama kali marah padaku. Sedih sekali pada waktu itu. Namun lucunya keesokan harinya malah aku yang pundung.
Seminggu pertama di Choa Chu Kang aku naik bus. Bus 67 sekali naik bisa sampai di kantor. Cho Chu Kang ke Technopark jika di peta kira-kira berjalak 40 Km. Kira-kira sama dengan Jakarta Bogor. Meski sebenarnya jauh aku tak punya pilihan pada waktu itu. Hari pertama di Choa Chu Kang aku berangkat jam 6.30. Baru sampai dibkantor sekitar 8.30 lewat. Jadi lebih dari 2 jam perjalanan. Sepanjang jalan biasanya aku duduk di bus gandeng paling belakang sambil tertidur. Biasa terbangun saat sampai daerah Little India ketika beberapa orang India yang (maaf) bau badannya menyengat membuatku terbangun. Aku tertidur lagi dan biasa bangun.ketika bus sampai kembangan.
Pulangnya serupa. Satu dua bulan.pertama bekerja hampir selalu pulang jam 6. Namun aku akan sampai Choa Chu Kang secepatnya jam 8.30 atau 9.30 malam. Dua minggu setelah itu aku tukar strategi dan memutuskan naik MRT. Lumayan bisa menghemat lama perjalanan menjadi 90 menit meski harus naik turun dan berdiri karena penuh. Dari Choa Chu Kang aku naik Red line sampai Jurong East dan transfer ke green line turun di Kembangan lalu transfer ke bus. Terkadang agak heran juga bagaimana dulu bisa kuat seperti itu. Alhamdulillah hidup selalu indah.
Bunda sayang bus 67 hampir sampai. Kita sambung ceritanya lagi nanti ya.
Bunda aku kangen kamu banget. Ingin bisa tinggal sama-sama. Meski aku sadar sekarang pun aku belum punya rumah. Tunggu aku di Ilmenau pada bulan September. Semoga Allah berkenan memberi.kita kesempatan menuntut ilmu bersama-sama.
PS: I love you
Baru saja aku naik 67. Salah satu yang aku suka dari bus ini adalah frekuensinya yang sangat tinggi. Terkadang saat peak time, dalam kurang 5 menit sudah datang bus berikutnya.
Pertama kali tiba di Singapura, hatiku galau tak tertahankan. Di satu sisi aku bahagia bisa mendapat ladang nafkah untuk menutup biaya pernikahan kita yang kita impikan sederhana namun jadi pesta besar juga. Di sisi lain aku sedih harus berpisah dengan istri yang baru saja aku nikahi. Meski kemudian rata-rata dua minggu sekali aku pulang ke Jakarta untuk bertemu kamu aku tetap merasa kita tak punya cukup waktu bersama. Bahkan sesudah bunda tinggal sebulan kurang di Singapura pun. Apalagi sekarang bunda sangat jauh sekali.
Pertama tiba di Changi aku dijemput oleh supir India. Pada waktu itu adalah kedua kalinya aku mendarat di Changi. Jadi tidak terlalu bingung. Seminggu pertama aku tinggal di sebuah hotel di daerah East Cost. Nama hotelnya Le Peranakan. Dari hotel ke kantor aku cukup satu kali naik bus. Bus 32 atau 40.
Aku sempat menegosiasi agar mendapat perpanjangan jatah hotel sebab aku belum mendapat akomodasi juga setelah hampir satu minggu kerja. Namun gagal. Begitulah agensi. Berusaha memeras employee sekering-keringnya padahal dapat dipastikan ia mendapat fee yang besar dari client tempat aku dipekerjakan.
Puji syukur aku pada Allah, dengan menikahi bunda aku mendapat jalur pertemanan luar biasa. Terutama dengan alumni TN. Sabtu pertama aku tinggal di Singapura aku mengunjungi Hamid di Choa Chu Kang. Di sana aku juga berkenalan dengan Feri, Was dan Yoso. Akhirnya dari kunjungan tersebut aku meminta ijin untuk numpang selama belum mendapat akomodasi. Padahal alasan tepatnya (yang tak aku sampaikan) aku tak punya cukup uang untuk menyewa kamar sendiri sebab masih harus melunasi cicilan kartu kredit untuk prantal printil.pernikahan yang bahkan masih belum lunas juga hingga hari ini. Alhamdulillah teman-teman Choa Chu Kang sangat menyambut. Keesokan harinya setelah checkout dari hotel aku langsung ke Choa Chu Kang. Aku masih cukup ingat menggeret-geret koper merah besar bunda saat pindahan waktu itu. Aku masih tak terpikir naik taksi sebab pada waktu itu masih tak punya uang. Sesampai di Choa Chu Kang setelah naik turun bus dan pindah MRT ke MRT aku jalan sekitar 500 meter ke apartmen teman-teman. Bodohnya pada waktu itu aku malah lewat jalan yang mengharuskan aku naik jembatan penyebrangan. Jadi.aku harus memanggul koper nyaris 30 Kg naik turun jembatan penyebrangan. Akhirnya aku sampai.di apartemen dengan baju basah keringat serta tangan dan pinggang yang sakit. Aku masih ingat juga, hari ketika aku pindah ke Choa Chu Kang adalah hari ketika bunda pertama kali marah padaku. Sedih sekali pada waktu itu. Namun lucunya keesokan harinya malah aku yang pundung.
Seminggu pertama di Choa Chu Kang aku naik bus. Bus 67 sekali naik bisa sampai di kantor. Cho Chu Kang ke Technopark jika di peta kira-kira berjalak 40 Km. Kira-kira sama dengan Jakarta Bogor. Meski sebenarnya jauh aku tak punya pilihan pada waktu itu. Hari pertama di Choa Chu Kang aku berangkat jam 6.30. Baru sampai dibkantor sekitar 8.30 lewat. Jadi lebih dari 2 jam perjalanan. Sepanjang jalan biasanya aku duduk di bus gandeng paling belakang sambil tertidur. Biasa terbangun saat sampai daerah Little India ketika beberapa orang India yang (maaf) bau badannya menyengat membuatku terbangun. Aku tertidur lagi dan biasa bangun.ketika bus sampai kembangan.
Pulangnya serupa. Satu dua bulan.pertama bekerja hampir selalu pulang jam 6. Namun aku akan sampai Choa Chu Kang secepatnya jam 8.30 atau 9.30 malam. Dua minggu setelah itu aku tukar strategi dan memutuskan naik MRT. Lumayan bisa menghemat lama perjalanan menjadi 90 menit meski harus naik turun dan berdiri karena penuh. Dari Choa Chu Kang aku naik Red line sampai Jurong East dan transfer ke green line turun di Kembangan lalu transfer ke bus. Terkadang agak heran juga bagaimana dulu bisa kuat seperti itu. Alhamdulillah hidup selalu indah.
Bunda sayang bus 67 hampir sampai. Kita sambung ceritanya lagi nanti ya.
Bunda aku kangen kamu banget. Ingin bisa tinggal sama-sama. Meski aku sadar sekarang pun aku belum punya rumah. Tunggu aku di Ilmenau pada bulan September. Semoga Allah berkenan memberi.kita kesempatan menuntut ilmu bersama-sama.
PS: I love you
Tuesday, April 24, 2012
Dear wifey - Bus Lover
Dear bunda,
Dari dulu aku senang naik bus. Mungkin karena dari dulu keluarga kami belum pernah punya mobil. Jadi jika mau kemana-mana harus naik angkot. Saat masa kelas 1 SD di Padang aku sudah naik angkot sendiri. Kelas 2 hingga kelas 4 aku numpang tinggal di maktuo di Gunung Sahari Jakarta. Aku jalan kaki ke sekolah karena sekolah ada di dalam kompleks. Kelas 5-6 aku pulang ke Jonggol. Aku jalan kaki lagi ke SD di dekat alun-alun Jonggol. Terkadang bapak juga mengantar naik motor. Semalam aku bermimpi bapak pulang ke Jonggol. I hate that dream.
SMP hingga SMA aku naik angkot lagi. Hanya 5 menit perjalanan. Lulus SMA aku dapat PMDK di UNJ. Aku jadi komuter Jakarta. Aku sempat sih kos 6 bulan saat magang mengajar di SMKN 26 Pembangunan Jakarta. Namun selain dari itu aku PP Jonggol - Rawamangun. Dari rumah aku naik angkot ke Cileungsi. Dari Cileungsi aku bisa ke UKI naik 56. Angkot UKI ini sangat tidak manusiawi. Satu angkot dijejali 26 orang. Dari UKI aku naik P57 Blok M - Pulo Gadung atau P300 Blok M - Rawamangun Mayasari reguler hijau dengan bangku fiber yang keras. Tarif saat pertama kali aku kuliah adalah 500 rupiah tentunya dengan mengatakan "mahasiswa". Penumpang biasa cukup membayar 1000 pada waktu itu. Ongkos pun naik menjadi 1500 kemudian 2000. Namun aku terus selalu berusaha membayar separuh tarif. Terkadang bisa cekcok panjang dengan kondektur. Bukan maksud aku untuk pelit. Namun karena uang aku selalu pas. Aku tak cukup pintar dan bahkan tak mengerti mengenai beasiswa pada waktu itu. Aku anak sulung dan saudara-saudara aku tak ada yang kuliah sehingga aku tak punya tempat bertanya. Sepupu-sepupu aku dari bapak Padang banyak yang kuliah. Namun pada waktu itu kami tak dekat dengan mereka.
Jika lewat rambutan aku naik P98 Kp Rambutan Pulo Gadung Mayari reguler hijau juga. Namun P98 punya bangku busa yang empuk. Itu pun kalau dapat duduk. Kalau duduk aku pasti tidur. Saat jam kuliah pagi bus ini mungkin disesaki hingga 100 orang, sebagian besar anak UNJ. Bahkan hingga pada bergelantungan di pintu. Dari Rambutan bus langsung masuk tol ke cawang dan lanjut tol dalam kota hingga baru keluar di rawamangun. Teman-teman seangkatanku sering berseloroh dulu. Kuliah kami benar-benar seperti jihad. Terutama yang gelantungan di pintu bus. Tak terbayang jika tangan pegal saat di tol. Pintu bus tak mungkin ditutup karena benar-benar penuh. Namun aku sendiri sih tak pernah gelantungan. Sebanter-banternya berdiri di tangga bus dan masih terbentengi beberapa teman yang bergantung di pintu. Kondektur akan berteriak IKIP IKIP saat bus tiba di kampus. Bus pun akan memuntahkan sebagian besar penunpangnya di sini.
Baik lewat UKI atau rambutan aku akan sampai di kampus setelah perjalanan 2 jam lebih. Jika kuliah jam 8, maka aku harus bangun jam 4.30 dan berangkat jam 5 shubuh. Itu aku lakukan setiap hari senin sampai jumat. Jika disuruh mengulang rasanya tak sanggup.
Menjelang lulus aku patungan dengan mama membeli motor. Waktu itu dari sisa mengajar dan sisa ikut lomba dan proyek penelitian dosen aku punya uang 2 atau 3 juta. Aku pakai untuk membayar dp motor. Honda Revo merah tahun 2007 atau 2008 aku lupa persisnya. Revo generasi pertama. Untuk cicilan bulanan aku ganti-gantian dengan mama. Setelah punya motor aku lebih sering ngampus naik motor. Apalagi di ujung-ujung menjelang lulus kebanyakan tinggal skripsi dan jauh lebih santai. Untuk mengajar privat pun jauh lebih mudah.
Selang 3 bulan lulus kuliah aku dapat kerja di IT konsultan yang berkantor di sebuah rumah di kebayoran. Aku pernah cerita kantor tersebut di sebelah rumah Alya Rohali. Setelah kerja aku selang-seling antara naik motor dan bus. Sejak tahun 2007, Mayari membuka beberapa trayek dari Cileungsi ke Jakarta. Salah satunya ke Blok M. Busnya cukup enak karena berAC. Meski tak jarang banyak pengamen anoying sepanjang jalan. Tetap butuh waktu 2 jam lebih hingga sampai kantor. Baik naik motor dan naik bus. Itu pun aku lakukan tiap hari hingga saat pindah ke NFS. Setelah satu bulan kerja di NFS aku menyerah. Aku kos hingga pindah ke Singapura. Kos pun sempat pindah dari Sudirman ke Blok M. Demi tujuan untuk bisa lebih mendekati calon istriku pada waktu itu.
Saat ini aku juga tengah di bus. Dan aku hampir sampai. Aku rindu sekali padamu sayang. Selalu ingin memelukmu saat kau bobo sangat lelap. Aku harus turun tak lama lagi.
Sampai ketemu di Eropa pada bulan September. Tak henti aku mengharap keajaiban untuk lulus beasiswa kominfo dan LOA dari TU Ilemau. I always want to be inspiring as my wife.
PS: I love you
Dari dulu aku senang naik bus. Mungkin karena dari dulu keluarga kami belum pernah punya mobil. Jadi jika mau kemana-mana harus naik angkot. Saat masa kelas 1 SD di Padang aku sudah naik angkot sendiri. Kelas 2 hingga kelas 4 aku numpang tinggal di maktuo di Gunung Sahari Jakarta. Aku jalan kaki ke sekolah karena sekolah ada di dalam kompleks. Kelas 5-6 aku pulang ke Jonggol. Aku jalan kaki lagi ke SD di dekat alun-alun Jonggol. Terkadang bapak juga mengantar naik motor. Semalam aku bermimpi bapak pulang ke Jonggol. I hate that dream.
SMP hingga SMA aku naik angkot lagi. Hanya 5 menit perjalanan. Lulus SMA aku dapat PMDK di UNJ. Aku jadi komuter Jakarta. Aku sempat sih kos 6 bulan saat magang mengajar di SMKN 26 Pembangunan Jakarta. Namun selain dari itu aku PP Jonggol - Rawamangun. Dari rumah aku naik angkot ke Cileungsi. Dari Cileungsi aku bisa ke UKI naik 56. Angkot UKI ini sangat tidak manusiawi. Satu angkot dijejali 26 orang. Dari UKI aku naik P57 Blok M - Pulo Gadung atau P300 Blok M - Rawamangun Mayasari reguler hijau dengan bangku fiber yang keras. Tarif saat pertama kali aku kuliah adalah 500 rupiah tentunya dengan mengatakan "mahasiswa". Penumpang biasa cukup membayar 1000 pada waktu itu. Ongkos pun naik menjadi 1500 kemudian 2000. Namun aku terus selalu berusaha membayar separuh tarif. Terkadang bisa cekcok panjang dengan kondektur. Bukan maksud aku untuk pelit. Namun karena uang aku selalu pas. Aku tak cukup pintar dan bahkan tak mengerti mengenai beasiswa pada waktu itu. Aku anak sulung dan saudara-saudara aku tak ada yang kuliah sehingga aku tak punya tempat bertanya. Sepupu-sepupu aku dari bapak Padang banyak yang kuliah. Namun pada waktu itu kami tak dekat dengan mereka.
Jika lewat rambutan aku naik P98 Kp Rambutan Pulo Gadung Mayari reguler hijau juga. Namun P98 punya bangku busa yang empuk. Itu pun kalau dapat duduk. Kalau duduk aku pasti tidur. Saat jam kuliah pagi bus ini mungkin disesaki hingga 100 orang, sebagian besar anak UNJ. Bahkan hingga pada bergelantungan di pintu. Dari Rambutan bus langsung masuk tol ke cawang dan lanjut tol dalam kota hingga baru keluar di rawamangun. Teman-teman seangkatanku sering berseloroh dulu. Kuliah kami benar-benar seperti jihad. Terutama yang gelantungan di pintu bus. Tak terbayang jika tangan pegal saat di tol. Pintu bus tak mungkin ditutup karena benar-benar penuh. Namun aku sendiri sih tak pernah gelantungan. Sebanter-banternya berdiri di tangga bus dan masih terbentengi beberapa teman yang bergantung di pintu. Kondektur akan berteriak IKIP IKIP saat bus tiba di kampus. Bus pun akan memuntahkan sebagian besar penunpangnya di sini.
Baik lewat UKI atau rambutan aku akan sampai di kampus setelah perjalanan 2 jam lebih. Jika kuliah jam 8, maka aku harus bangun jam 4.30 dan berangkat jam 5 shubuh. Itu aku lakukan setiap hari senin sampai jumat. Jika disuruh mengulang rasanya tak sanggup.
Menjelang lulus aku patungan dengan mama membeli motor. Waktu itu dari sisa mengajar dan sisa ikut lomba dan proyek penelitian dosen aku punya uang 2 atau 3 juta. Aku pakai untuk membayar dp motor. Honda Revo merah tahun 2007 atau 2008 aku lupa persisnya. Revo generasi pertama. Untuk cicilan bulanan aku ganti-gantian dengan mama. Setelah punya motor aku lebih sering ngampus naik motor. Apalagi di ujung-ujung menjelang lulus kebanyakan tinggal skripsi dan jauh lebih santai. Untuk mengajar privat pun jauh lebih mudah.
Selang 3 bulan lulus kuliah aku dapat kerja di IT konsultan yang berkantor di sebuah rumah di kebayoran. Aku pernah cerita kantor tersebut di sebelah rumah Alya Rohali. Setelah kerja aku selang-seling antara naik motor dan bus. Sejak tahun 2007, Mayari membuka beberapa trayek dari Cileungsi ke Jakarta. Salah satunya ke Blok M. Busnya cukup enak karena berAC. Meski tak jarang banyak pengamen anoying sepanjang jalan. Tetap butuh waktu 2 jam lebih hingga sampai kantor. Baik naik motor dan naik bus. Itu pun aku lakukan tiap hari hingga saat pindah ke NFS. Setelah satu bulan kerja di NFS aku menyerah. Aku kos hingga pindah ke Singapura. Kos pun sempat pindah dari Sudirman ke Blok M. Demi tujuan untuk bisa lebih mendekati calon istriku pada waktu itu.
Saat ini aku juga tengah di bus. Dan aku hampir sampai. Aku rindu sekali padamu sayang. Selalu ingin memelukmu saat kau bobo sangat lelap. Aku harus turun tak lama lagi.
Sampai ketemu di Eropa pada bulan September. Tak henti aku mengharap keajaiban untuk lulus beasiswa kominfo dan LOA dari TU Ilemau. I always want to be inspiring as my wife.
PS: I love you
Monday, April 23, 2012
Dear wifey - Fase Pernikahan
Dear bunda,
Meskipun kita sekarang jauh, semakin hari aku merasa semakin dekat kamu. Semakin waktu rasa cintanya seperti tak terukur lagi. Aku jadi ingat salah satu pembahasan di buku kado pernikahan Quraisyi Shihab. Meski aku lupa detailnya tapi cukup teringat secara umumnya.
Pernikahan itu akan mengalami beberapa fase. Pertama adalah fase bulan madu. Fase di mana masa-masa sangat pertama kita menikah. Semua terasa indah. Cinta membludak tiada tara. Kedua adalah fase berbunga. Masih bersambung dari fase bulan madu. Di sini kita masih berusaha untuk tampil sempurna dan menutup kekurangan kita. Semua masih serba romantis dan indah. Ketiga adalah fase mulai datar. Rutinitas yang selalu kita jalani bersama membuat semua mulai terasa datar. Kita masih mencintai dengan rasa cinta yang besar. Namun perlahan-lahan kita dapat mulai melihat karakter asli pasangan kita masing-masing. Keempat adalah fase konflik. Beberapa perbedaan mulai mencuat. Sebuah hal kecil bisa menjadi pemicu pertengkaran. Ini adalah fase kritis yang sangat mempengaruhi pernikahan di masa depan. Kelima adalah fase damai. Masing-masing berusaha menarik diri dan menekan ego. Masing-masing berusaha merenung dan evaluasi diri. Keenam adalah fase integritas. Di mana masing-masing pihak menyadari kekurangan pasangan dan dirinya dan belajar memaklumi sambil berusaha terus memperbaiki kualitas diri terutama untuk pasangannya. Ini adalah ultimate phase. Di momen ini cinta pun tumbuh sangat besar. Bahkan lebih besar dari fase awal-awal sekali pun. Rasa saling membutuhkan pun menjadi sangat tinggi. Masing-masing pihak sudah merasa saling terintegrasi dan memahami.
Sebenarnya fase-fase di atas tidak.murni dari buku. Namun poin-poinnya sepertinya cukup sama. Kembali ke masalah kita, aku merasa sekarang kita sudah ada di fase integritas. Tak tahu kenapa seperti yang pernah ceritakan ke bunda, rasa cintaku yang biasanya full hanya pada bunda, sekarang meluber tak terukur. Tak henti-henti aku selalu kangen dan ingat kamu. Aku merasa sampai di momen akan menerima kamu apa adanya. Akan cinta padamu saat kamu ngambek (tanpa ikut-ikutan ngambek setelahnya) dan tetap cinta kamu saat bunda ceria. Bunda nyaris sempurna. Dan aku sekarang sampai di titik ketika aku bisa mencoret kata "nyaris" tadi. Aku sekarang ada dalam perasaan ingin bersama bunda selamanya baik saat senang maupun saat senang (aku ingin bisa mewarnai masa sulit sekali pun dalam rasa syukur dan sesuatu yang indah).
Bunda, aku selalu menikmati tingkah manjamu. Suaramu yang menggemaskan seperti kanak-kanak. Expresimu yang selalu jenaka. Aku pun selalu bahagia ketika engkau sering menggoda-goda aku dengan genit. Bunda aku pun senang saat melihat kamu sedang serius dalam timbunan bahan bacaan untuk kuliah. Bunda aku selalu ingin memelukmu dalam tidur lelap yang terkadang diwarnai dengan gaya-gaya bobo yang anggun. Terkadang tangan mengangkat. Terkadang kaki mengangkat tegak. Kadang-kadang kaki menggaruk kakimu sendiri. Bahkan saat bobo dan mulutmu agak mangap, aku gemas bukan kepalang. Gemas ingin menutup menutup bibir cantik itu dengan bibirku. ;)
Bunda, semakin hari aku semakin cinta kamu. Aku sadar pernikahan kita mungkin masih akan melalui berbagai fase. Namun aku akan terus berjuang untuk menjadi suami terbaik bagimu. Berjuang untuk membangun pernikahan yang selalu indah untuk kita.
Pada akhirnya, entah sudah berapa kali aku bicara ini, aku selalu ingin pernikahan kita bisa abadi selamanya. Aku ingin kita selalu saling mendampingi bersama di dunia dan akhirat. Aku juga ingin cinta di antara kita terus membara dan cinta tersebut adalah cinta yang dapat menghantarkan kita pada ridha Illahi.
Bunda, aku sayang kamu dan semakin sayang kamu. Aku cinta kamu dan semakin cinta kamu. Aku rindu kamu dan terus rindu. Aku butuh kamu dan selalu butuh kamu.
Tunggulah aku di Ilemanau pada September tahun ini. Aku ingin terus merajut cinta kita yang berwarna dalam pernikanan abadi kita selamanya bersama bunda.
PS: I love you
Meskipun kita sekarang jauh, semakin hari aku merasa semakin dekat kamu. Semakin waktu rasa cintanya seperti tak terukur lagi. Aku jadi ingat salah satu pembahasan di buku kado pernikahan Quraisyi Shihab. Meski aku lupa detailnya tapi cukup teringat secara umumnya.
Pernikahan itu akan mengalami beberapa fase. Pertama adalah fase bulan madu. Fase di mana masa-masa sangat pertama kita menikah. Semua terasa indah. Cinta membludak tiada tara. Kedua adalah fase berbunga. Masih bersambung dari fase bulan madu. Di sini kita masih berusaha untuk tampil sempurna dan menutup kekurangan kita. Semua masih serba romantis dan indah. Ketiga adalah fase mulai datar. Rutinitas yang selalu kita jalani bersama membuat semua mulai terasa datar. Kita masih mencintai dengan rasa cinta yang besar. Namun perlahan-lahan kita dapat mulai melihat karakter asli pasangan kita masing-masing. Keempat adalah fase konflik. Beberapa perbedaan mulai mencuat. Sebuah hal kecil bisa menjadi pemicu pertengkaran. Ini adalah fase kritis yang sangat mempengaruhi pernikahan di masa depan. Kelima adalah fase damai. Masing-masing berusaha menarik diri dan menekan ego. Masing-masing berusaha merenung dan evaluasi diri. Keenam adalah fase integritas. Di mana masing-masing pihak menyadari kekurangan pasangan dan dirinya dan belajar memaklumi sambil berusaha terus memperbaiki kualitas diri terutama untuk pasangannya. Ini adalah ultimate phase. Di momen ini cinta pun tumbuh sangat besar. Bahkan lebih besar dari fase awal-awal sekali pun. Rasa saling membutuhkan pun menjadi sangat tinggi. Masing-masing pihak sudah merasa saling terintegrasi dan memahami.
Sebenarnya fase-fase di atas tidak.murni dari buku. Namun poin-poinnya sepertinya cukup sama. Kembali ke masalah kita, aku merasa sekarang kita sudah ada di fase integritas. Tak tahu kenapa seperti yang pernah ceritakan ke bunda, rasa cintaku yang biasanya full hanya pada bunda, sekarang meluber tak terukur. Tak henti-henti aku selalu kangen dan ingat kamu. Aku merasa sampai di momen akan menerima kamu apa adanya. Akan cinta padamu saat kamu ngambek (tanpa ikut-ikutan ngambek setelahnya) dan tetap cinta kamu saat bunda ceria. Bunda nyaris sempurna. Dan aku sekarang sampai di titik ketika aku bisa mencoret kata "nyaris" tadi. Aku sekarang ada dalam perasaan ingin bersama bunda selamanya baik saat senang maupun saat senang (aku ingin bisa mewarnai masa sulit sekali pun dalam rasa syukur dan sesuatu yang indah).
Bunda, aku selalu menikmati tingkah manjamu. Suaramu yang menggemaskan seperti kanak-kanak. Expresimu yang selalu jenaka. Aku pun selalu bahagia ketika engkau sering menggoda-goda aku dengan genit. Bunda aku pun senang saat melihat kamu sedang serius dalam timbunan bahan bacaan untuk kuliah. Bunda aku selalu ingin memelukmu dalam tidur lelap yang terkadang diwarnai dengan gaya-gaya bobo yang anggun. Terkadang tangan mengangkat. Terkadang kaki mengangkat tegak. Kadang-kadang kaki menggaruk kakimu sendiri. Bahkan saat bobo dan mulutmu agak mangap, aku gemas bukan kepalang. Gemas ingin menutup menutup bibir cantik itu dengan bibirku. ;)
Bunda, semakin hari aku semakin cinta kamu. Aku sadar pernikahan kita mungkin masih akan melalui berbagai fase. Namun aku akan terus berjuang untuk menjadi suami terbaik bagimu. Berjuang untuk membangun pernikahan yang selalu indah untuk kita.
Pada akhirnya, entah sudah berapa kali aku bicara ini, aku selalu ingin pernikahan kita bisa abadi selamanya. Aku ingin kita selalu saling mendampingi bersama di dunia dan akhirat. Aku juga ingin cinta di antara kita terus membara dan cinta tersebut adalah cinta yang dapat menghantarkan kita pada ridha Illahi.
Bunda, aku sayang kamu dan semakin sayang kamu. Aku cinta kamu dan semakin cinta kamu. Aku rindu kamu dan terus rindu. Aku butuh kamu dan selalu butuh kamu.
Tunggulah aku di Ilemanau pada September tahun ini. Aku ingin terus merajut cinta kita yang berwarna dalam pernikanan abadi kita selamanya bersama bunda.
PS: I love you
Sunday, April 22, 2012
Dear wifey - Reaching The Sky
Suddenly I miss you so much now. Let this stupid poem express that like usual.
Reaching The Sky
Sometime I feel you as not real Indeed, I see you everyday But I never can touch you We talk often everytime But I cannot smell your body now
You are seem unreachable But you always in my heart Filling it fully Touching me softly This morning when I saw you sleep so tight my heart full of peacefulness And I felt can smell you again
Dear, please never go anywhere from me You are my strength You are my power You are my motivation You are dream come true And only with you I want to chase so much of my dreams Together Reaching the sky
PS: I love you
Reaching The Sky
Sometime I feel you as not real Indeed, I see you everyday But I never can touch you We talk often everytime But I cannot smell your body now
You are seem unreachable But you always in my heart Filling it fully Touching me softly This morning when I saw you sleep so tight my heart full of peacefulness And I felt can smell you again
Dear, please never go anywhere from me You are my strength You are my power You are my motivation You are dream come true And only with you I want to chase so much of my dreams Together Reaching the sky
PS: I love you
Dear wifey - It's been one month
Dear bunda,
Jika satu bulan itu kita hitung 30 hari. Maka hari ini adalah 1 bulan sejak terakhir kali kita bertemu. Terakhir kali ketika kulitku masih bisa menyentuh kulitmu. Terakhir kali ketika hidungku masih bisa menciumi harummu. Hari-hari awal satu bulan ini, seperti pada surat-surat pertama yang aku tulis, berjalan sangat lambat sekali. Namun meski lambat selambat-lambatnya, Insya Allah aku ingin terus sabar. Sabar menunggu bertemu lagi. Sabar menunggu dan terus mencari dan terus meningkatkan kualitas diri untuk beasiswa. Barangkali jika pun kau tak perlu ke sini, biar aku yang ke sana.
Sekolah adalah mimpi besarku. Namun menikah adalah mimpi yang jauh lebih besar lagi. Allah itu sangat baik memberi aku mimpi yang terbesar sebelum mimpi-mimpi lain.
Kemarin saat bunda membicarakan wacana pulang saat lebaran aku langsung ingin menari-nari. Walaupun rencana aku sudah merasa seakan bunda sudah sampai sini. Tapi jangan dijadikan beban juga ya. Biarlah semua mengalir apa adanya. Kalau pun akhirnya bunda benar mudik ke Singapura, itu akan menjadi kado Ramadhan untuk ayah. Namun jikapun sulit semoga ayah yang punya kemampuan dan kesempatan untuk mendatangi bunda.
Semangat itu naik turun sayang. Dua minggu terakhir aku sedang berusaha membetot-betot lagi semangat yang tengah kendur. I wanna be the best husband in universe who can make his wife and children proud. Maaf ya sayang tiba-tiba pagi ini aku agak buntu untuk menulis.
Pada akhirnya, meski mendapat beasiswa itu penuh tantangan, aku ingin terus mencoba sehingga pada satu hari di bulan September aku bisa memelukmu erat dalam musim dinginnya Eropa.
It's been a month and there will be more than 17 months to go which I will face with full of hope and happiness.
PS: I love you
Jika satu bulan itu kita hitung 30 hari. Maka hari ini adalah 1 bulan sejak terakhir kali kita bertemu. Terakhir kali ketika kulitku masih bisa menyentuh kulitmu. Terakhir kali ketika hidungku masih bisa menciumi harummu. Hari-hari awal satu bulan ini, seperti pada surat-surat pertama yang aku tulis, berjalan sangat lambat sekali. Namun meski lambat selambat-lambatnya, Insya Allah aku ingin terus sabar. Sabar menunggu bertemu lagi. Sabar menunggu dan terus mencari dan terus meningkatkan kualitas diri untuk beasiswa. Barangkali jika pun kau tak perlu ke sini, biar aku yang ke sana.
Sekolah adalah mimpi besarku. Namun menikah adalah mimpi yang jauh lebih besar lagi. Allah itu sangat baik memberi aku mimpi yang terbesar sebelum mimpi-mimpi lain.
Kemarin saat bunda membicarakan wacana pulang saat lebaran aku langsung ingin menari-nari. Walaupun rencana aku sudah merasa seakan bunda sudah sampai sini. Tapi jangan dijadikan beban juga ya. Biarlah semua mengalir apa adanya. Kalau pun akhirnya bunda benar mudik ke Singapura, itu akan menjadi kado Ramadhan untuk ayah. Namun jikapun sulit semoga ayah yang punya kemampuan dan kesempatan untuk mendatangi bunda.
Semangat itu naik turun sayang. Dua minggu terakhir aku sedang berusaha membetot-betot lagi semangat yang tengah kendur. I wanna be the best husband in universe who can make his wife and children proud. Maaf ya sayang tiba-tiba pagi ini aku agak buntu untuk menulis.
Pada akhirnya, meski mendapat beasiswa itu penuh tantangan, aku ingin terus mencoba sehingga pada satu hari di bulan September aku bisa memelukmu erat dalam musim dinginnya Eropa.
It's been a month and there will be more than 17 months to go which I will face with full of hope and happiness.
PS: I love you
Dear wifey - I need you
Dear wifey,
There was a story...
15 April 2012 ... Hubby: Just let me know if u need something. So later I can send all at once Bunda: I need u ...
It is a sweetest sentence that is mentioned to me by someone. I felt like stop breathing at that time. My heartbeat also run slower. Clock ticking was paused. I felt so happy, one of the biggest happiness feeling ever and at the same time I felt so guilty, and it was one of the biggest guilty feeling ever. I was happy because even only contain three words, that I need u sentence is hit me and make me feel like flying. That was so meaningful to me. And the happiness feeling is still with until now.At the same time I felt so guilty because I already behaved improper to my wife. Even though you made mistake, I suppose to reprimand you properly. But mistake happened. I regret and have learn so many things from there.
Back to happiness feeling. When you say I need u, I feel so honoured. The sensation is similar but more higher compared with my feeling at the time you accepted my proposal in Ramadhan last year. Full of excitement. When you say I need u at the same time I state that I need u more. One of the purpose of marriage is to complement each other. Because every side is not perfect. Good marriage should foster sense of mutual need. There is no I and you anymore. But we are blended into us now. We are always will be need each other.
Dear honey, I've said promise is easy to declare and easy to forget. But I cannot stop to promise that I want to be best husband for you and best father for our children. Human made mistake. I made mistake and you also. But the most important from mistake is the lesson from that. I am not perfect, but I always want to improve myself especially for the one who ever said "I need you" because I also always need you.
PS: I love you and I need you.
There was a story...
15 April 2012 ... Hubby: Just let me know if u need something. So later I can send all at once Bunda: I need u ...
It is a sweetest sentence that is mentioned to me by someone. I felt like stop breathing at that time. My heartbeat also run slower. Clock ticking was paused. I felt so happy, one of the biggest happiness feeling ever and at the same time I felt so guilty, and it was one of the biggest guilty feeling ever. I was happy because even only contain three words, that I need u sentence is hit me and make me feel like flying. That was so meaningful to me. And the happiness feeling is still with until now.At the same time I felt so guilty because I already behaved improper to my wife. Even though you made mistake, I suppose to reprimand you properly. But mistake happened. I regret and have learn so many things from there.
Back to happiness feeling. When you say I need u, I feel so honoured. The sensation is similar but more higher compared with my feeling at the time you accepted my proposal in Ramadhan last year. Full of excitement. When you say I need u at the same time I state that I need u more. One of the purpose of marriage is to complement each other. Because every side is not perfect. Good marriage should foster sense of mutual need. There is no I and you anymore. But we are blended into us now. We are always will be need each other.
Dear honey, I've said promise is easy to declare and easy to forget. But I cannot stop to promise that I want to be best husband for you and best father for our children. Human made mistake. I made mistake and you also. But the most important from mistake is the lesson from that. I am not perfect, but I always want to improve myself especially for the one who ever said "I need you" because I also always need you.
PS: I love you and I need you.
Saturday, April 21, 2012
Dear wifey - Gloomy Night
Dear Bunda,
Like usual, I wrote this letter while watching sleep so tight. Semalam aku merasa sangat kesepian. Mohon maaf tak ada maksudku untuk selalu mengadu sedih saat jauh darimu. Namun aku bohong bila bilang tak sedih jauh darimu. Tapi Insya Allah aku akan selalu sabar dan ikhlas jauh darimu. Aku juga akan selalu menyimpan cinta terbesarku baik saat jauh apalagi saat dekat. Aku juga akan selalu jadi penyemangatmu dalam belajar, meski tak membawa pom-pom dan ngedance bugil dengan koteka yang dicopot. :p
Dear sayang, satu hal yang terkadang aku sebal (sebal bukan dalam sisi negatif) adalah meski kamu hanya sebentar di Singapura, kamu banyak meninggalkan jejak kenangan di sini. Di stasiun MRT, di mesjid, di bus, di tempat makan, seakan-akan kamu ada di mana-mana. Dan setiap aku mengingat kamu, aku merasa teramat sangat gloomy. Sama seperti semalam. Selepas dari perpustakaan, perut lapar. Aku masih trauma untuk masak sendiri di rumah. Oleh karena itu aku putuskan makan di luar. Karena sudah terlanjur malam, aku ragu food court Banquet di City Square masih buka. Kemarin perpustakaan ada di daerah bugis. Kebetulan saat aku cari di google maps, ada bus langsung ke Lau Pa Sat. Semalam ingin makan yang berkuah-kuah di kantin Aneka, mungkin soto-sotoan atau soto beneran.
Namun malang ketika sampai, seperti yang sebenarnya aku takutkan kedainya sudah tutup. Setengah malas aku pun langsung keluar lagi sebab tiba-tiba hati terasa sesak mengingat saat pertama bunda sampai di Singapura, kita dinner pertama kali di sini. Sedih banget mengingat bangku tempat kita duduk dan pada waktu itu kita sangat bingung mau makan apa dan akhirnya memesan makanan yang sebenarnya tidak terlalu kita suka. Aku juga sedih saat itu saking kita tidak punya uang terlalu banyak bunda pasti agak sungkan untuk bebas memesan makanan. Aku langsung jalan cepat keluar semalam. Saat keluar ternyata ada banyak stall sate di luar. Aku sempat ditarik-tarik oleh salah seorang pelayan yang menawarkan sate. Namun aku sudah sangat gloomy. Aku ingin pulang, skype dengan wifey dan tidur. Aku langsung menyeberang jalan. Saking gloomynya aku berjalan dengan arah yang salah. Tak tahu kenapa rasa kesepian sangat menyerangku dengan tajam semalam.
Sesaat aku pun langsung berhenti berjalan dan menarik nafas dalam. Dear bunda, aku sangat rindu padamu. Tapi aku tak boleh selalu gloomy dan sedih setiap waktu. Sebab aku sadar jika bunda tahu, sikapku yang seperti ini pasti mengganggu konsentrasi bunda dalam belajar. Aku juga tak mau menyeret kesedihan pada orang lain, apa lagi orang tersebut adalah istri yang aku sayang. Aku selalu bilang ikhlas dan sabar. Tapi memang sih, statement di bibir itu gampang diucap namun nilai hambar tanpa pengejawantahan. Aku kangen pada bunda. Tapi aku juga ingin tetap semangat. Tetap sabar meski rindu. Tetap aku tak akan mau berhenti untuk berkarya dan ikhtiar dalam mengejar cita-cita.
Aku langsung berbalik arah. Menyebrang lagi ke Lau Pa Sat dan makan sate ayam sepuluh tusuk. Bumbunya sih serupa dengan sate di Indonesia namun dagingnya lucu semacam digiling begitu. Selesai makan langsung sok-sok bersenandung dan berjalan ke bus stop. Ada satu bus yang langsung ke arah Farrer Park. Di sekitaran bugis aku melih SBS Transit 80. Seketika aku teringat bunda lagi. Kita pernah pulang dari Harbour Front naik itu. Sepanjang jalan bunda tidur karena kecapean. Aku memalingkan muka dari bus dan kembali mencoba bersenandung dalam hati. Tak lama bus pun sampai di Little India. Mampir sebentar ke McD lalu langsung pulang ke rumah Skype dengan bunda. Dan aku begitu terpesonanya dengan excitementmu memandangi peta dunia. Sayang, jika mimpi itu gratis, mewujudkannya pun gratis meski harus berusaha keras, aku ingin menanam mimpi untuk bisa keliling dunia bersamamu.
Jika hidup ini terbatas, aku ingin selalu menghabiskan waktu bersamamu tak pernah terpisah lagi. Jika laki-laki bisa punya istri hingga 4, aku hanya ingin punya kamu seorang hingga aku mati. Jika laki-laki shaleh boleh mendapat bidadari di akhirat, aku ingin menjadi shaleh, namun di akhirat aku ingin merequest pada Allah hanya ingin didampingi kamu. Jika cinta itu tak terbatas, aku hanya ingin mencurahkannya pada kamu.
Tunggu aku di Eropa pada bulan September tahun ini. Aku ingin keliling Eropa bersamamu. Setelah itu kita pun akan keliling dunia. Amerika, Brazil dan banyak tempat-tempat indah lain di dunia milik Allah ini.
Salam sejuta zillion rindu. Dari pria yang menatapmu dengan lembut pada istrinya yang tidur dengan sangat lelap dan damai.
PS: I love you, I miss you and I need you.
Like usual, I wrote this letter while watching sleep so tight. Semalam aku merasa sangat kesepian. Mohon maaf tak ada maksudku untuk selalu mengadu sedih saat jauh darimu. Namun aku bohong bila bilang tak sedih jauh darimu. Tapi Insya Allah aku akan selalu sabar dan ikhlas jauh darimu. Aku juga akan selalu menyimpan cinta terbesarku baik saat jauh apalagi saat dekat. Aku juga akan selalu jadi penyemangatmu dalam belajar, meski tak membawa pom-pom dan ngedance bugil dengan koteka yang dicopot. :p
Dear sayang, satu hal yang terkadang aku sebal (sebal bukan dalam sisi negatif) adalah meski kamu hanya sebentar di Singapura, kamu banyak meninggalkan jejak kenangan di sini. Di stasiun MRT, di mesjid, di bus, di tempat makan, seakan-akan kamu ada di mana-mana. Dan setiap aku mengingat kamu, aku merasa teramat sangat gloomy. Sama seperti semalam. Selepas dari perpustakaan, perut lapar. Aku masih trauma untuk masak sendiri di rumah. Oleh karena itu aku putuskan makan di luar. Karena sudah terlanjur malam, aku ragu food court Banquet di City Square masih buka. Kemarin perpustakaan ada di daerah bugis. Kebetulan saat aku cari di google maps, ada bus langsung ke Lau Pa Sat. Semalam ingin makan yang berkuah-kuah di kantin Aneka, mungkin soto-sotoan atau soto beneran.
Namun malang ketika sampai, seperti yang sebenarnya aku takutkan kedainya sudah tutup. Setengah malas aku pun langsung keluar lagi sebab tiba-tiba hati terasa sesak mengingat saat pertama bunda sampai di Singapura, kita dinner pertama kali di sini. Sedih banget mengingat bangku tempat kita duduk dan pada waktu itu kita sangat bingung mau makan apa dan akhirnya memesan makanan yang sebenarnya tidak terlalu kita suka. Aku juga sedih saat itu saking kita tidak punya uang terlalu banyak bunda pasti agak sungkan untuk bebas memesan makanan. Aku langsung jalan cepat keluar semalam. Saat keluar ternyata ada banyak stall sate di luar. Aku sempat ditarik-tarik oleh salah seorang pelayan yang menawarkan sate. Namun aku sudah sangat gloomy. Aku ingin pulang, skype dengan wifey dan tidur. Aku langsung menyeberang jalan. Saking gloomynya aku berjalan dengan arah yang salah. Tak tahu kenapa rasa kesepian sangat menyerangku dengan tajam semalam.
Sesaat aku pun langsung berhenti berjalan dan menarik nafas dalam. Dear bunda, aku sangat rindu padamu. Tapi aku tak boleh selalu gloomy dan sedih setiap waktu. Sebab aku sadar jika bunda tahu, sikapku yang seperti ini pasti mengganggu konsentrasi bunda dalam belajar. Aku juga tak mau menyeret kesedihan pada orang lain, apa lagi orang tersebut adalah istri yang aku sayang. Aku selalu bilang ikhlas dan sabar. Tapi memang sih, statement di bibir itu gampang diucap namun nilai hambar tanpa pengejawantahan. Aku kangen pada bunda. Tapi aku juga ingin tetap semangat. Tetap sabar meski rindu. Tetap aku tak akan mau berhenti untuk berkarya dan ikhtiar dalam mengejar cita-cita.
Aku langsung berbalik arah. Menyebrang lagi ke Lau Pa Sat dan makan sate ayam sepuluh tusuk. Bumbunya sih serupa dengan sate di Indonesia namun dagingnya lucu semacam digiling begitu. Selesai makan langsung sok-sok bersenandung dan berjalan ke bus stop. Ada satu bus yang langsung ke arah Farrer Park. Di sekitaran bugis aku melih SBS Transit 80. Seketika aku teringat bunda lagi. Kita pernah pulang dari Harbour Front naik itu. Sepanjang jalan bunda tidur karena kecapean. Aku memalingkan muka dari bus dan kembali mencoba bersenandung dalam hati. Tak lama bus pun sampai di Little India. Mampir sebentar ke McD lalu langsung pulang ke rumah Skype dengan bunda. Dan aku begitu terpesonanya dengan excitementmu memandangi peta dunia. Sayang, jika mimpi itu gratis, mewujudkannya pun gratis meski harus berusaha keras, aku ingin menanam mimpi untuk bisa keliling dunia bersamamu.
Jika hidup ini terbatas, aku ingin selalu menghabiskan waktu bersamamu tak pernah terpisah lagi. Jika laki-laki bisa punya istri hingga 4, aku hanya ingin punya kamu seorang hingga aku mati. Jika laki-laki shaleh boleh mendapat bidadari di akhirat, aku ingin menjadi shaleh, namun di akhirat aku ingin merequest pada Allah hanya ingin didampingi kamu. Jika cinta itu tak terbatas, aku hanya ingin mencurahkannya pada kamu.
Tunggu aku di Eropa pada bulan September tahun ini. Aku ingin keliling Eropa bersamamu. Setelah itu kita pun akan keliling dunia. Amerika, Brazil dan banyak tempat-tempat indah lain di dunia milik Allah ini.
Salam sejuta zillion rindu. Dari pria yang menatapmu dengan lembut pada istrinya yang tidur dengan sangat lelap dan damai.
PS: I love you, I miss you and I need you.
Friday, April 20, 2012
Dear wifey - Aku cinta padamu karena Allah
Dear Bunda,
Hari ini aku tidur 10 jam lebih. Mantap. Mantap lemasnya. :p Bahkan tadi pagi setelah shubuh, saking malas dan agak lemas aku langsung bobo dan belum menulis surat kangen. Maka dari itu baru aku tulis sekarang sambil menatap wajahmu yang bobo dengan tenang sekali.
Dear bunda, sekejap aku teringat sesuatu yang sangat berharga untuk sama-sama diresapi. Aku tak pernah bohong saat berpuluh kali dalam sehari bilang aku sayang pada bunda, aku kangen pada bunda, aku cinta bunda, aku rindu bunda. Namun aku tak mau rasa cinta dan sayang aku pada bunda melebihi cinta pada Allah dan rasul. Tiba-tiba aku ingin tergelak sendiri. Bagaimana mungkin orang dengan kelas iman selevel kacang rebus seperti aku ini sok-sok membicarakan cinta Allah dan cinta rasul. Meski belum sampai ke tahap sana, aku ingin bisa menjadi seperti itu. Namun bunda jangan salah paham, bukan artinya aku ingin mengurangi rasa cinta aku yang sudah sangat besar padamu. Rasa cintaku padamu akan selalu besar dan bertambah besar. Mungkin ini juga salah satu indahnya cinta dalam pernikahan. Tidak ada lagi kepalsuan. Tidak ada lagi kegamangan. Semua rasa cinta benar-benar nyaris tak terbatas. Dan aku cinta pada bunda tanpa batas.
Namun aku takut rasa cinta tak berbatas yang aku miliki ini kelak akan menghilangkan rasa ikhlasku. Seorang teman pernah bercerita padaku. Rasa cinta pada seseorang yang kelak akan meninggalkan kita atau kita meninggalkan mereka dapat terlihat dengan bagaimana histerisnya kita saat momen itu terjadi. Contohnya saat orang tua yang kita sayang meninggal, sangat dapat dipastikan kita akan histeris dan berderai air mata. Bahkan hingga berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bahkan rasa histeris itu akan memuncah saat sosok yang kita sayang masuk ke liang kubur dan perlahan tanah gembur menutupi liang tersebut. Kita mungkin akan berpikir, semakin histeris seseorang pada momen tersebut artinya dia sangat sayang dan cinta pada orang yang meninggalkannya. Namun ternyata ini salah. Rasa cinta tak terbatas terkadang digambarkan dengan ekspresi tenang bahkan tanpa air mata sama sekali sebab ia sudah ikhlas ditinggal. Sebab ia sadar, tak ada yang abadi di dunia kecuali rasa cinta kita pada Allah dan rasul. Ia ikhlas sebab semua hal itu kepunyaan Allah dan akan kembali. Berbeda dengan saat kita histeris menangis berderai air mata bisa jadi artinya ada sedikit ketidakikhlasan pada ketetapan Allah. Namun jangan salah paham, bukan artinya kita tak boleh menangis saat ditinggal orang yang kita sayang. Manusia itu mahkluk yang lemah. Oleh karena itu aku ingin berlatih bisa mencintaimu tanpa batas, namun tetap mencintaimu karena Allah dan juga rasul. Sebab aku sadar, di dunia ini mungkin kita tak akan bersama selamanya. Meski tak pernah berhenti aku berharap dan berdoa agar Allah berkenan mengumpulkan kita di akhirat kelak dan kita bisa bersama abadi selamanya.
Tunggu aku di Jerman pada bulan September. Aku ingin mencintaimu terus tanpa batas hanya karena Allah. Namun aku akan selalu ikhlas, meski kini kau milikku, namun wifey adalah titipan Allah. Baru di akhirat kelak, aku ingin bisa bersamamu selamanya.
PS: I love you
Hari ini aku tidur 10 jam lebih. Mantap. Mantap lemasnya. :p Bahkan tadi pagi setelah shubuh, saking malas dan agak lemas aku langsung bobo dan belum menulis surat kangen. Maka dari itu baru aku tulis sekarang sambil menatap wajahmu yang bobo dengan tenang sekali.
Dear bunda, sekejap aku teringat sesuatu yang sangat berharga untuk sama-sama diresapi. Aku tak pernah bohong saat berpuluh kali dalam sehari bilang aku sayang pada bunda, aku kangen pada bunda, aku cinta bunda, aku rindu bunda. Namun aku tak mau rasa cinta dan sayang aku pada bunda melebihi cinta pada Allah dan rasul. Tiba-tiba aku ingin tergelak sendiri. Bagaimana mungkin orang dengan kelas iman selevel kacang rebus seperti aku ini sok-sok membicarakan cinta Allah dan cinta rasul. Meski belum sampai ke tahap sana, aku ingin bisa menjadi seperti itu. Namun bunda jangan salah paham, bukan artinya aku ingin mengurangi rasa cinta aku yang sudah sangat besar padamu. Rasa cintaku padamu akan selalu besar dan bertambah besar. Mungkin ini juga salah satu indahnya cinta dalam pernikahan. Tidak ada lagi kepalsuan. Tidak ada lagi kegamangan. Semua rasa cinta benar-benar nyaris tak terbatas. Dan aku cinta pada bunda tanpa batas.
Namun aku takut rasa cinta tak berbatas yang aku miliki ini kelak akan menghilangkan rasa ikhlasku. Seorang teman pernah bercerita padaku. Rasa cinta pada seseorang yang kelak akan meninggalkan kita atau kita meninggalkan mereka dapat terlihat dengan bagaimana histerisnya kita saat momen itu terjadi. Contohnya saat orang tua yang kita sayang meninggal, sangat dapat dipastikan kita akan histeris dan berderai air mata. Bahkan hingga berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bahkan rasa histeris itu akan memuncah saat sosok yang kita sayang masuk ke liang kubur dan perlahan tanah gembur menutupi liang tersebut. Kita mungkin akan berpikir, semakin histeris seseorang pada momen tersebut artinya dia sangat sayang dan cinta pada orang yang meninggalkannya. Namun ternyata ini salah. Rasa cinta tak terbatas terkadang digambarkan dengan ekspresi tenang bahkan tanpa air mata sama sekali sebab ia sudah ikhlas ditinggal. Sebab ia sadar, tak ada yang abadi di dunia kecuali rasa cinta kita pada Allah dan rasul. Ia ikhlas sebab semua hal itu kepunyaan Allah dan akan kembali. Berbeda dengan saat kita histeris menangis berderai air mata bisa jadi artinya ada sedikit ketidakikhlasan pada ketetapan Allah. Namun jangan salah paham, bukan artinya kita tak boleh menangis saat ditinggal orang yang kita sayang. Manusia itu mahkluk yang lemah. Oleh karena itu aku ingin berlatih bisa mencintaimu tanpa batas, namun tetap mencintaimu karena Allah dan juga rasul. Sebab aku sadar, di dunia ini mungkin kita tak akan bersama selamanya. Meski tak pernah berhenti aku berharap dan berdoa agar Allah berkenan mengumpulkan kita di akhirat kelak dan kita bisa bersama abadi selamanya.
Tunggu aku di Jerman pada bulan September. Aku ingin mencintaimu terus tanpa batas hanya karena Allah. Namun aku akan selalu ikhlas, meski kini kau milikku, namun wifey adalah titipan Allah. Baru di akhirat kelak, aku ingin bisa bersamamu selamanya.
PS: I love you
Thursday, April 19, 2012
Dear wifey - I want to be a PhD
Dear wifey,
I want to be a PhD. Bukan sekedar pernyataan ngawur. Aku sadar, boro-boro mau PhD, S2 aja belum. Aku hanya ingin terus belajar. Aku ingin terus sekolah. Aku ingin mengajar meski aku tak tahu dan mungkin belum bisa mengajar. Aku ingin menjadi suami kebanggaan dan ayah yang membanggakan.
Semalam aku girang bukan kepalang. Saat kita bisa ngobrol dan bercanda lama sekali. Meski ngobrol tak jelas arah dan bahkan menjurus-jurus, aku sangat bahagia sekali. Maafkan aku yang sudah mencuri waktumu ya sayang. Salah satu kegembiraan dari pembicaraan semalam adalah obrolan tentang masa depan. Tentang rumah yang kita impikan dan karir yang kita idamkan dan motivasi darimu untuk aku bisa terus sekolah.
Aku ingin punya banyak waktu dengan keluarga. Saat masih single okelah kerja 10-12 jam sehari di kantor. Demi menabung untuk merancang masa depan. Tapi setelah kita bersama, setelah punya anak aku ingin bisa banyak bersama keluarga. Aku ingin bisa tetap kencan setiap minggu dengan bunda. Kita akan nonton film, makan makanan enak, nyetir santai ke luar kota saat weekend, berburu baso naik motor dan segala hal lain akan banyak kita lakukan, hanya berdua saja. Di kesempatan lain tentu kita akan hanging out bareng anak-anak. Pergi ke taman bermain atau waterboom, makan-makan lagi dan hal-hal seru lainnya. Sesekali beberapa bulan kita pun akan traveling. Backpack. Ke Belitong atau Raja Ampat seperti topik percakapan yang aku pancingkan saat pertama kita kenal.
Tentu saja di saat yang sama aku tak ingin membatasi bunda. Bunda bebas mau berkarir apa pun atau sekolah sampai mana pun. Tentunya dengan catatan tidak melalaikan anak dan ibadah.
Kelak aku ingin punya karir mengajar saja. Sekali lagi meski aku belum bisa mengajar. Ingin menulis buku. Ingin presentasi paper. Ingin terus menuntut ilmu dan membagi ilmu. Aku sadar untuk ke sana harus berjuang keras. Aku juga sadar, kadang-kadang mungkin akan dirundung kegagalan. Namun aku tak ingin menyerah. Apalagi aku sudah punya penyemangat yang membakarku siang dan malam, bunda yang kucinta.
Bunda maafkan aku jika topik kali ini agak ngalor ngidul. Inspirasinya sedang agak mampet. Tunggu aku di Jerman pada bulan September ini. Aku ingin bisa menjadi orang yang menginspirasi sepertimu.
PS: I love you
I want to be a PhD. Bukan sekedar pernyataan ngawur. Aku sadar, boro-boro mau PhD, S2 aja belum. Aku hanya ingin terus belajar. Aku ingin terus sekolah. Aku ingin mengajar meski aku tak tahu dan mungkin belum bisa mengajar. Aku ingin menjadi suami kebanggaan dan ayah yang membanggakan.
Semalam aku girang bukan kepalang. Saat kita bisa ngobrol dan bercanda lama sekali. Meski ngobrol tak jelas arah dan bahkan menjurus-jurus, aku sangat bahagia sekali. Maafkan aku yang sudah mencuri waktumu ya sayang. Salah satu kegembiraan dari pembicaraan semalam adalah obrolan tentang masa depan. Tentang rumah yang kita impikan dan karir yang kita idamkan dan motivasi darimu untuk aku bisa terus sekolah.
Aku ingin punya banyak waktu dengan keluarga. Saat masih single okelah kerja 10-12 jam sehari di kantor. Demi menabung untuk merancang masa depan. Tapi setelah kita bersama, setelah punya anak aku ingin bisa banyak bersama keluarga. Aku ingin bisa tetap kencan setiap minggu dengan bunda. Kita akan nonton film, makan makanan enak, nyetir santai ke luar kota saat weekend, berburu baso naik motor dan segala hal lain akan banyak kita lakukan, hanya berdua saja. Di kesempatan lain tentu kita akan hanging out bareng anak-anak. Pergi ke taman bermain atau waterboom, makan-makan lagi dan hal-hal seru lainnya. Sesekali beberapa bulan kita pun akan traveling. Backpack. Ke Belitong atau Raja Ampat seperti topik percakapan yang aku pancingkan saat pertama kita kenal.
Tentu saja di saat yang sama aku tak ingin membatasi bunda. Bunda bebas mau berkarir apa pun atau sekolah sampai mana pun. Tentunya dengan catatan tidak melalaikan anak dan ibadah.
Kelak aku ingin punya karir mengajar saja. Sekali lagi meski aku belum bisa mengajar. Ingin menulis buku. Ingin presentasi paper. Ingin terus menuntut ilmu dan membagi ilmu. Aku sadar untuk ke sana harus berjuang keras. Aku juga sadar, kadang-kadang mungkin akan dirundung kegagalan. Namun aku tak ingin menyerah. Apalagi aku sudah punya penyemangat yang membakarku siang dan malam, bunda yang kucinta.
Bunda maafkan aku jika topik kali ini agak ngalor ngidul. Inspirasinya sedang agak mampet. Tunggu aku di Jerman pada bulan September ini. Aku ingin bisa menjadi orang yang menginspirasi sepertimu.
PS: I love you
Wednesday, April 18, 2012
Dear wifey - Charging The Dream
Dear wifey,
I love you and I always do. But I apologize if I am who admit as your love often make you worried. I am sad when you sometime say sorry to me just because you are so affraid to make mistake to me. I really appreciate that but I am sad because I am affraid you start to be uncomfort beside me. Anyway, I will do anything to make you comfort again.
Dear wifey, although I sleepless last night. Alhamdulillah I wake up quite fresh this morning. Fresh in the measurement of man who sleep less than 4 hours of course. Bismillah, I want to conqueor the day and the world.
Honey, as husband I always want to look perfect to you. I always want to look smart and to be smart of course. I wanna look cool in front of you. I wanna always be a gentle and patient husband. I always want to look strong. I just want to make you sure that you already chose the right person as husband. I wont to dissapoint you. I wont you regret this marriage because I am which maybe look cool at the beginning and at the end it revealed that I don't cool at all.
Bunda, I also don't want to look weak in front of you. But this morning I realize something. Bu get merried I supposed to leave all my mask and stop to pretend to be someone else. I just want to be myself for you. Either when I feel strong and also at the time I feel weak.
This last few days, honestly I feel so demotivated. I spent my spare time looking universities website. Admission requirement and application procedure of master program. I also continuesly browse many scholarship website. Sometime I dig in to curriculum oage of university just to take note several important course and chapter that maybe I can start study by myself now as a preapation in case maybe I will be admitted someday. But honey, the more I am doing those, suddenly I feel so incapable. I loss my spirit and motivation. It became worst when two days a go I got notification email which inform me, again, I am not admitted to scholarship. Although I pretend for not dissapointed. But I cannot lie to myself. Inner of me again feel sad. That's why I didn't tell you at first time. I don't look stupid by failing scholarship again and again. But at the end I realize that was not right. And here now I tell all the stories.
That's why until last night I feel so gloomy. Maybe this is one of the reason that make me can't sleep, beside my backpain of course. Unfortunately, shalat, pray and zikir which usualy can recover me, didn't work last night. Finally I just can sleep after so tired and afraid will "fly" whole this day because not enough sleep. But Alhamdulillah that is not happen.
When I woke this morning I was seeing you sleep so tight. And suddenly the small remaining motivation in my heart growing again. I don't want to dissapoint you by beeing weak husband. I always want to make you proud. I realize chasing dream always need big effort. Sometime with tears and bloods. I wont give up. I will continue trying again and again. Until failure get bored come to me. I will always recharge my dream.
Dear wifey, this is me. Very far from.perfect as husband. But trust me, I always want to improve. I want to be best husband in the universe for most wonderful wife in universe, you.
Few weeks from now, I will fly to Europe to meet and stay together with you. We will visit a lot of places. Studying so many things. Going around the world. Stay always together until get old.
PS: I always love you
I love you and I always do. But I apologize if I am who admit as your love often make you worried. I am sad when you sometime say sorry to me just because you are so affraid to make mistake to me. I really appreciate that but I am sad because I am affraid you start to be uncomfort beside me. Anyway, I will do anything to make you comfort again.
Dear wifey, although I sleepless last night. Alhamdulillah I wake up quite fresh this morning. Fresh in the measurement of man who sleep less than 4 hours of course. Bismillah, I want to conqueor the day and the world.
Honey, as husband I always want to look perfect to you. I always want to look smart and to be smart of course. I wanna look cool in front of you. I wanna always be a gentle and patient husband. I always want to look strong. I just want to make you sure that you already chose the right person as husband. I wont to dissapoint you. I wont you regret this marriage because I am which maybe look cool at the beginning and at the end it revealed that I don't cool at all.
Bunda, I also don't want to look weak in front of you. But this morning I realize something. Bu get merried I supposed to leave all my mask and stop to pretend to be someone else. I just want to be myself for you. Either when I feel strong and also at the time I feel weak.
This last few days, honestly I feel so demotivated. I spent my spare time looking universities website. Admission requirement and application procedure of master program. I also continuesly browse many scholarship website. Sometime I dig in to curriculum oage of university just to take note several important course and chapter that maybe I can start study by myself now as a preapation in case maybe I will be admitted someday. But honey, the more I am doing those, suddenly I feel so incapable. I loss my spirit and motivation. It became worst when two days a go I got notification email which inform me, again, I am not admitted to scholarship. Although I pretend for not dissapointed. But I cannot lie to myself. Inner of me again feel sad. That's why I didn't tell you at first time. I don't look stupid by failing scholarship again and again. But at the end I realize that was not right. And here now I tell all the stories.
That's why until last night I feel so gloomy. Maybe this is one of the reason that make me can't sleep, beside my backpain of course. Unfortunately, shalat, pray and zikir which usualy can recover me, didn't work last night. Finally I just can sleep after so tired and afraid will "fly" whole this day because not enough sleep. But Alhamdulillah that is not happen.
When I woke this morning I was seeing you sleep so tight. And suddenly the small remaining motivation in my heart growing again. I don't want to dissapoint you by beeing weak husband. I always want to make you proud. I realize chasing dream always need big effort. Sometime with tears and bloods. I wont give up. I will continue trying again and again. Until failure get bored come to me. I will always recharge my dream.
Dear wifey, this is me. Very far from.perfect as husband. But trust me, I always want to improve. I want to be best husband in the universe for most wonderful wife in universe, you.
Few weeks from now, I will fly to Europe to meet and stay together with you. We will visit a lot of places. Studying so many things. Going around the world. Stay always together until get old.
PS: I always love you
Tuesday, April 17, 2012
Dear wifey - Love is never easy, here in Singapore city
Dear bunda,
Love is never easy, here in New York City. Quoted from 9 Autumns 10 Summers (or 9 Summers 10 Autumns, I forgot) by Iwan Setiawan. And here it is same. Love is never easy, here in Singapore city.
Your yesterday mail strike me like a ligthning and stab exactly on my heart. Stab in a good way of course. That letter is so short. But every lines and every words and every letters is expressed so gracefully.
Dear wifey, if I can bend the time back, I wanna back to Saturday. I wanna fix everything. I wanna stop think unnecesaary and just sleep even though at that time my body condition was even didn't allow me lie down comfortly. I do not intend to discuss something over and over again. I just want to say that I very regret for all of those things. I don't want to promise anything. Promise is easy to say and easy to forgot. But I wanna be the best husband in universe for you and best father for our children.
I want to take knife and make deep scar on my skin because I already leave so many scar in your heart. I never intend to do any thing that make you hurt. It just happen like that, and even I almost not believe the guy at that time who is hurting you was me. I regret.
Fight is not common in marriage. Good marriage with good husband and good wife. Fight might happen if the husband is not good, like me. But I learnt from that lesson. I will try for never being such emotional anymore. I wont hurt you anymore. It is killing by knowing that you are start to fear facing our marriage future. I fully understand with your scare. If in long distance such bad behaviour of can come out how if we are stay together later? I also start to affraid myself. But honey please believe me, I wont be like that. I say "believe" in here not same as at the time I ask you to believe that we can process your dependent pass at that same day. But I really want to give you full of happiness marriage. I wont angry anymore even if I feel very uncomfort. It is better to just quite and smile rather then being such idioteqully and stupidly furious anymore. Honey I regret.
Dear wifey being far a way from you is a pain. But I will wait with patient and sincere. I believe being far from you is my training for me to treat my wife properly, for the rest of my life. Word is easy to say, but I will try for never forget this.
Love is never easy, here in Singapore city.
Wait me in Germany few weeks from now. I wanna be best husband that never make fear in his wife heart.
PS: I need you
Love is never easy, here in New York City. Quoted from 9 Autumns 10 Summers (or 9 Summers 10 Autumns, I forgot) by Iwan Setiawan. And here it is same. Love is never easy, here in Singapore city.
Your yesterday mail strike me like a ligthning and stab exactly on my heart. Stab in a good way of course. That letter is so short. But every lines and every words and every letters is expressed so gracefully.
Dear wifey, if I can bend the time back, I wanna back to Saturday. I wanna fix everything. I wanna stop think unnecesaary and just sleep even though at that time my body condition was even didn't allow me lie down comfortly. I do not intend to discuss something over and over again. I just want to say that I very regret for all of those things. I don't want to promise anything. Promise is easy to say and easy to forgot. But I wanna be the best husband in universe for you and best father for our children.
I want to take knife and make deep scar on my skin because I already leave so many scar in your heart. I never intend to do any thing that make you hurt. It just happen like that, and even I almost not believe the guy at that time who is hurting you was me. I regret.
Fight is not common in marriage. Good marriage with good husband and good wife. Fight might happen if the husband is not good, like me. But I learnt from that lesson. I will try for never being such emotional anymore. I wont hurt you anymore. It is killing by knowing that you are start to fear facing our marriage future. I fully understand with your scare. If in long distance such bad behaviour of can come out how if we are stay together later? I also start to affraid myself. But honey please believe me, I wont be like that. I say "believe" in here not same as at the time I ask you to believe that we can process your dependent pass at that same day. But I really want to give you full of happiness marriage. I wont angry anymore even if I feel very uncomfort. It is better to just quite and smile rather then being such idioteqully and stupidly furious anymore. Honey I regret.
Dear wifey being far a way from you is a pain. But I will wait with patient and sincere. I believe being far from you is my training for me to treat my wife properly, for the rest of my life. Word is easy to say, but I will try for never forget this.
Love is never easy, here in Singapore city.
Wait me in Germany few weeks from now. I wanna be best husband that never make fear in his wife heart.
PS: I need you
Monday, April 16, 2012
Dear wifey - Children
Dear wifey,
Kali ini kita akan bercerita tentang anak-anak kita kelak. Salah satu tujuan utama pernikahan adalah meneruskan keturunan. Tak ada yang lebih membahagiakan dari orang tua mana pun dari pasangan pernikahan mana pun selain dari kehadiran buah hati di antara mereka. Apalagi menunggu anak yang pertama kali. Sebuah momen yang dengan sangat jujur aku bilang betapa aku tak sabar untuk sampai ke sana. Mengelus perutmu saat hamil. Hunting mencari hal-hal yang kamu pengen saat ngidam. Membelikanmu daster hamil. Menyuapimu makan sebab betapa aku ingin memanjakanmu. Menemanimu periksa ke dokter kandungan. Hingga menemanimu saat kelahiran bayi kita. Aku ingin ada di samping mu. Memegang tanganmu dengan erat. Kemudian langsung mengadzankan dan mengiqamahkan di kuping kanan dan kiri bayi kita.
Dear wifey, seperti yang aku cerita tadi, semalam ketika pulang kantor, aku tiba-tiba membayang-bayangkan seperti apa anak kita kelak. Hehe. Pasti wajahnya adalah kombinasi dari kita. Tidak, semua hal dari anak kita adalah kombinasi dari kita. Namun aku selalu berharap sebagian besar komposisinya adalah dari wifey. Sebab banyak sekali kebaikan dari wifey. Akhlak yang shaleha. Pembawaan yang lembut dan penuh cinta. Kesabaran yang luar biasa. Serta keceriaan yang tiada taranya. Bahkan aku juga ingin jika anak kita yang perempuan untuk bisa secantik bundanya. Sampai detik ini dan seterusnya, wifey adalah wanita tercantik bagi ayah, yang tak akan tergantikan oleh sesiapa pun dan apa pun.
Dear wifey, tiba-tiba pikiran aku terdistract saat menulis surat ini. Saat melihat istriku nampaknya hidungnya mampat. Dan hubby tidak bisa melakukan apa-apa di sini. Hubby tak bisa membuatkan wifey teh hangat. Hubby tak bisa memakaikan minyak kayu putih pada tubuhmu yang lembut. Hubby tak bisa menyelimutimu. Hubby tak bisa memeluk untuk menghangatkanmu. Hubby tak bisa memijiti punggung dan lehermu. Tiba-tiba merasa sangat sedih. Maafkan hubby tak bisa berada di dekat wifey. Tak bisa merawat wifey.
Walau klise dan berulang-berulang, hubby cuma bisa mengirimkan doa untukmu. Semoga Allah selalu merahmati istriku yang mulia ini. Istriku yang lembut hatinya. Seakan dadaku sekarang di jepit batu yang besar. Sesak. Aku benar-benar ingin berada di dekatmu. Aku ada di dekatmu. Aku bisa melihatmu dengan cukup jelas. Tapi aku tak dapat menggapaimu. Aku selalu sabar dan ikhlas terhadap semua ketetapan Allah. Termasuk saat Allah menjauhkan kita untuk sesaat. Sebab, seperti yang berkali-kali aku bilang juga, Allah pasti punya hikmah yang indah dari setiap rencananya.
Dear wifey, semoga kamu sehat selalu ya sayang. Hubby berjanji akan berusaha untuk tidak mengecewakan wifey lagi. Maafkan jika surat kali ini sedikit tak fokus.
Tunggu aku di Jerman pada bulan September. Aku ingin selalu merawat dan menjagamu. Dalam sehat dan saat sedikit kurang sehat, seperti pegal jari. ;)
PS: I love you, I miss you and I need you
Kali ini kita akan bercerita tentang anak-anak kita kelak. Salah satu tujuan utama pernikahan adalah meneruskan keturunan. Tak ada yang lebih membahagiakan dari orang tua mana pun dari pasangan pernikahan mana pun selain dari kehadiran buah hati di antara mereka. Apalagi menunggu anak yang pertama kali. Sebuah momen yang dengan sangat jujur aku bilang betapa aku tak sabar untuk sampai ke sana. Mengelus perutmu saat hamil. Hunting mencari hal-hal yang kamu pengen saat ngidam. Membelikanmu daster hamil. Menyuapimu makan sebab betapa aku ingin memanjakanmu. Menemanimu periksa ke dokter kandungan. Hingga menemanimu saat kelahiran bayi kita. Aku ingin ada di samping mu. Memegang tanganmu dengan erat. Kemudian langsung mengadzankan dan mengiqamahkan di kuping kanan dan kiri bayi kita.
Dear wifey, seperti yang aku cerita tadi, semalam ketika pulang kantor, aku tiba-tiba membayang-bayangkan seperti apa anak kita kelak. Hehe. Pasti wajahnya adalah kombinasi dari kita. Tidak, semua hal dari anak kita adalah kombinasi dari kita. Namun aku selalu berharap sebagian besar komposisinya adalah dari wifey. Sebab banyak sekali kebaikan dari wifey. Akhlak yang shaleha. Pembawaan yang lembut dan penuh cinta. Kesabaran yang luar biasa. Serta keceriaan yang tiada taranya. Bahkan aku juga ingin jika anak kita yang perempuan untuk bisa secantik bundanya. Sampai detik ini dan seterusnya, wifey adalah wanita tercantik bagi ayah, yang tak akan tergantikan oleh sesiapa pun dan apa pun.
Dear wifey, tiba-tiba pikiran aku terdistract saat menulis surat ini. Saat melihat istriku nampaknya hidungnya mampat. Dan hubby tidak bisa melakukan apa-apa di sini. Hubby tak bisa membuatkan wifey teh hangat. Hubby tak bisa memakaikan minyak kayu putih pada tubuhmu yang lembut. Hubby tak bisa menyelimutimu. Hubby tak bisa memeluk untuk menghangatkanmu. Hubby tak bisa memijiti punggung dan lehermu. Tiba-tiba merasa sangat sedih. Maafkan hubby tak bisa berada di dekat wifey. Tak bisa merawat wifey.
Walau klise dan berulang-berulang, hubby cuma bisa mengirimkan doa untukmu. Semoga Allah selalu merahmati istriku yang mulia ini. Istriku yang lembut hatinya. Seakan dadaku sekarang di jepit batu yang besar. Sesak. Aku benar-benar ingin berada di dekatmu. Aku ada di dekatmu. Aku bisa melihatmu dengan cukup jelas. Tapi aku tak dapat menggapaimu. Aku selalu sabar dan ikhlas terhadap semua ketetapan Allah. Termasuk saat Allah menjauhkan kita untuk sesaat. Sebab, seperti yang berkali-kali aku bilang juga, Allah pasti punya hikmah yang indah dari setiap rencananya.
Dear wifey, semoga kamu sehat selalu ya sayang. Hubby berjanji akan berusaha untuk tidak mengecewakan wifey lagi. Maafkan jika surat kali ini sedikit tak fokus.
Tunggu aku di Jerman pada bulan September. Aku ingin selalu merawat dan menjagamu. Dalam sehat dan saat sedikit kurang sehat, seperti pegal jari. ;)
PS: I love you, I miss you and I need you
Dear wifey - Kenapa sayang?
Dear wifey,
Ini bukan surat kangen. Surat kangennya Insya Allah setelah ini. Hubby hanya khawatir saat wifey bobo ba'da hubby shalat malam kok menutup muka dengan selimut? Tidak seperti biasanya. Apakah ada yang salah sayang? Apakah wifey ada hal yang dipendam? Apakah ada yang wifey sebal terhadap hubby? Tolong koreksi hubby ya kalau ada salah. Tadi di skype pun meskipun wifey nampak biasa, perasaan hubby sepertinya ada yang tidak biasa. Semoga perasaan hubby ini salah. Tapi hubby mohon wifey janji untuk cerita ya. Masalah apa pun sekecil apa pun. Mohon banget wifey untuk cerita meski sekedar mereply email ini. Tapi kalau wifey tak berkenan, hubby akan maklum. Sebab hubby tak tenang jika ada hal yang tak wifey ceritakan. Sekali lagi bukankah salah satu tujuan pernikahan untuk saling berbagi?
Hubby minta maaf jika sampai detik ini masih jauh dari sempurna sebagai suami. Masih jauh dari sempurna untuk bisa memahami wifey. Masih jauh dari sempurna untuk menjadi pelengkap wifey. Masih sering memperlakukan wifey dengan tidak baik. Hubby menyesal. Hubby juga sedih dan benci pada diri sendiri. Hubby akan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Hubby selalu sayang wifey.
I love you. I miss you. I need you.
Ini bukan surat kangen. Surat kangennya Insya Allah setelah ini. Hubby hanya khawatir saat wifey bobo ba'da hubby shalat malam kok menutup muka dengan selimut? Tidak seperti biasanya. Apakah ada yang salah sayang? Apakah wifey ada hal yang dipendam? Apakah ada yang wifey sebal terhadap hubby? Tolong koreksi hubby ya kalau ada salah. Tadi di skype pun meskipun wifey nampak biasa, perasaan hubby sepertinya ada yang tidak biasa. Semoga perasaan hubby ini salah. Tapi hubby mohon wifey janji untuk cerita ya. Masalah apa pun sekecil apa pun. Mohon banget wifey untuk cerita meski sekedar mereply email ini. Tapi kalau wifey tak berkenan, hubby akan maklum. Sebab hubby tak tenang jika ada hal yang tak wifey ceritakan. Sekali lagi bukankah salah satu tujuan pernikahan untuk saling berbagi?
Hubby minta maaf jika sampai detik ini masih jauh dari sempurna sebagai suami. Masih jauh dari sempurna untuk bisa memahami wifey. Masih jauh dari sempurna untuk menjadi pelengkap wifey. Masih sering memperlakukan wifey dengan tidak baik. Hubby menyesal. Hubby juga sedih dan benci pada diri sendiri. Hubby akan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Hubby selalu sayang wifey.
I love you. I miss you. I need you.
Sunday, April 15, 2012
Dear wifey - It's been 1000 years since you're leaving
Dear wifey,
This is my second letter for today. Start from yesterday I even think that will send 1000 letters per day to you. You are too perfect to be true. I am fallin in love so hard to you. It's feel like continuously multiple orgasm. I can't measure anymore my love to you. Unmeasurable. Unlimited. Limitless. Songaporean will say, I die die die fallin in love with you.
Yesterday is grey day. Everything are gloomy. All the things are pathetic. Just because I couldn't reach you. I did that by myself. Stupid, right? Yesterday was very valuable lesson. Which I learnt from it, I arrived at the point that I cannot distinguish anymore between you and me. There is no you and me anymore. Now they both merged into one: us. If you sick, I am sick. If you sad, I will be more sad. I feel we are insperable now. And I wont with any reason.
The more I know you the more I fallin to you. Start from today likely I will hard to sleep again. I really miss your hugs. I miss to kiss your lips. I miss to smell your comfort body. It just have been almost one month since you were leaving Singapore. But it's feel like already 1000 years. You are always hanging in my eyes, feeling my heart, anywhere when I breath. In most of my pray I often ask to Allah to give us nice babies from your cute tummy. I miss your tummy honey. I can't wait to be close to you when you pregnant until the baby come out. I miss you and I miss you and I miss you.
Dear sweetheart, I am sorry for such too emotional letter like this. I even just realize that all paraghraps above is written in English. I feel unconscious. Honey, whatever you do, only my pray can accompany you now. Even though my body cannot reach there, my heart always close to you. I always pray you to be succeed with your study and Allah may bless you all the time.
Please wait me this September in Germany. What I think now and then is I just want to hug you.
PS: I love you
This is my second letter for today. Start from yesterday I even think that will send 1000 letters per day to you. You are too perfect to be true. I am fallin in love so hard to you. It's feel like continuously multiple orgasm. I can't measure anymore my love to you. Unmeasurable. Unlimited. Limitless. Songaporean will say, I die die die fallin in love with you.
Yesterday is grey day. Everything are gloomy. All the things are pathetic. Just because I couldn't reach you. I did that by myself. Stupid, right? Yesterday was very valuable lesson. Which I learnt from it, I arrived at the point that I cannot distinguish anymore between you and me. There is no you and me anymore. Now they both merged into one: us. If you sick, I am sick. If you sad, I will be more sad. I feel we are insperable now. And I wont with any reason.
The more I know you the more I fallin to you. Start from today likely I will hard to sleep again. I really miss your hugs. I miss to kiss your lips. I miss to smell your comfort body. It just have been almost one month since you were leaving Singapore. But it's feel like already 1000 years. You are always hanging in my eyes, feeling my heart, anywhere when I breath. In most of my pray I often ask to Allah to give us nice babies from your cute tummy. I miss your tummy honey. I can't wait to be close to you when you pregnant until the baby come out. I miss you and I miss you and I miss you.
Dear sweetheart, I am sorry for such too emotional letter like this. I even just realize that all paraghraps above is written in English. I feel unconscious. Honey, whatever you do, only my pray can accompany you now. Even though my body cannot reach there, my heart always close to you. I always pray you to be succeed with your study and Allah may bless you all the time.
Please wait me this September in Germany. What I think now and then is I just want to hug you.
PS: I love you
Saturday, April 14, 2012
Dear wifey - Orange Ray in Marina Bay
Dear wifey,
I am not in the too good mood to write today. Just these several lines of stupid words.
Orange Ray in Marina Bay
Smile is like a white pearl Sincere smile is like white beautiful pearl from deepest ocean Sincere smile is you
Cheerish is like a sunrise in Marina Bay Looks so pretty start with its orange rays End with ultraviolet white light which comprise 7 colors like we've seen in rainbow Cheerish is you
Sadness is like a blackhole in outerspace It sucks any happyness nearby
Loneliness is like message on paper inside the empty bottle floating on the sea waiting to reach its recepient where sometime never reach at the end Loneliness is unreplied message Loneliness is like a husband who waiting to know where his wife when her home Without any suspicuosness at all Merely just want to care and to be cared
Distance is like a knife Can be good mostly can be bad I don't want distance will stab us
Mature is not the matter of age Neither the matter of how many times someone prays per day And this stupid poem is written by a man who try to be mature But often always failed By a man who try to be more gentle and patient as a husband
Raffles Place, April 15, 2012
PS: I always love you
I am not in the too good mood to write today. Just these several lines of stupid words.
Orange Ray in Marina Bay
Smile is like a white pearl Sincere smile is like white beautiful pearl from deepest ocean Sincere smile is you
Cheerish is like a sunrise in Marina Bay Looks so pretty start with its orange rays End with ultraviolet white light which comprise 7 colors like we've seen in rainbow Cheerish is you
Sadness is like a blackhole in outerspace It sucks any happyness nearby
Loneliness is like message on paper inside the empty bottle floating on the sea waiting to reach its recepient where sometime never reach at the end Loneliness is unreplied message Loneliness is like a husband who waiting to know where his wife when her home Without any suspicuosness at all Merely just want to care and to be cared
Distance is like a knife Can be good mostly can be bad I don't want distance will stab us
Mature is not the matter of age Neither the matter of how many times someone prays per day And this stupid poem is written by a man who try to be mature But often always failed By a man who try to be more gentle and patient as a husband
Raffles Place, April 15, 2012
PS: I always love you
Dear wifey - Sharing E02, Mengapa Muslim Harus Sukses
Dear sayang,
Bonus of the day. Please enjoy the shame of me again.
http://www.youtube.com/watch?v=PVf3ieoTd9U
Maaf audionya sangat jelek dan sharingnya memalukan.
PS: I love you
Bonus of the day. Please enjoy the shame of me again.
http://www.youtube.com/watch?v=PVf3ieoTd9U
Maaf audionya sangat jelek dan sharingnya memalukan.
PS: I love you
Friday, April 13, 2012
Dear wifey - Kisah Seorang Pria yang Lemah
Dear wifey,
Mungkin surat hari ini tidak akan terlalu panjang. Meski sebenarnya juga biasanya pun jarang terlalu panjang. :)
Semoga aku tidak dianggap sebagai orang yang suka mengeluh. Kemarin adalah hari yang benar-benar tidak enak. Sejak pagi sebenarnya aku sudah merasa ada yang tidak beres dengan badan aku. Namun aku coba kuat-kuatkan. Beranjak semakin siang, semakin terasa tak tertahankan. Aku mendapat combo sakit pinggang parah plus mual-mual yang bahkan berujung jackpot menjelang maghrib kemarin. :p
Selalu ada hikmah dalam setiap hal. Termasuk dalam kondisi tak sehat. Aku selalu percaya saat sakit dihadapi dengan sabar, itu akan menjadi penggugur dosa dan penambah pahala. Lalu saat sakit juga biasanya kita akan lebih dekat dengan Allah. Karena kita berada dalam kondisi yang sangat lemah. Saat sakit juga baru terasa nikmatnya sehat. Biasanya saat sehat jarang kita sadar akan enaknya sehat. Enak tidur enak makan seakan biasa saja tanpa harganya. Namun barulah ketika duduk tak enak, mau makan tak bisa, kita baru sadar betapa banyak kenikmatan dari Allah yang sering kita abaikan.
Bicara sakit, alhamdulillah, sebenarnya aku tipikal orang yang dikaruniai jarang sakit. Namun, sekalinya sakit terkadang suka agak lama. Contohnya dulu saat pertama kita kenal, aku batuk-batuk beberapa minggu setelah kehilangan suara. Dulu menjelang masuk NFS di 2010 aku juga ingat pernah demam sangat parah sekali 2 hari menjelang hari pertama kerja. Namun aku ingat waktu itu mama merawatku dengan telaten sekali. Sehingga Senin hari pertama, meski masih berswiter dan berjalan serasa melayang aku bisa ngantor pertama. Lalu tahun baru 2011, aku juga masih ingat sekali, aku diserang tifus hingga KO sampai 2 minggu tidak masuk kerja. Terakhir hampir 5 minggu kemarin aku batuk. Batuk hilang namun kemarin diserang mual seperti orang hamil. Namun alhamdulillah, dalam kebanyakan waktu Allah selalu menganugerahi kesehatan. Dari pengalaman hari kemarin, meski cuma diserang kembung dan sakit pinggang, aku belajar banyak hal, terutama untuk lebih-lebih bersyukur dan lebih disiplin lagi dalam menjaga kesehatan.
Dear wifey, aku minta maaf untuk menjadi pria yang manja. Namun jujur, seharian kemarin aku sangat rindu kamu. Aku benar-benar ingin dipeluk, dibelai dan diselimuti sambil wifey mengecup kening dan pipi aku. Aku minta maaf terlalu mudah mengeluh dan banyak mengadu. Padahal aku sadar dengan berlaku seperti itu aku telah menyemai kekhawatiran yang tak perlu di hati istriku yang seharusnya bisa fokus belajar. Maafkan aku yang terlalu lemah sebagai laki-laki. Insya Allah setelah ini aku akan lebih kuat dan tak banyak mengadu yang tak perlu. Semoga kamu maklum ya sayang, aku benar-benar rindu kamu. Sehingga terkadang suka merasa ingin diperhatikan istri. :)
Dear sayang, betapa nikmat aku melihat kamu tidur sangat lelap saat ini. Aku selalu berdoa agar kita selalu dikaruniai kesehatan yang mana dapat kita manfaatkan untuk terus beribadah. Untuk kesekian kali aku benar-benar mohon maaf belum bisa menjadi suami yang kuat dan tegar.
Tunggu aku di Ilmenau di bulan September. Meski saat itu aku Insya Allah sehat, aku kangen dimanja istriku. Sekedar dipeluk atau dibelai keningku.
PS: I love you
Mungkin surat hari ini tidak akan terlalu panjang. Meski sebenarnya juga biasanya pun jarang terlalu panjang. :)
Semoga aku tidak dianggap sebagai orang yang suka mengeluh. Kemarin adalah hari yang benar-benar tidak enak. Sejak pagi sebenarnya aku sudah merasa ada yang tidak beres dengan badan aku. Namun aku coba kuat-kuatkan. Beranjak semakin siang, semakin terasa tak tertahankan. Aku mendapat combo sakit pinggang parah plus mual-mual yang bahkan berujung jackpot menjelang maghrib kemarin. :p
Selalu ada hikmah dalam setiap hal. Termasuk dalam kondisi tak sehat. Aku selalu percaya saat sakit dihadapi dengan sabar, itu akan menjadi penggugur dosa dan penambah pahala. Lalu saat sakit juga biasanya kita akan lebih dekat dengan Allah. Karena kita berada dalam kondisi yang sangat lemah. Saat sakit juga baru terasa nikmatnya sehat. Biasanya saat sehat jarang kita sadar akan enaknya sehat. Enak tidur enak makan seakan biasa saja tanpa harganya. Namun barulah ketika duduk tak enak, mau makan tak bisa, kita baru sadar betapa banyak kenikmatan dari Allah yang sering kita abaikan.
Bicara sakit, alhamdulillah, sebenarnya aku tipikal orang yang dikaruniai jarang sakit. Namun, sekalinya sakit terkadang suka agak lama. Contohnya dulu saat pertama kita kenal, aku batuk-batuk beberapa minggu setelah kehilangan suara. Dulu menjelang masuk NFS di 2010 aku juga ingat pernah demam sangat parah sekali 2 hari menjelang hari pertama kerja. Namun aku ingat waktu itu mama merawatku dengan telaten sekali. Sehingga Senin hari pertama, meski masih berswiter dan berjalan serasa melayang aku bisa ngantor pertama. Lalu tahun baru 2011, aku juga masih ingat sekali, aku diserang tifus hingga KO sampai 2 minggu tidak masuk kerja. Terakhir hampir 5 minggu kemarin aku batuk. Batuk hilang namun kemarin diserang mual seperti orang hamil. Namun alhamdulillah, dalam kebanyakan waktu Allah selalu menganugerahi kesehatan. Dari pengalaman hari kemarin, meski cuma diserang kembung dan sakit pinggang, aku belajar banyak hal, terutama untuk lebih-lebih bersyukur dan lebih disiplin lagi dalam menjaga kesehatan.
Dear wifey, aku minta maaf untuk menjadi pria yang manja. Namun jujur, seharian kemarin aku sangat rindu kamu. Aku benar-benar ingin dipeluk, dibelai dan diselimuti sambil wifey mengecup kening dan pipi aku. Aku minta maaf terlalu mudah mengeluh dan banyak mengadu. Padahal aku sadar dengan berlaku seperti itu aku telah menyemai kekhawatiran yang tak perlu di hati istriku yang seharusnya bisa fokus belajar. Maafkan aku yang terlalu lemah sebagai laki-laki. Insya Allah setelah ini aku akan lebih kuat dan tak banyak mengadu yang tak perlu. Semoga kamu maklum ya sayang, aku benar-benar rindu kamu. Sehingga terkadang suka merasa ingin diperhatikan istri. :)
Dear sayang, betapa nikmat aku melihat kamu tidur sangat lelap saat ini. Aku selalu berdoa agar kita selalu dikaruniai kesehatan yang mana dapat kita manfaatkan untuk terus beribadah. Untuk kesekian kali aku benar-benar mohon maaf belum bisa menjadi suami yang kuat dan tegar.
Tunggu aku di Ilmenau di bulan September. Meski saat itu aku Insya Allah sehat, aku kangen dimanja istriku. Sekedar dipeluk atau dibelai keningku.
PS: I love you
Thursday, April 12, 2012
Dear wifey - I wanna buy 1000 shoes for you
Dear wifey,
Ini surat kedua aku di hari ini. Sesuai janjiku yang pasti akan selalu kutepati. Suami yang baik pasti harus selalu memegang janji pada istrinya yang sangat ia sayangi.
Dear wifey, pagi ini, seperti biasa selalu diawali dengan keceriaan. Iya aku sempat sedih saat melihat skype wifey offline. Namun bukan sedih karena wifey. Tapi sedih karena wifey tidak dapat aku capai. Tapi itu semua sirna lagi menjadi kebahagiaan nyaris tak terukur saat skypemu menelepon skypeku.
Dear wifey sayang. Engkau adalah energi di pagi hari. Wifeylah yang selalu membuat aku terbangun dengan mudahnya setiap hari setiap.pukul 4. Beberapa menit setelah aku bangun kita selalu bercanda setiap saat. Tertawa-tawa kecil atau aku yang tergelak melihat tingkahmu yang selalu menyenangkan.
Namun diantara kebahagiaan tadi sekejap aku terkesiap dan tersadar betapa aku masih jauh dari membahagiakan istri aku. Betapa aku masih belum bisa mencukupi kebutuhan istri aku. I wanna cry when you still have a guilty feeling by spending some of our money for your study preparation process. No honey, never think like that. Wifey adalah istriku. Di mana aku punya kewajiban penuh untuk mencukupimu sesuai kapasitasku tentunya. Bahkan secara analagi aku rela membelikanmu 1000 sepatu untuk membahagiakanmu. Meski terdengar klise aku akan melakukan apa pun untuk mencukupi dan membahagiakan istriku.
Sekarang aku duduk dalam 67 menuju kantor. Namun sejenak pikiran aku menerawang jauh ke depan ke suatu tempat yang aku belum tahu. Seperti di email-email aku sebelumnya, aku tak tahu masa depan seperti apa. Terkadang jujur, ada rasa takut kecil bahwa aku tak sanggup untuk menghidupi keluarga. Namun seketika itu juga aku langsung beristighfar. Bukankah setiap manusia ada rejekinya sayang? Sebagian besar yang aku dapat beberapa bulan ini (meski hampir semuanya habis untuk.membayar hutang) juga aku yakin adalah rejekimu. Apalagi kelak anak-anak kita yang banyak masing-masing akan punya rejeki sendiri-sendiri. Aku ingin husnudzon dan harus husnudzon pada Allah. Tentunya diiringi usaha. Maka dari itu secapek-capeknya bekerja, aku tetap berusaha semangat. I enjoy to be a programmer. Tapi pekerjaan ini meski cuma duduk di depan komputer terkadang memeras energi otak lebih banyak dari pada memanggul beras. Capek tapi aku menikmatinya dan selalu bersyukur. Meski aku sering merasa kurang pintar, itu juga yang membuat aku semangat untuk terus sekolah. Semoga dengan ilmu yang kita punya, kita akan punya peluang-peluang yang lebih banyak untuk berkarya dan mencari rezeki-Nya.
Sayang, bulan depan Insya Allah sekitar 10 jutaan sisa hutang kita akan lunas. Beberapa cicilan memang masih akan berjalan untuk beberapa bulan ke depannya. Maafkan aku yang belum dapat memberikanmu rumah mungil yang nyaman. Maafkan aku yang belum bisa menyediakan kendaraan yang nyaman. Tapi percayalah, untuk kesekian kali aku akan melakukan apa pun untuk mebahagiakan istriku. Termasuk jika perlu membelikanmu 1000 pasang sepatu.
Tunggu aku di Ilmenau pada bulan september tahun ini. Aku ingin mengajakmu ke satu sepatu dekat sana. Meski tidak seribu, aku ingin membelikanmu sebuah sepatu terindah. One zillion love from your husband who can't stop loving you forever.
PS: I love you
Ini surat kedua aku di hari ini. Sesuai janjiku yang pasti akan selalu kutepati. Suami yang baik pasti harus selalu memegang janji pada istrinya yang sangat ia sayangi.
Dear wifey, pagi ini, seperti biasa selalu diawali dengan keceriaan. Iya aku sempat sedih saat melihat skype wifey offline. Namun bukan sedih karena wifey. Tapi sedih karena wifey tidak dapat aku capai. Tapi itu semua sirna lagi menjadi kebahagiaan nyaris tak terukur saat skypemu menelepon skypeku.
Dear wifey sayang. Engkau adalah energi di pagi hari. Wifeylah yang selalu membuat aku terbangun dengan mudahnya setiap hari setiap.pukul 4. Beberapa menit setelah aku bangun kita selalu bercanda setiap saat. Tertawa-tawa kecil atau aku yang tergelak melihat tingkahmu yang selalu menyenangkan.
Namun diantara kebahagiaan tadi sekejap aku terkesiap dan tersadar betapa aku masih jauh dari membahagiakan istri aku. Betapa aku masih belum bisa mencukupi kebutuhan istri aku. I wanna cry when you still have a guilty feeling by spending some of our money for your study preparation process. No honey, never think like that. Wifey adalah istriku. Di mana aku punya kewajiban penuh untuk mencukupimu sesuai kapasitasku tentunya. Bahkan secara analagi aku rela membelikanmu 1000 sepatu untuk membahagiakanmu. Meski terdengar klise aku akan melakukan apa pun untuk mencukupi dan membahagiakan istriku.
Sekarang aku duduk dalam 67 menuju kantor. Namun sejenak pikiran aku menerawang jauh ke depan ke suatu tempat yang aku belum tahu. Seperti di email-email aku sebelumnya, aku tak tahu masa depan seperti apa. Terkadang jujur, ada rasa takut kecil bahwa aku tak sanggup untuk menghidupi keluarga. Namun seketika itu juga aku langsung beristighfar. Bukankah setiap manusia ada rejekinya sayang? Sebagian besar yang aku dapat beberapa bulan ini (meski hampir semuanya habis untuk.membayar hutang) juga aku yakin adalah rejekimu. Apalagi kelak anak-anak kita yang banyak masing-masing akan punya rejeki sendiri-sendiri. Aku ingin husnudzon dan harus husnudzon pada Allah. Tentunya diiringi usaha. Maka dari itu secapek-capeknya bekerja, aku tetap berusaha semangat. I enjoy to be a programmer. Tapi pekerjaan ini meski cuma duduk di depan komputer terkadang memeras energi otak lebih banyak dari pada memanggul beras. Capek tapi aku menikmatinya dan selalu bersyukur. Meski aku sering merasa kurang pintar, itu juga yang membuat aku semangat untuk terus sekolah. Semoga dengan ilmu yang kita punya, kita akan punya peluang-peluang yang lebih banyak untuk berkarya dan mencari rezeki-Nya.
Sayang, bulan depan Insya Allah sekitar 10 jutaan sisa hutang kita akan lunas. Beberapa cicilan memang masih akan berjalan untuk beberapa bulan ke depannya. Maafkan aku yang belum dapat memberikanmu rumah mungil yang nyaman. Maafkan aku yang belum bisa menyediakan kendaraan yang nyaman. Tapi percayalah, untuk kesekian kali aku akan melakukan apa pun untuk mebahagiakan istriku. Termasuk jika perlu membelikanmu 1000 pasang sepatu.
Tunggu aku di Ilmenau pada bulan september tahun ini. Aku ingin mengajakmu ke satu sepatu dekat sana. Meski tidak seribu, aku ingin membelikanmu sebuah sepatu terindah. One zillion love from your husband who can't stop loving you forever.
PS: I love you
Dear wifey - 1000 percent Happyness
Dear wifey,
Pagi tadi aku berbahagia 1000percent. Tadi aku menerima email yang sangat indah darimu. Saking indahnya membuat aku hampir tak dapat berkata apa-apa. Bahkan sampai.membuat kantung mataku berat terisi air hingga luber. Terima kasih sayang, telah menjadi seorang istri yang sangat sempurna.
Dear wifey, oleh karena itu saat tadi alarm menyala jam 4 aku langsung bangun segar 1000percent juga. Sebab seketika bangun aku langsung membaca emailmu sambil menyalakan skype yang crash. Saat skype tersambung aku terpesona oleh seorang gadis bermukena yang sangat cantik. Bahkan aku sampai lupa jika kini ia telah menjadi istriku.
Dear wifey, hidup ini selalu penuh misteri dan rahasia. Aku dulu tak pernah tahu bahwa kelak aku berjodoh dengan seorang gadis mengagumkan seperti kamu. Padahal jodoh manusia itu sudah ditetapkan sejak ruh kita baru ditiupkan. Sehingga sejak bayi hingga akhirnya aku bertemu kamu, Allah sudah menggariskan bahwa kita akan menikah. Didorong niat, doa dan ikhtiar yang baik serta sedikit kiss kiss karena khilaf ;p akhirnya kita benar-benar menikah. Bahkan aku sendiri masih tak percaya, dengan kekerean aku yang nyaris tak punya uang saat berniat melamar kamu, namun ternyata Allah sudah mencukupkan semuanya. Aku terkadang masih benar-benar terpesona dengan semua mekanisme ini.
Dear wifey, selepas sahur tadi aku merasa nikmat sekali memandangimu yang tertidur sangat lelap sekali. Entah berapa kali sudah aku bilang aku ingin ada di dekatmu. Memelukmu dengan hangat dan lama. Aku menyesal dulu-dulu aku hanya memelukmu sebentar sebentar saja.
Serupa denganmu, cita-cita besar aku dulu ada banyak. Ingin kuliah sampai mentok, ingin menjadi expert di bidangnya, ingin kerja di perusahaan internasional dengan gaji 2 digit atau bahkan 3 digit dalam juta rupiah, ingin punya rumah besar, mobil sporty dan motor yang keren, ingin punya juga tanah berhektar-hektar. Namun kini aku ingin melakukan reordering mimpi. Aku sedemikian bahagianya berjodoh dengan kamu. Aku sekarang lebih ingin menjadi suami terbaik bagi istriku yang terbaik, menjadi ayah yang penuh teladan dan kasih sayang bagi anak-anakku kelak, menjadi anak yang berbakti bagi orang tua kita dan menjadi pelindung bagi adik-adik kita semua. Tentu saja mimpi lamaku masih ada di sini. Namun aku lebih mengejar mereka bukan karena ambisi. Namun lebih pada keinginan untuk membahagiakan keluargaku dan terutama menjadi insan yang diridhai oleh Tuhannya.
Dear sayang, jauh darimu itu sangat membuatku sedih. Namun aku juga bahagia melihat istriku yang tak pernah berkurang cintanya meski tak ada di dekatku. Tapi aku selalu merasa hatimu selalu ada di dekatku seperti yang kamu bilang. Hidup ini penuh misteri dan masa depan pun penuh misteri. Dulu aku selalu visioner sekali bisa merancang rencana masa depan dengan sangat detail. Namun sekarang aku dalam status onhold. Menunggu hasil beasiswa. Masa depan itu bukan untuk diramal namun untuk diciptakan. Future is not to be predicted but to be created. Setiap bagian kehidupan manusia itu sudah memiliki takdirnya. Namun takdir selalu bisa dirubah dengan doa dan ikhtiar. Aku tak akan pernah berhenti berdoa hingga bisa dapat beasiswa. Setelah dapat beasiswa pun aku akan terus berdoa.
Tunggu aku di Ilmenau satu sore di bulan September. Aku tak tahu apakah salju akan turun pada hari itu. Sejak hari tersebut kita akan mulai merancang masa depan bersama. Semoga takdir baik dan kehidupan barokah selalu bersama kita.
PS: I love you
Pagi tadi aku berbahagia 1000percent. Tadi aku menerima email yang sangat indah darimu. Saking indahnya membuat aku hampir tak dapat berkata apa-apa. Bahkan sampai.membuat kantung mataku berat terisi air hingga luber. Terima kasih sayang, telah menjadi seorang istri yang sangat sempurna.
Dear wifey, oleh karena itu saat tadi alarm menyala jam 4 aku langsung bangun segar 1000percent juga. Sebab seketika bangun aku langsung membaca emailmu sambil menyalakan skype yang crash. Saat skype tersambung aku terpesona oleh seorang gadis bermukena yang sangat cantik. Bahkan aku sampai lupa jika kini ia telah menjadi istriku.
Dear wifey, hidup ini selalu penuh misteri dan rahasia. Aku dulu tak pernah tahu bahwa kelak aku berjodoh dengan seorang gadis mengagumkan seperti kamu. Padahal jodoh manusia itu sudah ditetapkan sejak ruh kita baru ditiupkan. Sehingga sejak bayi hingga akhirnya aku bertemu kamu, Allah sudah menggariskan bahwa kita akan menikah. Didorong niat, doa dan ikhtiar yang baik serta sedikit kiss kiss karena khilaf ;p akhirnya kita benar-benar menikah. Bahkan aku sendiri masih tak percaya, dengan kekerean aku yang nyaris tak punya uang saat berniat melamar kamu, namun ternyata Allah sudah mencukupkan semuanya. Aku terkadang masih benar-benar terpesona dengan semua mekanisme ini.
Dear wifey, selepas sahur tadi aku merasa nikmat sekali memandangimu yang tertidur sangat lelap sekali. Entah berapa kali sudah aku bilang aku ingin ada di dekatmu. Memelukmu dengan hangat dan lama. Aku menyesal dulu-dulu aku hanya memelukmu sebentar sebentar saja.
Serupa denganmu, cita-cita besar aku dulu ada banyak. Ingin kuliah sampai mentok, ingin menjadi expert di bidangnya, ingin kerja di perusahaan internasional dengan gaji 2 digit atau bahkan 3 digit dalam juta rupiah, ingin punya rumah besar, mobil sporty dan motor yang keren, ingin punya juga tanah berhektar-hektar. Namun kini aku ingin melakukan reordering mimpi. Aku sedemikian bahagianya berjodoh dengan kamu. Aku sekarang lebih ingin menjadi suami terbaik bagi istriku yang terbaik, menjadi ayah yang penuh teladan dan kasih sayang bagi anak-anakku kelak, menjadi anak yang berbakti bagi orang tua kita dan menjadi pelindung bagi adik-adik kita semua. Tentu saja mimpi lamaku masih ada di sini. Namun aku lebih mengejar mereka bukan karena ambisi. Namun lebih pada keinginan untuk membahagiakan keluargaku dan terutama menjadi insan yang diridhai oleh Tuhannya.
Dear sayang, jauh darimu itu sangat membuatku sedih. Namun aku juga bahagia melihat istriku yang tak pernah berkurang cintanya meski tak ada di dekatku. Tapi aku selalu merasa hatimu selalu ada di dekatku seperti yang kamu bilang. Hidup ini penuh misteri dan masa depan pun penuh misteri. Dulu aku selalu visioner sekali bisa merancang rencana masa depan dengan sangat detail. Namun sekarang aku dalam status onhold. Menunggu hasil beasiswa. Masa depan itu bukan untuk diramal namun untuk diciptakan. Future is not to be predicted but to be created. Setiap bagian kehidupan manusia itu sudah memiliki takdirnya. Namun takdir selalu bisa dirubah dengan doa dan ikhtiar. Aku tak akan pernah berhenti berdoa hingga bisa dapat beasiswa. Setelah dapat beasiswa pun aku akan terus berdoa.
Tunggu aku di Ilmenau satu sore di bulan September. Aku tak tahu apakah salju akan turun pada hari itu. Sejak hari tersebut kita akan mulai merancang masa depan bersama. Semoga takdir baik dan kehidupan barokah selalu bersama kita.
PS: I love you
Wednesday, April 11, 2012
Dear wifey - Run
Dear wifey,
Saat wifey di Singapura setiap pulang kantor aku pasti selalu berlari sekencang mungkin agar dapat segera sampai ke halte. Naik bus kemudian sampai di tujuan aku berlari kembali agar bisa lekas memeluk istriku. Setelah wifey pulang ke Jakarta dan berangkat ke Jerman, aku hampir tak pernah berlari lagi.
Salah satu film favoritku adalah Forrest Gump. Dibintangi Tom Hanks meski film ini sangat barat sekali dengan nilai-nilai liberalnya, namun banyak sekali pesan moral yang disampaikan.
Setelah ibu Forrest meninggal, Forrest tak tahu harus melakukan apa. Pada akhirnya ia memutuskan untuk berlari. Ia berlari tanpa arah. Berlari ke mana ia mau. Ia hanya berhenti saat ia tak bisa berlari lagi. Biasanya saat ia tiba di pinggir laut. Setelah itu ia berbalik arah dan berlari lagi. Dari barat ke timur dan dari timur kembali ke barat. Tanpa tujuan spesifik, hanya untuk melampiaskan rasa bebas sambil pikirannya yang terbatas terus menerawang.
Aku ingin berlari seperti Forrest. Namun jika Forrest berlari tanpa arah, aku ingin selalu berlari menuju istriku. Aku ingin berlari ke Jerman. Mungkin baru beberapa bulan kemudian aku sampai. Aku hanya ingin memelukmu dengan sangat lama.
Jangan khawatir sayangku, statement satu paragraf di atas hanyalah buah pikiran galau. Insya Allah aku masih cukup waras untuk tidak segila itu. Insya Allah semoga aku dicukupkan rezeki untuk cukup membeli tiket pesawat. Insya Allah semoga Allah berkenan meluluskan beasiswa aku. Pernyataan tadi Itu adalah salah satu bentuk ekspresi bahwa aku sangat rindu kamu.
Wifey sayang, aku selalu kangen Punggol Park. Allah itu Maha Baik berkenan memberi tempat yang nyaman sekali untuk kita tinggal bersama meski sesaat di Rivervale. Aku selalu ingat saat kita pernah berkejar-kejaran di minggu pagi pertama wifey di Singapura di Punggol Park. Jadi pada waktu itu jauh-jauh membawa sepatu rebook ternyata hanya dipakai satu kali ;).
Momen lari yang juga tak akan kulupa adalah saat kita mengejar-ngejar bus ba'da shalat untuk mengejar jam nonton. Pada akhirnya filmnya justru membosankan. Aku menyesal hingga kini, saat betapa aku lalai dalam memberlakukan istriku dengan baik. Tega sekali aku waktu itu mengajak kamu berlari-lari hanya.untuk sebuah film. Maafkan aku untuk kebebalan hatiku. Namun dari momen itu aku semakin sadar, betapa engkau adalah istri yang nyaris sempurna. Tak pernah kurang kelembutan dari sikapmu. Tak pernah lalai sedikitpun dalam menjaga perasaan suamimu. Tak pernah kurang kamu selalu bersabar.
Dear wifey bus sudah hampir sampai Farrer Park. Aku harus bersiap turun. Namun setelah turun aku tak perlu berlari. Tak ada kekasih hatiku yang bisa kupeluk di rumah. Biarlah rasa kangen ini dibawa angin yang berlari hingga Jerman.
Tunggu aku di Ilmenau saat musim dingin di bulan September. Aku tak tahu apakah kita bisa berlari di musim dingin, namun aku ingin berlari bersamamu.
PS: I love you
Written on the bus, on the way home.
Singapore, 11 April 2012
Saat wifey di Singapura setiap pulang kantor aku pasti selalu berlari sekencang mungkin agar dapat segera sampai ke halte. Naik bus kemudian sampai di tujuan aku berlari kembali agar bisa lekas memeluk istriku. Setelah wifey pulang ke Jakarta dan berangkat ke Jerman, aku hampir tak pernah berlari lagi.
Salah satu film favoritku adalah Forrest Gump. Dibintangi Tom Hanks meski film ini sangat barat sekali dengan nilai-nilai liberalnya, namun banyak sekali pesan moral yang disampaikan.
Setelah ibu Forrest meninggal, Forrest tak tahu harus melakukan apa. Pada akhirnya ia memutuskan untuk berlari. Ia berlari tanpa arah. Berlari ke mana ia mau. Ia hanya berhenti saat ia tak bisa berlari lagi. Biasanya saat ia tiba di pinggir laut. Setelah itu ia berbalik arah dan berlari lagi. Dari barat ke timur dan dari timur kembali ke barat. Tanpa tujuan spesifik, hanya untuk melampiaskan rasa bebas sambil pikirannya yang terbatas terus menerawang.
Aku ingin berlari seperti Forrest. Namun jika Forrest berlari tanpa arah, aku ingin selalu berlari menuju istriku. Aku ingin berlari ke Jerman. Mungkin baru beberapa bulan kemudian aku sampai. Aku hanya ingin memelukmu dengan sangat lama.
Jangan khawatir sayangku, statement satu paragraf di atas hanyalah buah pikiran galau. Insya Allah aku masih cukup waras untuk tidak segila itu. Insya Allah semoga aku dicukupkan rezeki untuk cukup membeli tiket pesawat. Insya Allah semoga Allah berkenan meluluskan beasiswa aku. Pernyataan tadi Itu adalah salah satu bentuk ekspresi bahwa aku sangat rindu kamu.
Wifey sayang, aku selalu kangen Punggol Park. Allah itu Maha Baik berkenan memberi tempat yang nyaman sekali untuk kita tinggal bersama meski sesaat di Rivervale. Aku selalu ingat saat kita pernah berkejar-kejaran di minggu pagi pertama wifey di Singapura di Punggol Park. Jadi pada waktu itu jauh-jauh membawa sepatu rebook ternyata hanya dipakai satu kali ;).
Momen lari yang juga tak akan kulupa adalah saat kita mengejar-ngejar bus ba'da shalat untuk mengejar jam nonton. Pada akhirnya filmnya justru membosankan. Aku menyesal hingga kini, saat betapa aku lalai dalam memberlakukan istriku dengan baik. Tega sekali aku waktu itu mengajak kamu berlari-lari hanya.untuk sebuah film. Maafkan aku untuk kebebalan hatiku. Namun dari momen itu aku semakin sadar, betapa engkau adalah istri yang nyaris sempurna. Tak pernah kurang kelembutan dari sikapmu. Tak pernah lalai sedikitpun dalam menjaga perasaan suamimu. Tak pernah kurang kamu selalu bersabar.
Dear wifey bus sudah hampir sampai Farrer Park. Aku harus bersiap turun. Namun setelah turun aku tak perlu berlari. Tak ada kekasih hatiku yang bisa kupeluk di rumah. Biarlah rasa kangen ini dibawa angin yang berlari hingga Jerman.
Tunggu aku di Ilmenau saat musim dingin di bulan September. Aku tak tahu apakah kita bisa berlari di musim dingin, namun aku ingin berlari bersamamu.
PS: I love you
Written on the bus, on the way home.
Singapore, 11 April 2012
Tuesday, April 10, 2012
Dear Wifey - Sebuah Rutinitas di Pagi Buta
Dear Wifey,
Perlahan aku mulai menikmati rutinitas yang sering kita lakukan setiap pagi. Baik pagi Singapura atau pun Ilmenau. Saat wifey selalu tak sabar menunggu pukul 10 malam. Dalam tidur aku pun tak sabar menunggu pukul 4 pagi. Di saat suara ringtone skype berbunyi dari laptop yang menyala terus. Sengantuk-ngantuknya dan selemas-lemasnya badan, aku akan melompat dari kasur hanya untuk mengangkat video call dan bisa memandangi wajah istriku yang sangat cantik. Kita pun ngobrol-ngobrol sejenak, sedikit bercanda-canda dan menggoda-goda. Setelah kantuk cukup hilang, aku pergi wudhu. Rutinitas berikutnya adalah shalat hajat dan tahajud. Setiap selesai shalat tersebut aku pun berdoa banyak hal dengan sangat khusyu. Setelah berdoa menyempatkan mengaji sebentar. Setelah mengaji aku terkadang makan dan setelahnya aku menulis surat kangen pada istriku seperti saat ini.
Dear wifey, aku sedih saat gagal mendapat beasiswa. Sejujurnya aku juga sangat sedih ketika wifey harus berangkat ke Jerman. Aku bahkan sempat merasa tak sanggup untuk tinggal berjauhan dengan istri yang baru saja aku nikahi. Seorang wanita yang ingin aku muliakan dunia dan akhiratnya. Namun perlahan aku mulai merasakan hikmah dari semua ketetapan Allah ini. Yang paling terutama, aku tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Allah. Shalatnya lebih khusyu dan agak lama, setiap shalat hampir tak pernah absen zikir dan berdoa. Barangkali Allah ingin melatih aku untuk selalu dekat denganNya melalui cara menunda hal yang aku inginkan dan justru mengganti dengan hal yang aku butuhkan. Menunda permohonanku untuk dikabulkan pada waktu yang jauh-jauh lebih tepat dengan nilai yang jauh-jauh lebih indah dan besar. Sehingga dengan pembiasaan ini kelak ketika pun permohonan aku dijawab, aku akan tetap terbiasa dekat dengan Allah, tetap terbiasa shalat dengan khusyu dan tak pernah berhenti berdoa dengan penuh harap. Hal ini serupa dengan hikmah bahwa dengan kita harus tinggal berjauhan sementara waktu, kita akan berlatih untuk saling mencintai dengan rasa cinta yang besar sehingga ketika kelak kita tak jauh lagi, kita akan terus terbiasa untuk mencintai dengan rasa cinta yang tetap besar.
Dear wifey, saat kita nanti berkumpul lagi, aku ingin tetap terus menjaga rutinitas tersebut. Semoga bisa selalu mendapat hidayah untuk selalu shalat malam, shalat secara khusyu, berdoa dengan penuh harap, rajin berpuasa, rajin membaca, menghafal dan mengamalkan Al Quran. Serta tak lupa sesekali akan terus mengirimimu surat-surat cinta. Aku ingin melakukan itu semua bersama istriku. Untuk selamanya. Dari muda, hingga tak muda lagi. Dari hanya kita berdua, hingga berlima atau bertujuh nanti dengan anak-anak kita.
Dear wifey, pagi ini sambil mengetik aku memandangi wajah ayumu yang tertidur sangat lelap sekali dari kamera skype. Aku sangat merindukanmu. Ingin memelukmu lama, menciumi dahi dan pipimu yang lembut. Membaui aroma tubuhmu yang selalu menikmatkan. Melalui sinyal wifi, menyambung ke kabel highspeed internet yang terhubung dengan koneksi fiber optik, salam rinduku aku kirim pada gadis berselimut yang tertidur sangat lelap. Aku tak sabar untuk bisa segera menyusulmu. Dan kita akan selalu melakukan banyak hal bersama, belajar bersama, bercanda bersama, beribadah bersama, selamanya.
Tunggu aku di Ilmenau saat musim dingin di bulan September. Di sana kita akan terus menikmati rutinitas kita bersama. Semoga kita tak pernah bosan untuk terus belajar dan beribadah.
PS: I love you
Perlahan aku mulai menikmati rutinitas yang sering kita lakukan setiap pagi. Baik pagi Singapura atau pun Ilmenau. Saat wifey selalu tak sabar menunggu pukul 10 malam. Dalam tidur aku pun tak sabar menunggu pukul 4 pagi. Di saat suara ringtone skype berbunyi dari laptop yang menyala terus. Sengantuk-ngantuknya dan selemas-lemasnya badan, aku akan melompat dari kasur hanya untuk mengangkat video call dan bisa memandangi wajah istriku yang sangat cantik. Kita pun ngobrol-ngobrol sejenak, sedikit bercanda-canda dan menggoda-goda. Setelah kantuk cukup hilang, aku pergi wudhu. Rutinitas berikutnya adalah shalat hajat dan tahajud. Setiap selesai shalat tersebut aku pun berdoa banyak hal dengan sangat khusyu. Setelah berdoa menyempatkan mengaji sebentar. Setelah mengaji aku terkadang makan dan setelahnya aku menulis surat kangen pada istriku seperti saat ini.
Dear wifey, aku sedih saat gagal mendapat beasiswa. Sejujurnya aku juga sangat sedih ketika wifey harus berangkat ke Jerman. Aku bahkan sempat merasa tak sanggup untuk tinggal berjauhan dengan istri yang baru saja aku nikahi. Seorang wanita yang ingin aku muliakan dunia dan akhiratnya. Namun perlahan aku mulai merasakan hikmah dari semua ketetapan Allah ini. Yang paling terutama, aku tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Allah. Shalatnya lebih khusyu dan agak lama, setiap shalat hampir tak pernah absen zikir dan berdoa. Barangkali Allah ingin melatih aku untuk selalu dekat denganNya melalui cara menunda hal yang aku inginkan dan justru mengganti dengan hal yang aku butuhkan. Menunda permohonanku untuk dikabulkan pada waktu yang jauh-jauh lebih tepat dengan nilai yang jauh-jauh lebih indah dan besar. Sehingga dengan pembiasaan ini kelak ketika pun permohonan aku dijawab, aku akan tetap terbiasa dekat dengan Allah, tetap terbiasa shalat dengan khusyu dan tak pernah berhenti berdoa dengan penuh harap. Hal ini serupa dengan hikmah bahwa dengan kita harus tinggal berjauhan sementara waktu, kita akan berlatih untuk saling mencintai dengan rasa cinta yang besar sehingga ketika kelak kita tak jauh lagi, kita akan terus terbiasa untuk mencintai dengan rasa cinta yang tetap besar.
Dear wifey, saat kita nanti berkumpul lagi, aku ingin tetap terus menjaga rutinitas tersebut. Semoga bisa selalu mendapat hidayah untuk selalu shalat malam, shalat secara khusyu, berdoa dengan penuh harap, rajin berpuasa, rajin membaca, menghafal dan mengamalkan Al Quran. Serta tak lupa sesekali akan terus mengirimimu surat-surat cinta. Aku ingin melakukan itu semua bersama istriku. Untuk selamanya. Dari muda, hingga tak muda lagi. Dari hanya kita berdua, hingga berlima atau bertujuh nanti dengan anak-anak kita.
Dear wifey, pagi ini sambil mengetik aku memandangi wajah ayumu yang tertidur sangat lelap sekali dari kamera skype. Aku sangat merindukanmu. Ingin memelukmu lama, menciumi dahi dan pipimu yang lembut. Membaui aroma tubuhmu yang selalu menikmatkan. Melalui sinyal wifi, menyambung ke kabel highspeed internet yang terhubung dengan koneksi fiber optik, salam rinduku aku kirim pada gadis berselimut yang tertidur sangat lelap. Aku tak sabar untuk bisa segera menyusulmu. Dan kita akan selalu melakukan banyak hal bersama, belajar bersama, bercanda bersama, beribadah bersama, selamanya.
Tunggu aku di Ilmenau saat musim dingin di bulan September. Di sana kita akan terus menikmati rutinitas kita bersama. Semoga kita tak pernah bosan untuk terus belajar dan beribadah.
PS: I love you
Monday, April 9, 2012
Dear wifey - I want to always loving you with biggest love ever
Dear wifey,
Pagi ini aku tidak punya topik spesifik. Bahkan saat jari aku mulai mengetik, aku masih belum tahu mau bicara apa. Jadi ini semua adalah kata-kata yang benar-benar mengalir secara spontan dari hati. Oke baiklah, sepertinya aku sedikit mulai teringat sebuah hal yang semoga menarik dan indah untuk dibicarakan.
Jarak dalam kebanyakan hal adalah hal yang sangat pahit. Apalagi jarak untuk sebuah cinta. Aku tak mau mendefinisikan cinta. Banyak orang sudah melakukannya dan semua punya definisi yang berbeda-beda. Untuk aku cinta adalah kehangatan, perhatian untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, keinginan untuk saling melengkapi sambil memaklumi kekurangan pasangan kita dan yang terutama cinta adalah media bagi kita sepasang manusia untuk menggapai ridha dari Tuhannya. Mungkin aku mulai terlalu banyak menyebut kata Tuhan. Mungkin aku sudah mulai cenderung seperti seorang tukang khutbah. Tapi entahlah, aku merasa tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Orang-orang Atheis sering bilang Tuhan itu adalah pelarian bagi orang-orang lemah. Namun, aku justru berpikir dengan keyakinan terhadap Tuhan kita bisa mencapai apa pun yang kita mau. Tuhan adalah tempat harap dan tempat mengadu saat manusia memang hampir tak terhindar dari membuat dosa.
Salah satu doa yang belakangan sering aku panjatkan adalah "Ya Allah mohon bimbing kami dalam memelihara rasa cinta yang abadi antara kami dengan tujuan mendapatkan ridha Mu". Tak ada yang lebih berharga dari sebuah keridhaan. Rasa cinta biasa tak ada gunanya tanpa sesuatu yang hakiki. Maka dari itu ridha adalah sebuah tujuan hakiki yang selalu aku harapkan untuk menjadi pengabadi bagi cinta kita. Aku selalu ingin menjadi suami abadimu dan aku ingin wifey menjadi istri abadiku. Seperti yang pernah aku bilang bahkan aku tak mau menukarmu dengan 1000 bidadari sekalipun. Terdengar seperti membual, namun itu dari hatiku.
Dear wifey, jarak itu pahit. Jarak membuat aku tak dapat memelukmu saat rindu. Jarak memustahilkan hidungku mencium aromamu yang selalu menenangkan. Namun, tak pernah pula aku berburuk sangka atas rencana Tuhan. Allah selalu punya hikmah indah dari setiap rencananya. Aku yakin termasuk momen berjarak antara kita dalam beberapa bulan ke depan. Semoga aku bisa segera menyusulmu ke sana. Seperti yang pernah aku bilang, jaraklah yang justru membuat kita berlatih untuk mempunyai rasa cinta yang sangat besar sehingga saat kelak kita tak berjarak lagi, kita akan terbiasa terus mencintai dengan rasa cinta yang besar. Aku sadar dan benar-benar maklum atas sedikit ketakutan yang kamu ungkapkan di skype tadi. Terkadang sesuatu terasa berharga saat tak ada. Manusia akan saling romantis saat jauh. Namun biasanya semua akan mulai hambar saat manusia itu saling berdekatan lagi akan sering membalap ego dan amarah. Aku ingin mendobrak kebiasaan! Insya Allah aku tak akan seperti itu. Seperti yang tadi aku katakan juga, aku ingin lebih dewasa. Aku ingin lembut selalu pada anak istriku. Aku ingin terus mencintaimu dengan rasa cinta yang besar saat jauh dan akan mencintai dengan rasa cinta yang jauh jauh lebih besar saat kau dekat. Berbicara itu memang gampang. Namun aku akan berniat bulat dan berikhtiar untuk membuktikan kata-kataku.
Harap adalah doa. Aku tak akan pernah berhenti untuk berharap semoga cinta kita benar-benar dapat membimbing kita menggapai ridha Illahi. Tunggu aku di Ilmenau, di satu hari di bulan September tahun ini. Aku akan memelukmu dengan pelukan terhangat dan tak kuasa untuk melepaskanmu. Aku akan mencintaimu terus dengan rasa cinta yang besar. Sebab aku selalu percaya, Allah selalu punya hikmah indah dalam setiap rencana dan ketetapannya.
Pagi ini aku tidak punya topik spesifik. Bahkan saat jari aku mulai mengetik, aku masih belum tahu mau bicara apa. Jadi ini semua adalah kata-kata yang benar-benar mengalir secara spontan dari hati. Oke baiklah, sepertinya aku sedikit mulai teringat sebuah hal yang semoga menarik dan indah untuk dibicarakan.
Jarak dalam kebanyakan hal adalah hal yang sangat pahit. Apalagi jarak untuk sebuah cinta. Aku tak mau mendefinisikan cinta. Banyak orang sudah melakukannya dan semua punya definisi yang berbeda-beda. Untuk aku cinta adalah kehangatan, perhatian untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, keinginan untuk saling melengkapi sambil memaklumi kekurangan pasangan kita dan yang terutama cinta adalah media bagi kita sepasang manusia untuk menggapai ridha dari Tuhannya. Mungkin aku mulai terlalu banyak menyebut kata Tuhan. Mungkin aku sudah mulai cenderung seperti seorang tukang khutbah. Tapi entahlah, aku merasa tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Orang-orang Atheis sering bilang Tuhan itu adalah pelarian bagi orang-orang lemah. Namun, aku justru berpikir dengan keyakinan terhadap Tuhan kita bisa mencapai apa pun yang kita mau. Tuhan adalah tempat harap dan tempat mengadu saat manusia memang hampir tak terhindar dari membuat dosa.
Salah satu doa yang belakangan sering aku panjatkan adalah "Ya Allah mohon bimbing kami dalam memelihara rasa cinta yang abadi antara kami dengan tujuan mendapatkan ridha Mu". Tak ada yang lebih berharga dari sebuah keridhaan. Rasa cinta biasa tak ada gunanya tanpa sesuatu yang hakiki. Maka dari itu ridha adalah sebuah tujuan hakiki yang selalu aku harapkan untuk menjadi pengabadi bagi cinta kita. Aku selalu ingin menjadi suami abadimu dan aku ingin wifey menjadi istri abadiku. Seperti yang pernah aku bilang bahkan aku tak mau menukarmu dengan 1000 bidadari sekalipun. Terdengar seperti membual, namun itu dari hatiku.
Dear wifey, jarak itu pahit. Jarak membuat aku tak dapat memelukmu saat rindu. Jarak memustahilkan hidungku mencium aromamu yang selalu menenangkan. Namun, tak pernah pula aku berburuk sangka atas rencana Tuhan. Allah selalu punya hikmah indah dari setiap rencananya. Aku yakin termasuk momen berjarak antara kita dalam beberapa bulan ke depan. Semoga aku bisa segera menyusulmu ke sana. Seperti yang pernah aku bilang, jaraklah yang justru membuat kita berlatih untuk mempunyai rasa cinta yang sangat besar sehingga saat kelak kita tak berjarak lagi, kita akan terbiasa terus mencintai dengan rasa cinta yang besar. Aku sadar dan benar-benar maklum atas sedikit ketakutan yang kamu ungkapkan di skype tadi. Terkadang sesuatu terasa berharga saat tak ada. Manusia akan saling romantis saat jauh. Namun biasanya semua akan mulai hambar saat manusia itu saling berdekatan lagi akan sering membalap ego dan amarah. Aku ingin mendobrak kebiasaan! Insya Allah aku tak akan seperti itu. Seperti yang tadi aku katakan juga, aku ingin lebih dewasa. Aku ingin lembut selalu pada anak istriku. Aku ingin terus mencintaimu dengan rasa cinta yang besar saat jauh dan akan mencintai dengan rasa cinta yang jauh jauh lebih besar saat kau dekat. Berbicara itu memang gampang. Namun aku akan berniat bulat dan berikhtiar untuk membuktikan kata-kataku.
Harap adalah doa. Aku tak akan pernah berhenti untuk berharap semoga cinta kita benar-benar dapat membimbing kita menggapai ridha Illahi. Tunggu aku di Ilmenau, di satu hari di bulan September tahun ini. Aku akan memelukmu dengan pelukan terhangat dan tak kuasa untuk melepaskanmu. Aku akan mencintaimu terus dengan rasa cinta yang besar. Sebab aku selalu percaya, Allah selalu punya hikmah indah dalam setiap rencana dan ketetapannya.
Sunday, April 8, 2012
Dear wifey - When I always Miss My Mother
Dear wifey,
Tadi aku ingin menangis saat berangkat dari rumah. Mama dan bapak sepertinya tidur hanya sebentar. Mereka berdua terjaga hanya untuk memastikan aku tidak terlambat. Oleh karena itu saat tadi mama melambaikan tangan di depan pintu rumah dengan senyuman termanis yang pernah aku lihat, aku ingin loncat dari boncengan bapak di kotor dan memeluk erat ibuku.
Dear wifey, Allah itu selalu Maha Adil. Saat aku punya bapak kandung yang kurang sempurna, Allah memberiku ibu kandung yang nyaris sempurna dan Allah juga memberi seorang bapak baru yang bahkan aku merasa lebih dekat dengannya dibanding bapak asliku. Bicara tentang mama, memang beliau terkadang masih memiliki kekurangan. Suka ngomong ceplas-ceplos dan terkadang suka sedikit agak tempramental. Tapi kasih sayang beliau benar-benar tak terbatas.
Bicara Pak Yadi beliau benar-benar mensubtitute kehilanganku terhadap sosok seorang ayah. Beliaulah yang rela ke sana ke sini untuk mendampingi aku selama prosesi akad dan nikah. Beliau juga ayah yang tak marah sedikitpun saat dulu aku pernah menjatuhkan motornya hingga rusak cukup parah. Beliau juga dengan suka hati mengantar aku dari Jonggol hingga Legenda Wisata barusan meski mungkin ia masih mengantuk. Padahal adalah sangat nyata aku bukan anak kandung beliau. Hal lain yang aku syukuri darinya adalah beliau benar-benar menyayangi mama dengan tulus.
Namun semua cerita di atas bukan bermaksud mengabaikan peran bapak kandungku. Setidaksempurnanya bapak Padang, aku tak akan pernah ada di muka bumi ini tanpa beliau. Mereka bertiga adalah orang tuaku. Yang ingin sekali aku bisa berbakti pada mereka tanpa batas. Apalagi meski ajal tak tahu kapan datang dan umur tak bisa ditebak, kita mungkin akan berpisah dengan orang tua.
Ada sebuah hajat yang ingin aku ikhtiatkan untuk orang tuaku. Aku ingin bisa memberangkatkan mama ke tanah suci untuk berhaji atau setidaknya berumrah dulu. Jika.memungkinkan aku juga ingin mampu memberangkatkan bapak Yadi juga.
Dari semua cerita di atas sangat niscaya dalam alasan untuk berbakti pada orang tua. Anak adalah permata hati orang tua. Tak terbayang rasa bahagia orang tua jika melihat anaknya shaleh dan sukses. Namun tak terkira juga perihnya perasaan orang tua jika anaknya tak shaleh dan gagal. Ada sebuah pepatah yang akan aku ingat terus. Orang tua akan bahagia jika anaknya bahagia. Orang tua akan sedih 10 kali lipat saat anaknya sedih.
Dear wifey, keberangkatan aku pagi ini memberi aku peringatan untuk benar-benar bersikap baik selalu pada orang tua. Apalagi Insya Allah dalam waktu tak lama kita akan menjadi orang tua bagi anak-anak.kita. Tsk sabar aku memomongnya ketika masih kecil. Mendidiknya dengan lembut. Mengajari mereka shalat dan mengaji. Bahkan juga mengajari mereka Matematika dan Fisika.
Tunggu aku di Jerman di bulan September. Beberapa bulan setelah aku tiba semoga kita segera mempunyai anak.
PS: I love you
Tadi aku ingin menangis saat berangkat dari rumah. Mama dan bapak sepertinya tidur hanya sebentar. Mereka berdua terjaga hanya untuk memastikan aku tidak terlambat. Oleh karena itu saat tadi mama melambaikan tangan di depan pintu rumah dengan senyuman termanis yang pernah aku lihat, aku ingin loncat dari boncengan bapak di kotor dan memeluk erat ibuku.
Dear wifey, Allah itu selalu Maha Adil. Saat aku punya bapak kandung yang kurang sempurna, Allah memberiku ibu kandung yang nyaris sempurna dan Allah juga memberi seorang bapak baru yang bahkan aku merasa lebih dekat dengannya dibanding bapak asliku. Bicara tentang mama, memang beliau terkadang masih memiliki kekurangan. Suka ngomong ceplas-ceplos dan terkadang suka sedikit agak tempramental. Tapi kasih sayang beliau benar-benar tak terbatas.
Bicara Pak Yadi beliau benar-benar mensubtitute kehilanganku terhadap sosok seorang ayah. Beliaulah yang rela ke sana ke sini untuk mendampingi aku selama prosesi akad dan nikah. Beliau juga ayah yang tak marah sedikitpun saat dulu aku pernah menjatuhkan motornya hingga rusak cukup parah. Beliau juga dengan suka hati mengantar aku dari Jonggol hingga Legenda Wisata barusan meski mungkin ia masih mengantuk. Padahal adalah sangat nyata aku bukan anak kandung beliau. Hal lain yang aku syukuri darinya adalah beliau benar-benar menyayangi mama dengan tulus.
Namun semua cerita di atas bukan bermaksud mengabaikan peran bapak kandungku. Setidaksempurnanya bapak Padang, aku tak akan pernah ada di muka bumi ini tanpa beliau. Mereka bertiga adalah orang tuaku. Yang ingin sekali aku bisa berbakti pada mereka tanpa batas. Apalagi meski ajal tak tahu kapan datang dan umur tak bisa ditebak, kita mungkin akan berpisah dengan orang tua.
Ada sebuah hajat yang ingin aku ikhtiatkan untuk orang tuaku. Aku ingin bisa memberangkatkan mama ke tanah suci untuk berhaji atau setidaknya berumrah dulu. Jika.memungkinkan aku juga ingin mampu memberangkatkan bapak Yadi juga.
Dari semua cerita di atas sangat niscaya dalam alasan untuk berbakti pada orang tua. Anak adalah permata hati orang tua. Tak terbayang rasa bahagia orang tua jika melihat anaknya shaleh dan sukses. Namun tak terkira juga perihnya perasaan orang tua jika anaknya tak shaleh dan gagal. Ada sebuah pepatah yang akan aku ingat terus. Orang tua akan bahagia jika anaknya bahagia. Orang tua akan sedih 10 kali lipat saat anaknya sedih.
Dear wifey, keberangkatan aku pagi ini memberi aku peringatan untuk benar-benar bersikap baik selalu pada orang tua. Apalagi Insya Allah dalam waktu tak lama kita akan menjadi orang tua bagi anak-anak.kita. Tsk sabar aku memomongnya ketika masih kecil. Mendidiknya dengan lembut. Mengajari mereka shalat dan mengaji. Bahkan juga mengajari mereka Matematika dan Fisika.
Tunggu aku di Jerman di bulan September. Beberapa bulan setelah aku tiba semoga kita segera mempunyai anak.
PS: I love you
Dear wifey - Surat Kangen dan Menjadi Istiqamah
Dear wifey,
Berubah itu mudah. Memulai itu juga mudah. Yang sulit itu adalah untuk tetap istiqamah dan konsisten tanpa kecuali.
Kemarin aku seharian keliling Jakarta dan Bekasi. Alhamdulillah wifey mengingatkan hubby untuk pake mobil. Tak terbayang jika mondar-mandir sedemikian jauh naik motor. Mungkin karena hubby sudah tak muda lagi. :p
Bedanya dari jalan-jalan biasanya, tak ada wifey yang suka tertidur-tidur hingga terantuk-antuk di bangku depan. Kemarin Thia yang menemani sambil nyrocos bercerita sepanjang jalan.
Aku kangen saat pergi bareng-bareng wifey. Aku kangen saat memegang tangan wifey sambil nyetir. Aku kangen menggenggam tangan wifey saat naik motor sambil memijit-mijit paha wifey agar wifey tak tertidur.
Setelah kemarin seharian keliling sana keliling sini, hubby sampai rumah lewat tengah malam. Setelah bercengkrama sejenak dengan keluarga aku masuk kamar. Kemudian kita pun skype melepas rindu sebentar. Sekitar jam 2 aku tidur.
Sebenarnya semalam aku memang tak berniat bulat kuat untuk sholat malam. Sehingga ketika wifey membangunkan, aku lemas seperti habis ditimpa gajah. Padahal jika memang sudah berniat, hal apa pun idealnya tak menjadi halangan. Terima kasih sayangku, dengan berbagai cara kamu masih berusaha membujukku untuk shalat malam. Dengan caramu yang selalu lembut dan penuh perhatian. Namun sayang setan semakan mengeratkan selimutku dan membuat aku terlena kenyamanan. Masih ingatkan cerita tentang surat Al Muzzamil, orang-orang yang berselimut. Bangun tengah malam untuk beribadah adalah hal yang sulit. Sejenak ketika kita punya hajat mungkin hal itu bisa dilakukan dengan mudah. Namun terus mempertahankan tanpa alasan tidaklah gampang. Aku gagal untuk istiqamah semalam. Dengan alasan kelelahan yang tidak bisa menjadi alasan. Bahkan pada hari yang sama aku terlambat mengirim surat kangenku pada wifey. Dan surat ini pun semakin terlambat untuk dikirim hari ini. Aku sedih gagal untuk disiplin dan istiqamah.
Seorang muslim idealnya bisa menjadi orang paling sukses dan maju di permukaan bumi jika menerapkan nilai-nilai islamnya dengan sebaik mungkin. Salah satu nilai yang punya kontribusi dalam kesuksesan adalah disiplin dan istiqamah. Kita dilatih nilai tersebut dengan 5 waktu shalat. Kita harus istiqamah shalat, sebab sekali saja meninggalkan shalat akan menjadi dosa yang besar. Kita juga harus disiplin dalam shalat sebab shalatn itu ada waktu-waktunya. Dengan shalat secara benar seharusnya kita semakin terbiasa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan dan keistiqamahan dalam hal lain. Misalnya dalam belajar, mengerjakan tugas, keinginan menulis buku, belajar bahasa, dan sebagainya. Namun inilah sebagian besar dari kita yang hanya menjadikan nilai-nilai luhur agama sebagai perhiasan di permukaan dan belum terlalu meresap dalam hati.
Aku ingin bisa istiqamah dalam ibadah. Aku ingin disiplin dan istiqamah untuk terus menulis surat-surat kangen pada wifey.
Tunggu aku di salah satu kota di Eropa pada bulan September. Di mana aku ingin melepas kangen yang tertumpuk yang dalam sementara waktu hanya tersalurkan dari beberapa paragraf surat kangen yang akan terus aku kirim setiap hari.
PS: I love you
Berubah itu mudah. Memulai itu juga mudah. Yang sulit itu adalah untuk tetap istiqamah dan konsisten tanpa kecuali.
Kemarin aku seharian keliling Jakarta dan Bekasi. Alhamdulillah wifey mengingatkan hubby untuk pake mobil. Tak terbayang jika mondar-mandir sedemikian jauh naik motor. Mungkin karena hubby sudah tak muda lagi. :p
Bedanya dari jalan-jalan biasanya, tak ada wifey yang suka tertidur-tidur hingga terantuk-antuk di bangku depan. Kemarin Thia yang menemani sambil nyrocos bercerita sepanjang jalan.
Aku kangen saat pergi bareng-bareng wifey. Aku kangen saat memegang tangan wifey sambil nyetir. Aku kangen menggenggam tangan wifey saat naik motor sambil memijit-mijit paha wifey agar wifey tak tertidur.
Setelah kemarin seharian keliling sana keliling sini, hubby sampai rumah lewat tengah malam. Setelah bercengkrama sejenak dengan keluarga aku masuk kamar. Kemudian kita pun skype melepas rindu sebentar. Sekitar jam 2 aku tidur.
Sebenarnya semalam aku memang tak berniat bulat kuat untuk sholat malam. Sehingga ketika wifey membangunkan, aku lemas seperti habis ditimpa gajah. Padahal jika memang sudah berniat, hal apa pun idealnya tak menjadi halangan. Terima kasih sayangku, dengan berbagai cara kamu masih berusaha membujukku untuk shalat malam. Dengan caramu yang selalu lembut dan penuh perhatian. Namun sayang setan semakan mengeratkan selimutku dan membuat aku terlena kenyamanan. Masih ingatkan cerita tentang surat Al Muzzamil, orang-orang yang berselimut. Bangun tengah malam untuk beribadah adalah hal yang sulit. Sejenak ketika kita punya hajat mungkin hal itu bisa dilakukan dengan mudah. Namun terus mempertahankan tanpa alasan tidaklah gampang. Aku gagal untuk istiqamah semalam. Dengan alasan kelelahan yang tidak bisa menjadi alasan. Bahkan pada hari yang sama aku terlambat mengirim surat kangenku pada wifey. Dan surat ini pun semakin terlambat untuk dikirim hari ini. Aku sedih gagal untuk disiplin dan istiqamah.
Seorang muslim idealnya bisa menjadi orang paling sukses dan maju di permukaan bumi jika menerapkan nilai-nilai islamnya dengan sebaik mungkin. Salah satu nilai yang punya kontribusi dalam kesuksesan adalah disiplin dan istiqamah. Kita dilatih nilai tersebut dengan 5 waktu shalat. Kita harus istiqamah shalat, sebab sekali saja meninggalkan shalat akan menjadi dosa yang besar. Kita juga harus disiplin dalam shalat sebab shalatn itu ada waktu-waktunya. Dengan shalat secara benar seharusnya kita semakin terbiasa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan dan keistiqamahan dalam hal lain. Misalnya dalam belajar, mengerjakan tugas, keinginan menulis buku, belajar bahasa, dan sebagainya. Namun inilah sebagian besar dari kita yang hanya menjadikan nilai-nilai luhur agama sebagai perhiasan di permukaan dan belum terlalu meresap dalam hati.
Aku ingin bisa istiqamah dalam ibadah. Aku ingin disiplin dan istiqamah untuk terus menulis surat-surat kangen pada wifey.
Tunggu aku di salah satu kota di Eropa pada bulan September. Di mana aku ingin melepas kangen yang tertumpuk yang dalam sementara waktu hanya tersalurkan dari beberapa paragraf surat kangen yang akan terus aku kirim setiap hari.
PS: I love you
Saturday, April 7, 2012
Dear wifey - Hari ketika Michiko Wafat
Dear wifey,
Berikut sebuah cerita yang semoga cukup panjang dan tak membosankan. Maafkan hubby terlambat untuk email hari ini. Ditulis saat menunggu antrian dokter.
Kemarin hujan turun hampir seharian di Jonggol, bahkan hingga pagi tadi. Seperti langit, hujan pun sering membawa suasana melankolis.
Seperti wifey tahu Jonggol adalah daerah metropolitan. Calon ibukota negara! Namun saat hujan semuanya akan jadi becek berlumpur. Masih selalu teringat masa-masa semester akhir kuliah hingga sebelum kos saat kerja di NFS. Setiap hari aku pulang pergi Jonggol Jakarta naik motor. Saat terik badan akan sangat berkeringat hingga baju basah saat sampai kantor atau kampus. Namun saat hujan, tak sekali dua kali baju akan terembes air hujan yang menembus matel.
Ada sebuah cerita lucu menarik mengenai motor dan hujan. Setelah beberapa bulan pertama aku bekerja, aku menabung sedikit uang gaji sisa dari memberi mama. Setelah beberapa bulan terkumpul uang sekitar 5 juta. Waktu itu aku masih kerja di kantor pertama.
Dengan sangat sumringah aku membeli sebuah hp yang aku idam-idamkan secara tunai. Pada waktu itu aku belum kenal kartu kredit. Aku membeli Nokia 5800. Hp yang sangat canggih pada masanya. Layar besar, touch screen, wifi dan gps. Betapa bahagianya aq pada waktu itu.
Jika tak salah ingat saking cintanya aku memberi nama pada hp itu. Jika tak salah namanya Michiko San. Pada waktu itu aku masih tergila-gila ingin ke Jepang. Oh ya bisa wifey tebak warnanya? Merah!!
Michiko menemani aku siang dan malam. Saat di jalan, saat di rumah, saat di kantor. Bahkan Michiko yang selalu aku cari saat menjelang tidur. Juga yang aku cari saat pertama membuka mata. Michiko adalah separuh hidupku pada waktu itu.
Kembali ke masalah hujan. Saat sedang musimnya, hujan bisa turun setiap hari. Adakalanya aku disiram hujan 15 hari dalam sebulan saat bolak-balik kantor.
Suatu hari saat berangkat kantor aku lupa membawa jas hujan. Naas saat pulang langit mendung dan sangat gelap. Berdoa hujan tak turun aku ngebut pulang ke arah Jonggol. Pada waktu itu aku berkantor di Kalibata di sebuah ruko tua yang sangat horor. Sekarang ruko tersebut terkubur di bawah jalan layang kalibata.
Kalibata Jonggol dan sebaliknya biasa aku tempuh dalam waktu 90 menit ngebut. Sekeluar dari kantor aku ngebut berlari dari awan hitam. Dar kalkbata biasa aku ke arah taman mini, cilangkap, kranggan, cibubur, cileungsi dan jonggol. Lupakan masalah lokasi dan nama tempatnya yang pasti perjalanannya jauh sekali. Kalau sekarang jangankan setiap hari, seminggu sekali pun aku ga akan sanggup.
Lanjut lagi ke cerita perjalanannya. Setelah kira-kira pertengahan jalan menuju Jonggol, akhirnya aku kalah oleh awan hitam. Sebelumnya aku masih berusaha kabur meski dihajar hujan rintik-rintik. Hujan turun dengan amat dasyatnya menghentikan lari aku. Aku berteduh di sebuah kedai nasi goreng bersama beberapa pemotor lain. Tempat berteduhnya sayangnya kurang nyaman. Masih banyak cipratan-cipratan yang menerpa aku dari langit-langit terpal yang bocor. Ada sebuah kisah emosional pada masa-masa awal aku kerja. Gaji aku sebulan adalah 2.500.000. Namun aku berhasil mengatur pengeluaran hanya maksimal 500.000 dalam sebulan. Sehingga dari 2 juta sebagian bisa aku beri ke mama lalu sedikit sisanya bisa aku tabung. Bagaimana bisa mengatur pengeluaran seperti itu? Adalah dengan hampir tidak jajan atau jajan hanya sekali makan siang saja. Aku masih ingat dalam 4 atau 5 bulan aku bekerja kombinasi makan siang aku adalah ketoprak dan gado-gado yang mana itu sebenarnya masih satu famili makanan.
Kembali ke masalah berteduh. Saat itu aku merasa ingin sekali nasi goreng. Hujan turun deras dan baju dan celana pun lembab karena hujan. Namun aku harus benar-benar menekan rasa ingin makan pada waktu itu karena aku ingin menabung. Aku juga merasa dalam sekitar satu jam aku mungkin akan sampai di rumah dan bisa makan di saja. Apalagi waktu itu aku baru saja mengeluarkan uang besar untuk membeli Michiko. Mungkin wifey akan menilai aku sebagai orang yang bodoh dan menyiksa diri. Namun entah bagaimana, mungkin itu sebuah prinsip yang akan dipegang seseorang yang harus kerja keras untuk kuliahnya karena tak punya ayah dan tak terlalu pintar untuk mendapat beasiswa. ;). Jangan salah paham sayang, itu bukan statement kufur nikmat. Aku selalu berusaha menjadi orang yang bersyukur.
Pada akhirnya segala prinsip berhemat tadi rontok juga karena aku berteduh hingga satu jam dan hujan tak kunjung reda. Aku melahap nasi goreng dengan sedikit perasaan bersalah. Namun nasi goreng itu enak sekali rasanya.
Setelah makan nasi goreng intensitas hujan agak berkurang. Aku memutuskan untuk lanjut naik motor. Baru jalan sekitar 200 meter, hujan menderas lagi dengan lebih dahsyat. Aku minggir di pom bensin. Aku lama sekali berteduh di pom bensin. Hampir 2 jam mungkin. Aku menyempatkan shalat juga dengan baju yang semakin basah. Salah satu petikan terkenan di kalangan pemotor adalah jika hujan lebih baik jalan terus saja. Sebab berteduh pun akhirnya basah-basah juga. Petikan itu terjadi pada aku. Setelah tak tahan menunggu aku akhirnya memutuskan jalan juga meski hujan masih berderai-derai.
Hari itu adalah hari di mana aku melakukan sebuah kebodohan monumental yang tak terlupakan. Entah karena kecapean atau otak sudah lembap karena kebasahan, sebelum naik motor aku ingin sekali mendengar musik di jalan. Padahal jelas-jelas hujan sangat deras dan aku tak pakai jas hujan, hanya memakai jaket tipis dan sebuah rompi angin. Tapi logika bodoh aku.mengatakan selipkan saja Michiko di balik rompi angin. Pasti aman. :p Toh klo pun kebasahan pasti ketahuan sebab aku mendengar musik. Musiknya pasti mati.
Akhirnya aku jalan sambil mendengar radio. Hujan masih deras saja. Dilematika pemotor berhelm saat hujan adalah jika kaca helm ditutup, jalan hampir tak terlihat. Namun jika kaca dibuka mata akan sakit ditusuk-tusuk air hujan. Terpaksa aku pilih membuka helm meski muka harus basah kuyup.
Setelah sekitar satu jam diguyur hujan dan menembus banjir aku pun sampai di rumah. Ternyata radio.masih menyala dengan nyaring dari earphone. Jadi tak mengapa mendengar radio sambil hujan-hujanan. Aku langsung buka jaket dan menaruh hp. Hp hanya sedikit basah di pinggirannya. Saat aku taruh di meja tiba-tiba hp bergetar-getar. Belakangan aku tahu, Michiko sakratul maut. Jadi sepanjang jalan tadi dia berusaha bertahan dari gempuran air yang merembes pelan ke sirkuit elektroniknya. Aku masih penasaran. Aku cabut baterai aku pasang lagi. Aku nyalakan tombol power. Tersengar suara konsleting dan bau hangus. Saat itu otak aku sepertinya juga konslet. Berulang kali aku coba hidupkan tombol power namun bau hangus semakin tajam. Belakangan aku baru tahu, jika hp kebasahan sebaiknya langsung lepas baterai dan kubur dalam beras sampai seminggu. Pada kebanyakan kasus hp akan sembuh.
Malam itu Michiko meninggal dunia. Usaha aku mengklaim garansi pun gagal. Mengguyur hp dalam hujan tidak masuk lingkup garansi. Akhirnya Michiko laku di kaskus seharga 500.000. Belakangan aku menyesal juga kenapa harus menjual dengan harga yang sangat murah.
Itulah sekelumit kisah tentang aku, Michiko dan hujan. Patah hatiku saat ditinggal mati benda yang kucinta paling tidak memberi sedikit hikmah. Untum lebih berhati-hati dan berpikir dalam saat bertindak. Setidaknya aku masih tersenyum saat mengingat cerita ini.
Tunggu aku di salah satu kota di Eropa di bulan September. Meski nanti hujan dan kita tak berpayung aku akan memastikan manaruh hp dalam plastik dan memayungi istriku dengan jaketku.
PS: I love u
Berikut sebuah cerita yang semoga cukup panjang dan tak membosankan. Maafkan hubby terlambat untuk email hari ini. Ditulis saat menunggu antrian dokter.
Kemarin hujan turun hampir seharian di Jonggol, bahkan hingga pagi tadi. Seperti langit, hujan pun sering membawa suasana melankolis.
Seperti wifey tahu Jonggol adalah daerah metropolitan. Calon ibukota negara! Namun saat hujan semuanya akan jadi becek berlumpur. Masih selalu teringat masa-masa semester akhir kuliah hingga sebelum kos saat kerja di NFS. Setiap hari aku pulang pergi Jonggol Jakarta naik motor. Saat terik badan akan sangat berkeringat hingga baju basah saat sampai kantor atau kampus. Namun saat hujan, tak sekali dua kali baju akan terembes air hujan yang menembus matel.
Ada sebuah cerita lucu menarik mengenai motor dan hujan. Setelah beberapa bulan pertama aku bekerja, aku menabung sedikit uang gaji sisa dari memberi mama. Setelah beberapa bulan terkumpul uang sekitar 5 juta. Waktu itu aku masih kerja di kantor pertama.
Dengan sangat sumringah aku membeli sebuah hp yang aku idam-idamkan secara tunai. Pada waktu itu aku belum kenal kartu kredit. Aku membeli Nokia 5800. Hp yang sangat canggih pada masanya. Layar besar, touch screen, wifi dan gps. Betapa bahagianya aq pada waktu itu.
Jika tak salah ingat saking cintanya aku memberi nama pada hp itu. Jika tak salah namanya Michiko San. Pada waktu itu aku masih tergila-gila ingin ke Jepang. Oh ya bisa wifey tebak warnanya? Merah!!
Michiko menemani aku siang dan malam. Saat di jalan, saat di rumah, saat di kantor. Bahkan Michiko yang selalu aku cari saat menjelang tidur. Juga yang aku cari saat pertama membuka mata. Michiko adalah separuh hidupku pada waktu itu.
Kembali ke masalah hujan. Saat sedang musimnya, hujan bisa turun setiap hari. Adakalanya aku disiram hujan 15 hari dalam sebulan saat bolak-balik kantor.
Suatu hari saat berangkat kantor aku lupa membawa jas hujan. Naas saat pulang langit mendung dan sangat gelap. Berdoa hujan tak turun aku ngebut pulang ke arah Jonggol. Pada waktu itu aku berkantor di Kalibata di sebuah ruko tua yang sangat horor. Sekarang ruko tersebut terkubur di bawah jalan layang kalibata.
Kalibata Jonggol dan sebaliknya biasa aku tempuh dalam waktu 90 menit ngebut. Sekeluar dari kantor aku ngebut berlari dari awan hitam. Dar kalkbata biasa aku ke arah taman mini, cilangkap, kranggan, cibubur, cileungsi dan jonggol. Lupakan masalah lokasi dan nama tempatnya yang pasti perjalanannya jauh sekali. Kalau sekarang jangankan setiap hari, seminggu sekali pun aku ga akan sanggup.
Lanjut lagi ke cerita perjalanannya. Setelah kira-kira pertengahan jalan menuju Jonggol, akhirnya aku kalah oleh awan hitam. Sebelumnya aku masih berusaha kabur meski dihajar hujan rintik-rintik. Hujan turun dengan amat dasyatnya menghentikan lari aku. Aku berteduh di sebuah kedai nasi goreng bersama beberapa pemotor lain. Tempat berteduhnya sayangnya kurang nyaman. Masih banyak cipratan-cipratan yang menerpa aku dari langit-langit terpal yang bocor. Ada sebuah kisah emosional pada masa-masa awal aku kerja. Gaji aku sebulan adalah 2.500.000. Namun aku berhasil mengatur pengeluaran hanya maksimal 500.000 dalam sebulan. Sehingga dari 2 juta sebagian bisa aku beri ke mama lalu sedikit sisanya bisa aku tabung. Bagaimana bisa mengatur pengeluaran seperti itu? Adalah dengan hampir tidak jajan atau jajan hanya sekali makan siang saja. Aku masih ingat dalam 4 atau 5 bulan aku bekerja kombinasi makan siang aku adalah ketoprak dan gado-gado yang mana itu sebenarnya masih satu famili makanan.
Kembali ke masalah berteduh. Saat itu aku merasa ingin sekali nasi goreng. Hujan turun deras dan baju dan celana pun lembab karena hujan. Namun aku harus benar-benar menekan rasa ingin makan pada waktu itu karena aku ingin menabung. Aku juga merasa dalam sekitar satu jam aku mungkin akan sampai di rumah dan bisa makan di saja. Apalagi waktu itu aku baru saja mengeluarkan uang besar untuk membeli Michiko. Mungkin wifey akan menilai aku sebagai orang yang bodoh dan menyiksa diri. Namun entah bagaimana, mungkin itu sebuah prinsip yang akan dipegang seseorang yang harus kerja keras untuk kuliahnya karena tak punya ayah dan tak terlalu pintar untuk mendapat beasiswa. ;). Jangan salah paham sayang, itu bukan statement kufur nikmat. Aku selalu berusaha menjadi orang yang bersyukur.
Pada akhirnya segala prinsip berhemat tadi rontok juga karena aku berteduh hingga satu jam dan hujan tak kunjung reda. Aku melahap nasi goreng dengan sedikit perasaan bersalah. Namun nasi goreng itu enak sekali rasanya.
Setelah makan nasi goreng intensitas hujan agak berkurang. Aku memutuskan untuk lanjut naik motor. Baru jalan sekitar 200 meter, hujan menderas lagi dengan lebih dahsyat. Aku minggir di pom bensin. Aku lama sekali berteduh di pom bensin. Hampir 2 jam mungkin. Aku menyempatkan shalat juga dengan baju yang semakin basah. Salah satu petikan terkenan di kalangan pemotor adalah jika hujan lebih baik jalan terus saja. Sebab berteduh pun akhirnya basah-basah juga. Petikan itu terjadi pada aku. Setelah tak tahan menunggu aku akhirnya memutuskan jalan juga meski hujan masih berderai-derai.
Hari itu adalah hari di mana aku melakukan sebuah kebodohan monumental yang tak terlupakan. Entah karena kecapean atau otak sudah lembap karena kebasahan, sebelum naik motor aku ingin sekali mendengar musik di jalan. Padahal jelas-jelas hujan sangat deras dan aku tak pakai jas hujan, hanya memakai jaket tipis dan sebuah rompi angin. Tapi logika bodoh aku.mengatakan selipkan saja Michiko di balik rompi angin. Pasti aman. :p Toh klo pun kebasahan pasti ketahuan sebab aku mendengar musik. Musiknya pasti mati.
Akhirnya aku jalan sambil mendengar radio. Hujan masih deras saja. Dilematika pemotor berhelm saat hujan adalah jika kaca helm ditutup, jalan hampir tak terlihat. Namun jika kaca dibuka mata akan sakit ditusuk-tusuk air hujan. Terpaksa aku pilih membuka helm meski muka harus basah kuyup.
Setelah sekitar satu jam diguyur hujan dan menembus banjir aku pun sampai di rumah. Ternyata radio.masih menyala dengan nyaring dari earphone. Jadi tak mengapa mendengar radio sambil hujan-hujanan. Aku langsung buka jaket dan menaruh hp. Hp hanya sedikit basah di pinggirannya. Saat aku taruh di meja tiba-tiba hp bergetar-getar. Belakangan aku tahu, Michiko sakratul maut. Jadi sepanjang jalan tadi dia berusaha bertahan dari gempuran air yang merembes pelan ke sirkuit elektroniknya. Aku masih penasaran. Aku cabut baterai aku pasang lagi. Aku nyalakan tombol power. Tersengar suara konsleting dan bau hangus. Saat itu otak aku sepertinya juga konslet. Berulang kali aku coba hidupkan tombol power namun bau hangus semakin tajam. Belakangan aku baru tahu, jika hp kebasahan sebaiknya langsung lepas baterai dan kubur dalam beras sampai seminggu. Pada kebanyakan kasus hp akan sembuh.
Malam itu Michiko meninggal dunia. Usaha aku mengklaim garansi pun gagal. Mengguyur hp dalam hujan tidak masuk lingkup garansi. Akhirnya Michiko laku di kaskus seharga 500.000. Belakangan aku menyesal juga kenapa harus menjual dengan harga yang sangat murah.
Itulah sekelumit kisah tentang aku, Michiko dan hujan. Patah hatiku saat ditinggal mati benda yang kucinta paling tidak memberi sedikit hikmah. Untum lebih berhati-hati dan berpikir dalam saat bertindak. Setidaknya aku masih tersenyum saat mengingat cerita ini.
Tunggu aku di salah satu kota di Eropa di bulan September. Meski nanti hujan dan kita tak berpayung aku akan memastikan manaruh hp dalam plastik dan memayungi istriku dengan jaketku.
PS: I love u
Subscribe to:
Posts (Atom)